_ _ _
"Al!" Alice menoleh dan melihat rei tengah berlari padanya.
"Lo kemana aja sih?"
"Emang kenapa?"
"Enggak cuma nyari lo doang"
Alice kembali berjalan bersama rei disampingnya. Lalu duduk dibangku taman belakang yang hanya ada beberapa orang disana.
"Muka lo kenapa merah?" Tanya rei.
Alice yang semula sedang memainkan ponselnya langsung menoleh kaget.
"Apa dari tadi merah?"
"Jelas iya lah, muka lo kan putih"
Rei terkekeh melihat tingkah sahabatnya yang satu ini.
Alice memegang pipinya, lalu menghela nafas.
"Enggak kenapa nap-"
"Yakin lo gak kenapa napa?"
Alice menoleh dan melihat davin yang tengah membawa dua botol minuman.
Rei ikut menoleh, "eh vin, gue kira siapa"
Alice membulatkan matanya.
"Lo kenal anak ini?"
Rei mengangguk.
"Oh iya rei, lo gak ngenalin gue ke temen lo yang cantik ini?" Goda davin dengan senyum miringnya.
"Oh oke, vin kenalin temen kecil gue alice, lice kenalin sohib kelas gue davin."
"Davin" davin melambaikan tanganya.
Alice berdecih malas sambil membuang wajahnya.
"Oh iya nih gue bawa minuman buat lo" ucap davin sambil menyerahkan botol minumanya.
"minuman tanda maaf atas ciuman tadi" lanjutnya sambil tersenyum mengejek.
Rei menatap davin terkejut, dan tambah terkejut saat alice baru saja menyemburkan semua isi minuman dibotol tadi tepat kewajah davin.
"Gue harap lo gak ngucapin lagi kalimat tadi"
Alice melempar botol kosong tadi ke lelaki dihadapanya, dan pergi begitu saja meninggalkan rei dengan wajah terkejutnya,
dan davin hanya tersenyum puas sambil terus melihat punggung wanita yang perlahan menjauh dari pandanganya.
_ _ _
Irenxe
Merah #_#

KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Love
Teen Fiction. "Eh sorry!" "Hah apa? Lo bilang sorry segampang itu saat minuman gue tumpah kena baju kesayangan gue ini" "Paan sih lo, tu baju juga gak mahal mahal amat kan" "Apa? Gak mahal, lo gak tau ini baju merek apa. Hello, ponsel lo aja bisa gue beli pake...