Sekolah~2

19 1 0
                                    

Kriing...kriing...kriing...

Alarm pukul 06:00 berdering, shakira mulai membuka katup matanya perlahan walau masih terasa kantuk. Pukul 11 malam ia tidur, itu terlalu larut.

Dari ujung ekor matanya yang sedikit buram, perlahan ia kerjap-kerjapkan, membetulkan penglihatan dimatanya. Atap putih dari kamar bercatkan ungu menyambutnya.

Shakira adriani fatihah, gadis dengan rambut pirang lurus sepunggung, berkulit putih langsat, bibir tipis  dengan lesung pipi saat tersenyum membuatnya terlihat manis.

Lulungunya masih ada. Ia dudukan diri dan menenangkan jiwa dengan bersandar pada dinding ranjangnya dan menghirup nafas segar lalu dihembuskanya yang terus ia ulang-ulang. Nyawanya sudah kumpul, otaknya sudah mulai berfungsi. shakira langsung tergelonjat dari kasur mengingat karena hari ini hari sakralnya, yaitu hari senin waktu untuk seluruh murid SMA pelita jaya upacara bendera.

Segera ia tapakan kakinya dan berlari kecil ke kamar mandi untuk menyegarkan dan membersihkan tubuhnya.
Selepas mandi ia Lalu bersiap memakai seragam putih-abu.

Duduk menghadap ke cermin untuk berhias, itu kebiasaanya. Hanya sedikit make up yang ia pakai, bedak dan lipgloss pada bibir tipisnya. Seketika ia berhenti, pikirannya terfokuskan.

"Dia jadi jemput nggak ya?" tanya shakira kepada cermin di hadapanya seolah cerminlah teman bincangnya.

Matanya berkutik menerawang seluruh penjuru kamar dan menemukan benda pipih di atas meja belajar dekat pintu. Segera ia berdiri, berjalan dan mengambil ponselnya. lalu mencari nomer kontak yang ingin dihubunginya dan menempelkannya di daun telinga.

"Hallo" sapa shakira dingin setelah tersambung

"Hallo ra" sahutan seorang cowok dari seberang sana.

"Lo jadi jemput gue?" tanya shakira tak ingin basa-basi.

"Iya, gue lagi otw ke rumah lo" jawabnya semangat.

Tuut..tuut..

Sambungan telpon terputus.

Kedua sudut bibir shakira melengkung sempurna. Tidak ingin berlama-lama tersenyum memandang cermin, ia langsung berdiri dan mengambil tas sekolah ungu diatas kasur lalu berlari kecil keluar.

Ia berjalan di lorong kamar lalu menuruni anak tangga dan sampai di ruang makan untuk sarapan bersama.

Di sana, sudah ada Mira, Tio dan tuti.

Miranda febrilia fatihah, gadis dengan seragam putih-biru yang melekat di tubuh putihnya, ia memiliki rambut sepunggung dilengkapi paras cantik, dia adalah adik perempuan shakira.

Selanjutnya, Aditio fatihah, pria separuh baya yang mengenakan jas, kemeja dan dasi di tubuhnya, dia adalah ayah dari shakira.

Sedangkan, seli pujiastuti fatihah, wanita berhijab separuh baya, ibu rumah tangga namun tetap terlihat cantik layaknya seorang model, dia adalah bunda dari shakira. Ia duduk di sebelah tio.

Shakira langsung duduk di sebelah Mira.

"Pagi semua" sapa shakira kepada siapa pun yang ada disana.

"Pagi sayang" sahut tuti yang tengah menyendokan makanan tio lalu dirinya.

"Buntut masak apa?" tanya shakira mengedarkan penglihatanya ke meja makan.

Hening, tak ada Yang menjawab yang lainya sibuk dengan kegiatan makannya.

"Buntut!!" ulangnya sedikit berteriak.

S H A K I R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang