2. X IPS A

347 71 71
                                    

Papan persegi panjang bertuliskan "Kelas 10 Ips A" yang menempel di pintu kelas tidak berubah.

Semua masih tetap sama, Masih tetap sama terakhir kali Ia melihatnya sebelum liburan semester ganjil kemarin.

Rara menghembuskan nafas kasar. Memejamkan mata sebentar.

"Bismillah aja deh."

Rara melangkahkan kakinya pelan-pelan kedalam kelas. Hanya ada 4 orang siswi yang berbincang, mungkin lebih tepatnya bergosip. Rara tidak menghiraukannya. Pemandangan seperti ini sudah biasa bagi Rara.

Berkumpul, bergosip, bergunjing, membicarakan aib orang lain kemudian menertawakan bersama-sama.

Rara meringis, Rara selalu mengingat nasehat dari Ustadzahnya.

Allah berfirman, "Janganlah Kamu membicarakan saudaramu satu sama lain. Apakah ada seorang diantara kalian yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka pasti kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kalian pada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang"


"Ya Allah, lindungilah hamba dari ghibah," Ucap Rara sambil beristigfar di dalam hati.

"Eh, Rara gue udah datang!" Pekik sohibnya, --Pijel-- dengan wajah riangnya.

Belum sempat Rara duduk di singgasana nya, teriakan kecil itu langsung menghentikan aktifitasnya.

--Pijelrena Akatsuki Foxes-- Nama yang cantik untuk seorang gadis yang cantik. Dengan bola mata berwarna biru langit di matanya yang selalu menularkan aura ceria di sekitarnya dan seorang gadis yang tak terkalahkan di bidang matematika.

"Assalamualaikum."

"Eh, Iya, lupa. Waalaikumsalam," Cengiran Pijel melebar menghiasi wajahnya.

"Elo liburan makin gendut aja Ra," Canda Pijel, gadis itu langsung duduk di samping Rara.

"Enak aja," Mata Rara langsung melotot.

"Elo tuh yang gendutan," Balas Rara memutarkan fakta.

"Eh iya, masakan Eyang di desa enak-enak sih, Jadi kangen. Oh iya Ra, lo tau ga--"

Rara mendengar kisah yang dilontarkan Pijel kepadanya. Sesekali berkomentar sekedar menanggapi ceritanya dengan "Oooh.." lalu "Wow!" dan "Oh, ya?"

Tapi aktifitas itu kemudian berhenti semenjak Miss Zoe dengan gaya anggunnya memasuki ruangan kelas.

🍃

INI ANEH. Biasanya, dihari pertama, jam pelajaran akan ditiadakan. Biasanya, guru-guru tidak ada yang datang menjelaskan. Mereka seharusnya sibuk mengurus anak kelas 12 yang sebentar lagi akan menghadapi Ujian Nasional.

Tapi tidak bagi Miss Zoe. Miss Zoe tetap memberi tugas dengan gaya anggunnya itu.

Situasi itulah yang membuat Rara terjebak di tempat ini. Rara tidak suka pergi ke kantin. Dimana siswa laki-laki dan perempuan bercampur menjadi satu.

"Dikelas juga jadi satu sih, tapi kan ngga sampai berdesak-desakan seperti ini," Gumam Rara merasa sedih melihat teman-temannya saling berdesak-desakan berteriak minta makan.

Jika saja, Pijel tidak merengek dan menunjukkan wajah manjanya. Mungkin saja Rara tidak disini sekarang. Bahkan, Rara harus rela menunda jam Sholat Dhuha nya.

Rara!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang