Didukung Aldi, sahabatnya, Iqbaal mencalonkan diri jadi ketua osis untuk menggantikan jabatan Kiki. Namun, Iqbaal harus bersaing dengan Ayla, gadis cantik yang dulu pernah mengisi ruang dihati Iqbaal.
Iqbaal ingin membuktikan pada orang tuanya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
sambil menghapus peluh dikening, Aldi duduk dibalik drum sambil menatap ruang musik sekolah yang sempit dan berantakan.
"Ini ruang musik apa neraka? panas banget"
Iqbaal geleng geleng kepala melihat kelakuan Aldi. Lalu ia pun mengambil remot ac.
"Tau ah, gua kagak ngerti" ucap Iqbaal bingung.
"Lebih dari setahun lo kita sekolah disini, tapi ruang musik gini gini doang... Boro boro direnovasi, makin hari makin busuk".
"Ngomel mulu lo, di kayak emak emak"
"Yg gua ngomong emang fakta"
"Faktanya lu kayak emak²"
"kampret."
"Nama gua Iqbaal, bkn kampret."
Saat Iqbaal dan Aldi melanjutkan latihan, pintu tiba² terbuka. Belasan vokal grup berdiri dan menatap dua cowok itu.
Aldi bangkit dari kursi "Ngapain lo semua kesini."
"Kita mau latihan"
Kening si Iqbaal berkerut. "Kita masih latihan."
Mika mengambil jadwal latihan dan menyodorkan ke Iqbaal.
"Wahhh, betul dia, tdk berbohong"
"Bal, kita orang baik kita ngala" ucap Aldi mengalah.
*** Dikelas..
Dengan ekspresi semringah Iqbaal membuka bungkus permen karet favoritnya yang menjadi kebiasaannya tiap hari. Tepat 1 mm permen karet sebelum msk dimulutnya jatuh ke tanah, lalu memasukkan permen karet ke mulut dgn nyengir.
"Ebusett, blm 5 mnt"
"Jorok" ucap Ayla yang melihat.
"Mau bagi dua." ucapnya sambil mengeluarkan permen karet dari mulutnya.
"Ehhh Ay, ikut gua." ucap Tara lalu menyenggol tangan Iqbaal. Refleks, permen karetnya jatuh lagi, tapi diambil dan dimakan lagi oleh si Iqbaal.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
