chapter 7

3.5K 368 10
                                    

"Rosè!!" lisa berteriak di koridor sekolah sambil mengejar rosè yang tak mendengar teriakannya, karena ketos itu sedang asik mendengarkan lagu.

Saat sudah berada di dekat rosè, lisa menepuk bahu sahabatnya itu. Rosè menoleh ke belakang.

"Lis, ada apa?" tanya rosè sambil melepaskan headset dari telinganya,lisa menunjuk ke belakang. Rosè mengikuti kemana arah telunjuk lisa.

"Kepala sekolah manggil lo" lisa menjawab sambil ngos-ngosan.

"Sungguh? Kok gue ga tau" rosè langsung berlari ke ruang kepala sekolah sedangkan lisa ternganga.

"Padahal gue mau minta traktir air dingin" keluhnya sambil berjalan ke arah kantin.

Rosè berlari ke ruangan kepala sekolah dan mengetuk pintu ketika sudah sampai di depannya.

Tok tok tok

"Silakan masuk" reose masuk kedalam, kepala sekolah menatap rose lalu kembali fokus pada laptop nya.

"Selamat siang, ada keperluan apa sampai anda memanggil saya?" tanya rosè dengan sopan, kepala sekolah melepaskan kacamatanya dan menyuruh rosè duduk.

"Saya baru saja mendapat pesan dari SMA yang akan menjadi lawan kita di pertandingan basket" dia menghela nafas nya lalu kembali berkata.

"Pertandingan di majukan karena di tanggal yang sebelumnya telah di tetapkan mereka akan kedatangan tamu dari luar, sehingga tidak mungkin untuk melaksanakan pertandingan"

"Dan untuk itu saya meminta kamu untuk membantu jeon jungkook melatih tim basket sekolah kita. Saya yakin kamu pasti bisa nona park" rosè kaget dengan permintaan kepala sekolah yang begitu tiba-tiba.

"Dan kalau bisa kamu harus melatih mereka mulai sore ini, sekarang kamu boleh pergi" rosè berdiri dan membungkuk ke kepala sekolah lalu keluar dari ruangannya.

Ia berjalan ke arah kantin untuk menemui lisa karena dia tau kalau gadis berdarah thailand itu setiap istirahat akan pergi ke kantin.

"roje, di sini !!" kali ini bukan lisa melainkan jimin yang memanggil nya,rosè berjalan ke arah meja lisa dan jimin lalu duduk di samping lisa sambil memasang wajah murung.

"Kenapa nih si mawar ? Lesu banget kayak nya" jimin mencubit pipi rosè yang chubby.

"Aduh, sakit jimin, lepasin!" keluh rosè dan jimin melepaskan cubitannya pada pipi tembem milik rosè.

"Tadi kepsek bilang apa sama lo ?" tanya lisa sambil menyeruput es coklat miliknya. Rosè menatap kedua sahabatnya sendu.

"Kok lo natapin kita kayak gitu?"

"HUAAA JIMINNNNNN !!LISAAAAA!!!" melihat rosè seperti itu membuat jimin dan lisa kalang kabut menenangkan rosè.

"Cup cup cup roje, udah ya, ga usah nangis" pinta lisa sedangkan jimin berlari membeli air mineral dingin untuk rosè.

"Huaaaa gue ga mau lis!!" rosè masih terus menangis untungnya kantin sedang sepi dan mereka berada di ujung kantin jadi tidak ada yang memperhatikan mereka.

"Hah~hah~hah~, nih buat lo, diminum !" jimin kembali dengan terengah-engah sambil memberikan air mineral botol itu, rosè meminum nya sambil sesegukan.

"Udah mendingan?" lisa dan jimin bertanya penuh harap. Rosè mengangguk lemah.

"Karena lo udah ga nangis lagi, sekarang ceritain kenapa lo nangis dadakan" pinta jimin.

"Kepala sekolah nyuruh gue buat jadi pelatih tim basket" rosè tidak berkata banyak tapi itu membuat ke jimin dan lisa ternganga tak percaya.

"HAH, BENERAN ?!?!. LO JADI PELATIH TIM BASKET" pekik kedua nya.

"Gue baru tau lo itu jago main basket, elo jago olahraga aja enggak, apalagi basket" jimin meremehkan rose, sedangkan yang di remehkan menatap jimin kesal.

"Siapa bilang gue ga bisa olahraga? Setiap pagi gue joging dan berenang, gue juga lihai dalam atletis. Itu yang lo bilang ga jago olahraga"

"Hanya itu aja kan, selain itu emangnya lo bisa?"

"Jangan ngeremehin rosè, seenggaknya dia lebih tinggi dari lo" ucap lisa sambil meledek jimin.

"Mau beratem lis :)" tanya jimin dengan senyuman.

"Bantuin gue !!!!" pekik rosé kesal, jimin berpikir sedangkan lisa asik dengan minumannya, saat jimin melirik lisa yang sedang minum dia tiba-tiba mendapatkan ide.

"daripada jadi pelatih yang malah bikin tim kalah, gimana mana kalau lo jadi penyumbang keperluan tim, misalnya minuman gitu" rosè berpikir sebentar.

"Bagus juga ide lo, gue setuju dan kayaknya gue juga bisa ikut bantu, gimana rosè ?" lisa menatap gadis itu berbinar. Rosè yang melihat raut senang pada wajah lisa kemudian mengangguk mengiyakan.

"Gimana kalau di mulai sore ini aja, bukannya ga lama lagi pertandingannya ?" saran jimin.

Dan rosé teringat sesuatu

"Hehehehe"

Lisa dan jimin melihat rosé tiba-tiba ketawa jadi merinding.

"Ros, lo kenapa ?"

"Gue lupa kalau pertandingannya di majukan jadi sekitar beberapa hari lagi pertandingannya" rosè nyengir tak bersalah karena lupa memberi tahu kalau pertandingan di majukan dan jimin syok mendengar perkataan rose.

"KENAPA LO GA BILANG DARI TADI SIH"

I MEET YOU IN THE RAIN [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang