"Almost there, cantik. Nih aku udah didepan nih, tinggal belok syuuung, sampai deh!" kemudian suara klakson berbunyi.
Salsa sudah diam saja dari pertama kali Kaisar menelfonnya dan meminta maaf. Dia hanya memutar bola matanya malas ketika mobil milik Kaisar Gerhana berhenti didepannya kemudian mematikan ponsel dan masuk kedalam kendaraan roda empat tersebut.
Jadi ceritanya hari ini Salsa ada kelas dia udah siap berangkat sama motornya, tapi Kaisar telfon. Naik ojek online aja katanya, nanti pulangnya di jemput makan siang bareng. Salsa tau kebiasaan Kaisar yang suka ketiduran apalagi hari ini cowoknya nggak ada kelas, tadinya dia udah mau naik motor aja tapi Kaisar maksa.
Maka terjadilah. Kaisar ketiduran, sampai Salsa harus nelfon sepuluh kali akhirnya cowok itu bangun sayangnya harus kejebak macet ibu kota yang bikin geleng-geleng kepala. Jadilah Salsa bete maksimal sebab dia lagi hari pertama dan disuruh nunggu begitu lama.
"Selamat siang cantikku," Kaisar menerbitkan senyum sampai matanya menyipit. Merayu Salsa agar gadis itu tak marah.
"Kan aku udah bilang, aku naik gojek aja."
"Ih ada aku kok malah naik gojek sih," cowok itu mengarahkan mobil keluar dari lobi fakultas Salsa.
"Kamunya lama banget nyebelin."
Salsa masih menekuk mukanya, sebal dengan kekasihnya yang sibuk memasang muka manis dan memelas.
"Maafin aku yaa cantik, nggak lagi deh! Janji!" cowok itu mengulurkan jari kelingkingnya.
Udah nggak inget ini janji Kaisar yang keberapa, ngeliat mukanya udah kasian banget. Kaisar kayaknya bener bener ngerasa bersalah. Jadi Salsa ngaitin jari kelingking mereka.
"Awas loh!"
"Iya cantikku, mau makan apa nih?"
"Apaansih!"
Sumpah ini Salsa nahan malu karena Kaisar manggil cantik mulu. Kaisar emang paling bisa bikin ceweknya nggak jadi marah.
"Orang ditanya makan dimana malah gitu. Galak banget, pacar siapa?"
Kali ini Salsa beneran mukul Kaisar. Antara gemes tapi masih kesel. Cowok ini emang paling bisa bikin dia makin jatuh cinta even lagi kesel. Karena mukulnya beneran, Kaisar jelas meringis sok kesakitan gitu.
"Makan padang aja gimana? Bosen banget ayam geprek terus."
"Ya hayuk, gas!"
Emang ya dua sejoli ini sombong banget mentang-mentang awal bulan nggak mau ngerasain makan di warteg kayak biasanya.
Omong-omong, sekarang Salsa sama Kaisar sudah sama-sama kuliah, kebetulannya lagi kampus mereka dekat walau tidak satu kampus. Salsa sih masuk negri, sedangkan Kaisar kuliah di kampus swasta ternama.
Waktu Kaisar kecewa sama dirinya sendiri karena nggak keterima di negri, Salsa bilang swasta dan negri sama saja kok, tergantung bagaimana kita belajarnya. Ya walaupun nggak bisa dipungkiri, kuliah di kampus negri mengangkat percaya diri jauh lebih tinggi.
Kalau kata Kaisar, alhamdulillah masih satu kota. Kaisar kan kangennya tiap hari, jadi bisa ketemu tiap hari. Kalau beda kota, gimana dong? Bisa-bisa mati karena rindu.
Dasar Kaisar tukang gombal.
[.]
_____
2 Feb 2019.
_____
Helloooooowwww!💕 Masih ada yang baca nggak nih? Semoga suka yaa sama bonchapt ini. Aku kangen Kaisar sana Salsa soalnya._____
Acha, S.
![](https://img.wattpad.com/cover/142850280-288-k334016.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
goddes of the dawn. ✔
Ficção AdolescenteNamanya Aurora, dia fajar yang menghangatkan. Tak takut cahayanya hilang meskipun Gerhana selalu bersamanya. ㅡ Acha, 2018.