Part 15

35 5 0
                                    


***

Gue pulang~

"Nav..." baru juga buka pintu udah di nunggu di depan pintu sama si Gulalin "ambil noh! Gue capek mo tidur" au ah pening ngajarin mereka tadi, angkat tangan dan si otak butuh air putih salah! Air bening maksudku Air bening, air bening... Wuih dalem kulkas seger nih bisa ngademin kepala (berbalik badan) duh yang bening lewat lagi! Aku mesti apa? Canggung gegara di cium kemaren tapi kok rasanya nggak bisa ngehindar gitu... Aha! Pura pura buta aja








Seettt

Seseorang mendekapku dari belakang melingkarkan tangannya di pingganggku, mendaratkan sebuah ciuman lembut di leher eeh... suara napasnya nggak kuad aku atuh...



"Bbang Taehyung ccuukup" ia menghentikan kegiatannya itu lalu membalikkan tubuhku menghadapnya. Kubuka mataku perlahan, betapa terkejutnya aku bahwa pelakunya bukan bang Taehyung tetapi...



"Mmaark?! lo ngelakuin ini ke gue?" Kenapa semuanya bersikap aneh padaku? Mulai dari Gulalin, bang Tae, dan sekarang... Mark?! Aku merasa gagal paham dengan kelakuan mereka, apa jangan-jangan yang lainnya?



Hmm bau alkohol tercium di seluruh tubuhnya?! Masih bau kencur berani banget minum-minum?



"Heei Nuuna! I mean... My honey, tidak ada yang ku cintai di dunniaa inii selaain Lo dan juga mamah" dia mulai ngelantur gak jelas, sebaiknya ku antar dia ke kamarnya eh rasanya ada yang aneh? Kan aku baru pulang, di sambut Gulalin, pas masuk bang Key lagi nonton tv... Tapi kok gak ada yang curiga dia bisa dateng ke sini pake minum-minum alkohol segala.



(udah ngorok rupanya! Jadi ini yang nonton manusia atau Tv yang nonton manusia lagi ngorok?)




Huupph ah~  akhirnya perjuanganku membopong si bocah nyampe juga, ia langsung tepar di kasurnya itu "aih gak bisa begerak! Hyaak!" Ia meraih tanganku lalu memelukku erat




Hoamm... Mataku lelah sekali tak bisa menahan kantuk, apa boleh buat? Hanya untuk semalaman saja "Nuna ya... Aku mencintaimu" ucapnya tak terlalu jelas di telingaku





Kringg...




"Nuunna! Mengapa kau di kamarku?!" Rambutku masih awut-awutan berdiri membuka pintu kamarnya dalam keadaan antara sadar ataupun tak sadar "emm aku mau roti lapis Mark" ucapku padanya sementara bengong melihatku.






Brakk Brukk prangg Meoong!!





"Heh berisik! Siapa nyetel kartun pagi-pagi!" Bang Key risih mendengarnya.




Sampe di kamarku... Duduk di depan cermin ngeliatin sebesar apa mata pandaku sekarang "Arghh lihat mata panda itu, besar sekali" gimana mau marah kalo mereka semua bisa meredam amarahku dengan cepat?


mmeeoow


seekor kucing melompat dari arah jendelaku "Aoe!" Nahloh suara pemiliknya nyariin... Apa bener itu pemilik kucing ini ya? "Mbak... Mbak! Maaf ini kucing mbaknya ya?" Teriakku dari jendela mengangkat kucing gempal mirip Dynto "Ehh Aoee! Turun!" Buset dah gempal gitu di suruh turun ma majikannya tanpa itungan detik main melincur aja mirip air mancur "makasih ya dek... Oh ya gue tetangga baru lo, main kerumah ku kuy!" Tetangga baru rupanya... Ramah juga ya? "Maaf mbak, mo sekolah dulu" menyudahi pembicaraan segeranya membersihkan diri, sarapan, cuszz pergi sekolah.




Brothers ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang