Bab 1

20K 455 20
                                    

Udara panas menerpa wajahku saat  meninggalkan studio rekaman. Cepat-cepat kuhampiri mobilku, masuk ke dalamnya dan menyalakan pendingin. Kuhembuskan napas lega begitu hawa dingin mulai memuai memenuhi mobil ini dan memberikan kesejukan untukku yang terasa seperti di pemanggangan.

Hari ini, aku menyelesaikan rekaman untuk single-ku yang ketiga, setelah itu kontrakku bersama manajemen itu berakhir. Ponselku berdering saat aku mulai melajukan mobilku.

"Ya, Mikaila di sini."

"KAU DI MANA??"

Kujauhkan sedikit ponsel ini kala mendengar teriakan Caroline, manajer sekaligus sepupuku itu sangat galak dan cerewet melebihi mamaku.

"Aku di jalan."

"Cepatlah, Mika atau kau akan digantikan oleh model lain!"

"Baiklah, on the way."

Kuinjak pedal gas lebih dalam untuk menambah kecepatan agar sampai ke lokasi syuting iklan salah satu produk minuman bersoda ternama.

Tiba di lokasi, aku segera berlari ke arah kru yang berkumpul dan sedang mengerjakan set untuk pengambilan iklan.

"Dasar kura-kura! Cepat kemari kau akan segera take!" omel Caroline, aku hanya mengeluarkan cengiran kudaku. Dia akan tampak seperti Dewi Kematian jika sedang marah.

Setelah syuting iklan itu selesai, hari mulai menjelang malam. Caroline pulang dengan kekasihnya Andrew, aku sempat melihat adegan mesra mereka di dekat mobil Andrew sebelum mereka menghilang di hadapan mataku. Menghela napas dengan berat, aku belum pernah jatuh cinta dan berkencan dengan pria manapun.

Setiap kali ada pria yang mendekatiku hanya akan kuanggap teman, tidak lebih. Tentang ajakan kencan, aku sering menolak dengan berbagai alasan, entahlah, aku belum memikirkan untuk menjalin hubungan spesial dengan seorang pria, aku masih sibuk memikirkan karierku. Dan lagi, aku belum ingin jatuh cinta.

Pernah sekali aku menyukai seorang pria, tetapi dia tidak menyukaiku hanya menganggapku seperti adik perempuannya, perasaanku tidak terbalas. Aku kecewa, tentu saja, tetapi aku bisa apa??! Mungkin, cinta belum berpihak padaku. Ponselku kembali berdering dan memutuskan lamunan tidak pentingku.

"Mam??!"

"Kau di mana, sayang?? Cepatlah pulang, ada sesuatu yang ingin mama bicarakan."

"Tentang apa?"

"Pulanglah dulu, nanti mama beritahu saat kau sampai di rumah."

Aku pun segera masuk ke dalam mobilku kemudian meluncur pulang. Mama sepertinya ingin bicara serius kali ini, tiba-tiba saja jantungku berdebar, perasaan gugup dan ingin tahu pun menghampiriku.

Saat tiba di rumah dan memarkir mobil di garasi, aku pun bergegas turun. Terlihat ada mobil Mercedes Benz abu-abu yang sangat mahal terparkir di halaman rumahku yang luas, aku hanya mengangkat bahu dan menduga pasti ada tamu.

"Itu dia Mikaila, sayang, kemarilah," ucap mama yang langsung membuatku menatapnya saat aku masih di ambang pintu masuk utama rumahku. Tatapanku beralih ke tamu mama dan mata itu seakan menghipnotisku, memudarkan semua hal yang berada di sekelilingku. Seraut wajah tampan tengah menatapku yang hanya terpaku sambil menatapnya dalam diam. Tatapan itu seakan memaku kakiku.

"Mikaila," panggil mama yang menyentakku kembali ke alam nyata,, dengan sedikit tertunduk aku berjalan menghampiri mama dan duduk di dekatnya. Terlihat ada seorang pria, kira-kira berusia setengah abad duduk di hadapannya, di samping pria itu, seorang wanita cantik yang tampak anggun di usianya yang sudah tidak muda lagi. Kedua orang itu tersenyum padaku, aku balas tersenyum dan mengangguk takzim sebelum duduk.

Seductive Desire✔️ ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang