hari ini rambut cokelatnya ditutupi dengan sebuah beanie, yang mana merupakan pemandangan asing. biasanya dia membiarkan rambut dan poninya berantakkan menutupi dahinya.
malah pernah sampai menutupi matanya. cowok yang selalu duduk di belakangku.
dia manis sekali, aku bisa menatapnya seharian kalau aku mau. tapi lalu dia tersenyum saat menyadari aku sedang menatapnya.
"hey," aku menyapanya agar tidak canggung, namun dia hanya tersenyum. "eh... aku isa, lengkapnya isabella."
dia mengangguk.
"siapa namamu?"
dia menulis sesuatu di kertasnya. louis.
"halo, louis. jadi, kenapa kau diam saja?"
karena 'berbicara' bukanlah hobiku.
"tapi kau bisa bicara, kan?"
mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
l o u i s
FanfictionKegunaan mulut itu untuk bicara, tapi sepertinya Louis Tomlinson tidak sependapat denganku.