(4) Masih Sama

31 2 1
                                    

Bagian 4

"Jarak dan waktu sungguh begitu kejam, bisa-bisanya mereka mengubahmu menjadi seseorang yang tidak kukenali lagi."

--------------------------------------------

"Elo?" Davira terkejut melihat pemilik mobil itu adalah Gathan. Tapi yang membuatnya terkejut lagi, pakaian yang dikenakan Gathan tidak seperti biasanya. Ia benar-benar seperti preman yang memiliki wajah tampan.

 Ia benar-benar seperti preman yang memiliki wajah tampan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai, Vi." Sapa Gathan dengan tersenyum lebar, sambil memamerkan cincin yang ia pakai di jari tangannya. "Saya tahu, kamu mau nonton konserkan? Saya ikut ya?" Lanjutnya lagi.

"Lo tuh bener-bener ya?! Gue tuh mau nonton konser Sheila On 7, bukan nonton konser rock!!!" Ketus Davira.

"Wahahahahahaha, aduh makasih loh udah bikin cogan kaya gue ketawa. Men lo tuh jangan bego kalo mau deketin Davira, dia beda sama cewek lain. Cari tau dulu, baru lakuin yang bener. Anjir, wahahahahaha." Davin tertawa terbahak-bahak sambil menepuk pundak Gathan beberapa kali.

"Lo juga ngapain sih ketawa-tawa?! Kalian berdua tuh sama aja ya, bikin mood gue ancur aja. Udah ah gue mau pulang aja!" Davira langsung membalikkan badan, dan melihat sekelilingnya apakah ada taksi atau tidak. Begitu ada taksi, Davira langsung memberhentikannya dan langsung naik ke taksi tersebut tanpa menghiraukan Gathan dan Davin.

"Daviraa!!" Teriak Davin sambil agak mengejar mobil taksi yang dinaiki Davira namun mobil itu terus saja melaju. Davin berhenti mengejar taksi itu, dan mendekati Gathan.

"Semuanya tuh gara-gara lo!! Gue jadi gagal nonton konser sama Davira kan." Ujar Davin dengan wajah kesal.

"Gimana kalo kamu nonton sama aku aja? Aku udah rapih nih?!" Ujar Gathan mencoba menggoda Davin.

"Idih gila lo ya!! Lo kira gue jeruk makan jeruk apa?!" Davin langsung menaiki motornya dan pergi meninggalkan Gathan. Gathan yang berhasil mengerjai Davin tertawa tawa sendiri.

---🍁🍁🍁---

Davira tiba di rumah dengan langkah yang dihentakkan, ekspresinya aaat ini sangat menunjukkan bahwa ia sedang sangat kesal. Widya yang melihat anaknya seperti itu langsung mendekatinya.

"Loh, kamu gak jadi nonton konsernya?" Tanya Widya.

"Itu tuh mah gara-gara Gathan pengen ikut aku sama Davin nonton konser semua rencananya jadi gagalkan, udah mana pakaiannya itu bikin aku malu banget. Ihhh banget deh pokoknya." Jawab Davira mencoba menjelaskan kepada Widya.

"Si ketan itu ngapain sih yaa? Lucu banget deh, gemes Mamah denger cerita kamu." Davira yang mendengar hal itu membuat hatinya semakin menjadi kesal.

"Tau ah." Davira meninggalkan Widya yang masih sibuk menertawai cerita Davira.

---🍁🍁🍁---

Matahari telah tenggelam, cahaya yang bersinar telah berganti menjadi gelap, ini semua menutup akhir pekan Davira.

Davira sedang berbaring sambil mendengarkan lagu mengenakan earphone yang berwarna pink. Sedari tadi ia hanya menyetel lagu-lagu milik Sheila On 7, padahal jika saja Gathan tidak mengganggu acaranya hari ini Davira bisa menikmati lagu-lagu favoritnya secara langsung.

"Huoooo.... caci maki saja di..riku bila itu bisa mem..buatmu.. kembali bersinar dan berpijar seperti dulu kalaaa.." Davira menyanyi dengan penuh penghayatan, matanya terpejam menikmati lagu berjudul Dan yang dipopulerkan oleh Sheila On 7 itu.

Tiba-tiba disaat matanya terpejam ia terbayang Gathan yang mengenakan pakaian tadi, jika dipikir-pikir lagi itu sangatlah lucu. Davira tertawa dan melepaskan earphonenya. Ia bangkit dari posisi tidurnya, dan duduk. Ia menyeka air mata yang sedikit keluar karena tertawa akibat membayangkan Gathan.

Davira beranjak dari tempat tidurnya, ia membuka tirai kecil yang berisi foto-foto masa SMA-nya dengan Gathan. Ada salah satu foto dimana Gathan mencoba berpenampilan berbeda.

Kala itu Davira benar-benar merasa lelah dengan sikap Gathan yang begitu nakal dan Gathan juga sering mengenakan baju yang tidak rapih seperti anak berandalan. Gathan pada masa SMA bukanlah anak yang rapih dan pintar, ia bisa dibilang laki-laki badboy yang beruntung dapat diterima  di universitas ternama.

"Besok jadi jalankan? Saya pengen ke suatu tempat nih." Tanya Gathan.

"Gak jadi ah." Jawab Davira.

"Loh kenapa, Vi?"

"Saya mau kamu pake pakaian yang bener dulu, At. Baru saya mau jalan sama kamu lagi!! Lagian kamu tuh aneh deh, celana sobek-sobek kok dipake sih?!"

"Iyaa besok saya pakai baju yang rapih." Ujar Gathan.

---🍁🍁🍁---

Davira sudah menunggu Gathan di sebuah halte, sudah begitu lama juga ia menunggu Gathan. 'Susah banget kali ya dia pake baju yang rapih?!' Pikir Davira.

"Hai Davira." Sapa laki-laki yang datang dari belakang. Davira langsung menoleh, menatapnya sebentar dari atas sampai bawah. Davira tertawa terbahak-bahak, ternyata laki-laki itu adalah Gathan.

Gathan memenuhi omongannya dengan mengenakan kemeja yang dikancing sampai atas dan memasukkan kemeja itu kedalam celananya seperti pria culun namun warna rambutnya yang merah membuatnya seperti preman yang baru saja insaf.

Gathan memenuhi omongannya dengan mengenakan kemeja yang dikancing sampai atas dan memasukkan kemeja itu kedalam celananya seperti pria culun namun warna rambutnya yang merah membuatnya seperti preman yang baru saja insaf

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo gak berubah ya, At." Ujar Davira lirih sambil terus memandangi foto itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang