Upacara bendera sudah selesai sejak 5 menit yang lalu. Saat ini Lia, Bella, dan Tiara sedang berada dikantin. Dimeja mereka duduk sudah ada tiga gelas es jeruk, dan tiga mangkuk batagor.
"Panas banget," Lia mengibaskan topi nya.
"Iya, mana laper, aus lagi," sahut Bella.
"Cepetan makan, 10 menit lagi masuk," Tiara fokus dengan makanannya.
Lia dan Bella mengangguk, setelah selesai makan mereka segera menuju ke kelas mereka.
"Itu Rendi kan?" Tiara menunjuk Rendi yang sedang berbicara dengan seorang gadis, yang anehnya adalah Rendi merangkul bahu gadis itu.
"Hooh, ngapain ya?" tanya Bella.
"Udahlah, kali aja temennya," Lia masuk kedalam kelas duluan.
Tiara dan Bella saling pandang, "Temen?" tanya mereka bersamaan.
"Kok deket?" tanya mereka bersamaan, lagi.
"Kali aja mereka sodaraan, dah masuk!" Bella menarik tangan Tiara segera memasuki ruang kelas.
"Kapan guru datang?"
Vano dan Rega menatap Alby, "10 menit," singkat Vano.
"Gue mau ke kelas adek lo, ikut gak?" melihat Vano menggeleng Alby menatap Rega.
"Males, By."
"Yaudah, gue sendiri," Alby melangkahkan kakinya keluar kelas.
"Ngapain dia ke kelas Lia?"
Vano menatap Rega, "Palingan ambil hp, kan udah 3 hari," Rega mengangguk-anggukan kepalanya.
Sekarang Alby sudah berada didepan kelas Lia, melihat seorang siswi yang akan masuk kedalam kelas ia menghentikannya.
"Lo kelas ini?" tanyanya.
Gadis itu hanya diam mematung melihat Alby, Alby melambaikan tangannya. "Eh, lo Tiara ya?"
Tiara tersadar, "Eh, Iya. Kenapa By?"
"Panggilin Lia dong."
"Oke, tunggu sini. Gue masuk dulu."
"Lia dicari Alby tuh diluar," Lia menoleh kepada Tiara.
"Kenapa?"
Tiara mengedikkan bahu, "Tau, gue tadi abis buang sampah. Eh ketemu dia, terus minta tolong paggilin lo, yaudah."
Lia mengangguk, "Kenapa?" ucapnya setelah sampai didepan Alby.
"Hp gue mana?"
Lia menepuk keningnya, "Aduh lupa, hehe. Nanti pulang lo ambil dirumah aja."
Alby menghela nafas, "Gue nggak tau rumah lo."
"Tanya Vano, gue masuk ya. Tuh liat belakang lo ada pak Juna. Babay!"
Alby membalikan badannya, ternyata benar. Dengan cepat ia berlari menaiki lantai tiga sebelum disuruh hormat ditiang bendera.
***
Lia menghempaskan tubuhnya dikasur, setelah latihan diruang musik selama 2 jam. Membuat tubuhnya terasa berkeringat. Segera ia ke kamar mandi.
Setelah 15 menit di dalam kamar mandi, Lia keluar dan terkejut melihat Vano sudah berbaring diatas kasur nya. Untung saja ia tadi sudah memakai baju di dalam.
"Ngapain lo?"
Vano mengubah posisinya menjadi duduk di kasur Lia, "Ada Alby dibawah."
"Oh, duluan aja. Gue mau ngeringin rambut dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sherrylia
Teen Fiction"Apa gunanya lo berharap dengan masa lalu, sadar Lia! Lo harus kejar masa depan lo." "Lo dan semua orang bilang gitu, dan coba kalian diposisi gue?" "Buka mata lo, ada orang yang bener-bener mencintai lo, tulus." "Gue nggak peduli orang itu siapa!" ...