depression (12)

1.9K 135 12
                                    

"Jennie"
"Kenapa kamu ngelakuin ini sayang?"

Gue bangun dari tidur gue yang ga nyenyak. Gue bermimpi, dan orang itu mama.

Salah satu alasan gue jadi pembunuh begini, karena kedua orang tua gue.

Waktu umur 7 tahun, gue di besarkan menjadi anak polos dan lugu. Gue belum terlalu ngerti apa itu kekerasan, sampai akhirnya gue ngeliat di depan mata gue sendiri, papa mencabik-cabik mama, menendang perut mama yang sedang menghamili adik gue yang seharusnya ada sekarang. Papa memukul mama dengan stick golfnya dan menendangnya dari tangga lantai 2.

Mama penuh dengan darah, mama penuh dengan tangisan, mama memohon sangat kepada papa. Tapi gua cuma bisa nangis, padahal gue ga ngerti sama sekali.

Papa dateng ke gue dan dia bilang, "Jangan pernah bilang ini ke siapa-siapa, atau kamu akan senasib dengan mamamu"

Dia meninggalkan mama dengan setengah sadarnya tanpa rasa bersalah. Gue lari ke mama dan mama sudah sekarat, benar-benar sekarat.

"Jennie, temuin tante om kamu sekarang, ya, sayang? Mama akan nyusul ke sana nanti."

"Engga! Jennie disini sama mama! Mama harus kuat! Jennie akan panggil tentangga, mama tunggu sini--"

"Jennie, mama sayang sama kamu, sama adik kamu, maafin mama ya?" Mama tersenyum dan menutup kedua matanya perlahan.

Di situlah gua sadar, papa bunuh mama, mama meninggal. Gue nangis dan teriak sekenceng mungkin dan beberapa tetangga sudah menengok ke rumah dengan ekspresi terkejut.

"JENNIE! SARAPAN DULU!" Gue sadar dari lamunan gue yang mengingat beberapa tahun dulu yang sangat gelap.

Gue turun dari lantai 1 dan seketika gue speechless. Tante Dara senyum canggung yang gue kek kenal siapa cowok di belakangnya, Papa. Mood gue langsung ngedown banget dan dari tadi suasana canggung, sunyi.

"Je-jennie ini papa kamu mau ke--"

"Ngapain dateng ke sini Pa?"

"Kamu ga kangen Papa?"

"Jennie ga akan kangen dan ingin punya Papa brengsek!"

"Jennie Kim!"

"Papa ngebunuh Mama yang lagi hamil, Papa inget ga?! Apa Papa ga punya hati? Apa Jennie pantes buat punya Papa kayak Papa? You better go to hell..."
"Sebagai balasannya, you should to watch me now"

Gue ngambil pisau dapur dan menggores tangan kiri gue dan menggoresnya di pipi gue. Tante Dara udah nangis dan berusaha berhentiin gue tapi di tahan sama Om Jiyoung.

Sedangkan Papa? Dia hanya terdiam.

Gue jatohin pisaunya ke lantai dan berusaha nahan nangis, tapi tangisan gue bukan tangisan sakit karena melukai diri gue sendiri, melainkan nangis karena mengingat masa lalu.

"Ini belum sepenuhnya, Jennie harus bales dendam ke seseorang dulu"

iya, dia adalah Kim Taehyung.

~o~o~o~

Gue samperin Taehyung ke tempat 'markas', dan gue liat sosoknya dari belakang.

"Kim Taehyung!" 

Taehyung balik badan dan senyum ke gue

"Are you miss me baby?"

Dia ngehampirin  gue dan meluk gue. Ga gue tolak, karena jujur aja gue emang kangen dia. Gue ga sadar kalau air mata gue jatoh. Ga tau kenapa rasanya pengen nangis aja. 

"Maaf udah buat kamu nangis. Maaf udah buat kamu sakit hati. Maaf udah bermain di belakang kamu. But you should know that i fucking love you, Jennie."

"Me too..., but i hate you too. I feel like want to kill you! But i don't know how."

Taehyung ngambil palu di sampingnya dan ngasih gue. Gue ngambil dan tangan gue gemeteran. Gue tau apa yang di maksud Taehyung.

"Hit me now. Kill me now."

"No! No! Hmm.., gimana kalau kita sama-sama bunuh diri aja?"

Gue tau, gue bego banget bilang ini, gue tau ini ide yang ga bagus. Tapi gue benci banget sebangetnya sama Taehyung dan gue mau dia mati .Tapi gue juga ga mau dia mati sendirian gitu aja. Gue ga tau ini keputusan yang bagus atau engga. but i'm so tired of this shit world. Semua drama yang gua dapatkan. Omongan palsu semua orang. Kasih sayang yang di buang-buang. 

Taehyung narik tangan gue dan lari ke atas gedung. Ini tinggi pake banget dan di bawah keliatan orang-orang yang lagi jalan-jalan dan ada beberapa kendaraan. Kita jalan ke pinggiran, kita ngeliat satu sama lain dan gue lagi-lagi nangis. Taehyung nyium bibir gue terus meluk gue. 

"Everything will be okay, baby"

Gue tersenyum trus teriak, 

"I LOVE YOU KIM TAEHYUNG! AND FUCK YOU ALL"

1, 2, 3.

Kita melompat kebawah dan orang-orang berteriak terkejut.

Sebelumnya, kita menulis kata-kata terakhir dan kita mengakui kejahatan kita selama ini. 

- Love you guys, Jennie Kim.

THE END







Depression - Taennie Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang