Ujian Hati

438 9 2
                                    

CHAPTHER 4 DATANG GAESS :D

cepetkan :D

maaf juga typo bertebaran

ya udah langsung aja

CEKIDOTTTTTTTTTTTT

ririn terus mengumpat tak jelas sepanjang koridor, bahkan sapaan yang didapatnya tak digubris sedikitpun, dia bener-benar akan membuat perhitungan dengan dion sepulang sekolah, lihat saja nanti dia tak akan tinggal diam mendapat pelecehan seperti ini, bahkan dia sudah mendapat 2 kali pelecehan, iya kan 2 kali kan, dia kecolongan first kiss and second kiss ?? oh astaga dion sialan.

***

selama pelajaran berlangsungpun ririn tak dapat berkonsentrasi dengan apa yang gurunya sampaikan, dia terus saja memikirkan cara membalas dendam yang baik, kenapa baik ?? karena jika dia terang-terangan maka akan dapat dipastikan dion akan mengerjainya balik bahkan lebih kejam, dan hal itu membuat pikirannya pusing, jika dia diam saja berarti dia mengikhlaskan first kiss dan second kissnya, tapi jika dia balas dendampun gak tau cara nyelundup yang baik, well sudahlah lebah baik sekarang pulang saya karena bell sudah berbunyi dan masalah balas dendam itu, hmm pikirkan saja nanti setelah dirumah

tapi baru saja dia melangkahkan kakinya keluar kelas tubuhnya sudah digeret oleh seseorang, what the hell ?? bahkan seluruh anak ipa maupun ips pun melihatnya dengan berbagai ekspresi.

"dion lepasin tangan gue" desis ririn dengan nafas tak teratur, tapi dion tak mendengarkannya, dia malah terus menggeret ririn dan hal itu malah membuat emosi ririn semakin memuncak

"DION, LEPASIN GAK" bentak ririn akhirnya sambil menghentakan tangannya agar terlepas dari cengkraman dion, tapi hal itu sama sekali tidak membuahkan hasil, genggaman dion terlalu kuat untuk dilepaskan oleh orang yang sudah tak bertenaga sepertinya

"bisa diem gak" ucap dion kalem

"gak, gue gak bisa, gue mau pulang" desis ririn seperti jeritan tertahan

tanpa aba-aba dion menggendong ririn lebih tepatnya memanggul ririn layaknya karung beras dan hal itu tentu saja membuatnya kaget dan berteriak kencang

" dion sialan turunin gue"

"gak sampai lo diem"

"gila, psikopat, sialan turunin gue idiot"

"mulut lo mau gue bungkam pake kain atau bibir gue"

"cihh" ririn berdecih sebelum memukul punggung lebar dion

"berhenti mukul punggung gue ririn"

"dan turunin gue SEKARANG"

"gue bilang gak, sampai lo diem"

"gue gak mau jadi tontonan gratis disini"

"gue juga gak mau"

"makanya turunin gue idiot"

"tutup mulut lo cewe datar"

"sialan, gue mau turun"

plak, dion memukul bokong ririn

"dion sialan lo gila turunin gue, lo udah ngelakuin pelecehan sebanyak 3x, gue mau nun..."

plak plak

"brengs..."

plak plak plak

"lo mau pantat bue merah-merah karena pukulan lo itu hah, gue malu turunin gue sekarang"

"ya udah ntar gue liat pantat lo merah apa nggak"

"yakk, dion sialan turunin gue"

plak plak plak plak

setelah mendapat pukulan lagi dibokongnya, ririn akhirnya diam, dia pasrah saja dengan dion yang membawanya entah kemana ditambah teman-temannya menatapnya dengan berbagai ekspresi yang membuatnya jijik

'ah gue malu, sialan lo dion' jerit ririn dalam hati'

TBC

Love Of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang