Happy reading........
--
-
-
-
Nenek terdiam, tidak membalas kata-kata Irene tadi
Tiba-tiba terdengar langkah kaki di arah belakang..."Fauzan juga gak pernah dan gak akan pernah menganggap Irene sebagai istri nya Fauzan"
Sambung Fauzan yang tiba-tiba telah berdiri dibelakang Irene."Stop! Nenek bilang stop!" Seru nenek mencoba mencegah percekcokan semakin melebar.
Irene langsung meninggalkan ruang makan sambil membawa satu mangkuk sup jagung buatan nenek.
Irene berjalan menuju halaman belakang. Dan berhenti disebuah kolam ikan, Irene menikmati sup jagung sambil memandangi ikan-ikan yang berenang-renang dikolam.
Tampak nenek menghampiri Irene dan duduk tepat di sebelah nya.
"Nenek, Irene gak suka nenek bilang itu suami
Irene. Karena..........""Apa?" Ujar nenek sabar
"Karena Irene tahu Fauzan suami nya Irene. Dan Irene gak suka"
Jawab Irene yang entah berapa kali ia ucapkan."Bila, Papa dan mama kamu tidak menikah kan kamu
Dengan Fauzan. Dengan umur sedini ini. Mungkin gak akan seperti ini". Ujar nenek"Mereka buta nek, buta karena harta" kata Irene sedikit menaikkan suaranya.
"Jangan seperti itu!" Ujar nenek
"Memang ya bukan? Karena bisnis, karena harta, mereka mau menikah kan aku dengan Irene, dengan umur sedini ini"
Nenek kembali terdiam. Hanya menatap Irene sambil mengelus rambutnya.
Elusan nenek sangat lembut sekali, seperti elusan mama dulu ketika aku kecil, batinnya
"Apa Irene akan selamanya bersama Fauzan nek?"
Seru Irene yang sedari tadi diam karena elusan nenek di kepalanya."Maksud kamu?" Tanya nenek yang tidak mengerti perkataan Irene.
"Bertengkar, saling membenci, saling maki sampai tua
Menjalani hubungan suami istri dengan tekanan seperti
Ini. Dikelilingi oleh perasaan benci"Jawab Irene sedih karena memikirkan nasib kedepannya.
Nenek berhenti mengelus rambut Irene ketika mendengar ucapan nya.
Irene langsung mendongak menatap wajah nenek yang lesu dan penuh kerutan di keningnya.
"Irene gak akan bisa punya anak nek. Kalo harus begini terus. Apa sampai mati Irene harus menjalani hari seperti ini?
Sudah satu tahun tiga bulan Irene menjalani hari dengan status Irene sebagai istri sah Fauzan.
Tapi sekon, tetap seperti ini"Lanjut Irene dengan mata yang berkaca-kaca.
"Tuhan pasti memberikan sesuatu untuk kamu nak!"
Ucap nenek, ya nenek tidak bisa menjawab selain itu sekarang."Maksud nenek?" Tanya Irene tidak mengerti
"Lihat saja nanti apa yang akan terjadi di rumah tangga
Mu. Tuhan tidak akan memberikan sebuah tantangan melebihi kemampuan hambanyaTuhan maha mengetahui, tuhan maha memberi bagi hamba Nya yang membutuhkan dan
Ingat dengan Nya!""Semoga nenek benar!"
Nenek tersenyum atas perkataan Irene, dan langsung meninggalkan Irene yang masih dipinggir kolam ikan.
Irene masih memikirkan hal seperti ini. Tidak sepantasnya, gadis berusia 16 tahun berfikir sedewasa ini.
-
-
-
-
-
-
-
KAMU SEDANG MEMBACA
Mariè June [Tamat]
Short Story"Ngapain Lo buka baju disini?" -tanya Irene. "Lo istri gue dan gue suami Lo. Jadi apa salahnya kalau gue ganti baju di depan istri gue sendiri?" *** BELUM REVISI [Cerpen] Cerita ada juga di Google. Jika ada yang minat silahkan dibuka:)