12

1.9K 339 74
                                    

Mendadak sedikit baku.

Jangan lupa votenya ya!

×××

Sekarang, (Name) dan Kuroo sedang duduk di cafe dekat toko buku tadi.

"Jadi lo mau ngomong apa?'' (Name) membuka percakapan. Kuroo tampak berpikir dulu lalu membuka mulutnya.

"Sebenernya gaada hal penting sih, tapi gue pengen ngobrol sama lo aja. Lagian kita masih temen kan?'' (Name) menghela napas lega. Dia kira Kuroo akan berbicara serius dengannya.

Ya, mengingat kejadian tadi waktu ada Aomine. Tapi (Name) penasaran juga, kenapa Kuroo tiba-tiba ada disana saat kebetulan Aomine memaksa (Name) untuk balikan.

Aneh juga, karena kalo diingat lagi, Kuroo sama Aimi pergi ke tempat yang berlawanan dengannya. Dan itu jauh.

(Name) jadi pusing mikirnya.

"Anjir, tau gitu gue pulang aja tadi!'' Kuroo ketawa denger omelan (Name) tadi.

"Jangan dong. Gue traktir dah gimana?'' Hm mendengar kata traktir membuat (Name) berubah pikiran.

Tadi habis dibelikan baju sama Oikawa sekarang ditraktir makanan sama Kuroo. (Name) merasa beruntung.

"Ck, tau aja lo. Oh ya, lo kok bisa tau sih klo gue lagi di bekap ama Aomine? Gila ya, padahal lo sama Aimi perasaan gak kesana ya.'' Kuroo kayak aneh gitu pas (Name) tanya begituan.

"Yah suka-suka gue lah. Lagian si Aini waktu itu uda pergi dulu. Dia ada janjian sama temennya.''

"Jomblo nih?''

"Gak dong, lo kali ya jomblo.'' Rasanya seperti ada yang menusuk hati (Name). Kalo ngomong mesti gapake mikir.

"Gue balik nih ya?'' Ujar (Name) sambil berpura-pura beranjak dari kursinya.

"Eh jangan dong, temenin.'' Duh kalo kayak gini (Name) jadi flashback pas waktu dia pacaran sama Kuroo.

Apalagi sekarang posisinya adalah (Name) yang sedang beranjak pergi dan Kuroo yang sedang memegang tangan (Name) seakan menyuruhnya untuk tidak pergi.

Habis itu ekspresi Kuroo yang membuat (Name) semakin mengingat masa-masa indahnya.

"Eh tai, lu ngapain anjir. Tar si Aimi liat gimana?'' Kata (Name) sambil nendang kaki Kuroo sampe Kuroo nya jatuh.

"Duh sakit (Name). Lo napa sih? Baper ya? Mau balikan?'' Kata Kuroo sambil ngusap-ngusap kakinya.

"Dih, balikan? Gak. Gue gamau balikan sama kucing bangkai.'' Yah walau ngomong gitu (Name) aslinya gak pengen ngomong gitu.

Saat Kuroo mau balas perkataan (Name) sudah berkata lebih dulu. Sambil ngomong, (Name) nunjuk seseorang yang berada di depan cafe. Kuroo yang ngeliat (Name) langsung mengikuti arah tunjukannya. Seketika Kuroo kaget.

"Itu... Aimi kan?''

×××

Saat ini (Name) sedang mengkhawatirkan Kuroo. Pasalnya, setelah kejadian tadi Kuroo langsung pergi ke tempat Aimi. Dan terlihat dengan jelas bahwa tadi Aimi bersama dengan cowok.

Jadi tadi waktu Aimi pergi dengan alasan ada janjian dengan temannya itu ternyata sama cowok.

Wah, ternyata gak salah (Name) bilang dia cabe. Kok Kuroo harus sama dia sih?

Oh ya, gara-gara Kuroo langsung pergi ke tempat Aimi, (Name) harus membayar makanan yang seharusnya dibayar oleh Kuroo.

Sialan emang si Kuroo ya :)

Tau gitu tadi (Name) pulang aja kalo akhirnya dia yang bayar. Bayar semuanya lagi. Punya dia sama Kuroo.

"Kuroo gak ngelakuin yang aneh kan?'' Kan biasanya mesti ada yang habis ngeliat pacarnya sekingkuh ada yang nyakitin dirinya sendiri. Atau bunuh diri. Tapi, ini Kuroo. Yakali tuh kucing bunuh diri. Dikira cewek apa.

"Tunggu ngapain gue pikirin tuh anak ya? Eh tapi masa dia enak banget ngajak balikan. Kan gue jadi baper.'' Gumam (Name).

Jujur saja, waktu Kuroo ngomong gitu (Name) langsung kepikiran gitu. Padahal dianya gatau Kuroo itu lagi bercanda apa enggak.

"Ck. Bodo ah.'' Ngomongnya sih gitu. Tapi, (Name) malah ngambil jaket sama tas kecilnya buat pergi ke rumahnya Kuroo. Tidak lupa (Name) bawa beberapa camilan yang ada dirumahnya buat dibawa ke rumahnya Kuroo.

Ini yang katanya gak peduli?

Ckckck.

×××

Kapan endnya nih? Mau end kayak gimana? Happy apa sad?

--Sachan💕

Move On || Kuroo TetsurouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang