02

86 17 1
                                    

_ _ _

"Alice kamu dari mana?"

Semua mata langsung menatap perempuan yang baru saja masuk ke kekelas mereka.

"Maaf bu tadi perut saya aga sakit" bohongnya sambil mengelus perutnya.

"Apa sakitnya masih sama dengan yang selasa kemarin?" Tanya diana guru sejaraahnya.

Semua orang yang melihatnya hanya bisa menahan tawa.

Alice menggaruk belakang kepalanya sambil menunjukan gigi giginya.

"Baiklah, ibu akan memberikan tugas padamu. Pergilah keperpustakaan dan ambil 32 buku paket sejarah kelas 11 disana dan simpan dimeja ibu"

Alice mengangguk lalu hendak pergi,

"Dan juga tolong bereskan ruang UKS juga, ibu dengar dari bu susi bahwa ruanganya belum sempat dipel minggu ini"

Alice menghela nafasnya lalu tersenyum paksa dan langsung segera pergi.

"Sial gue"

Alice pergi menuju perpustakaan terlebih dahulu, dan langsung mencari keberadaan buku yang dicarinya.

"Elah tebel banget, gimana gue mau bawa ke 32 bukunya" ocehnya malas.

"Alice?"

"Hah?" Alice berbalik dan mendapati lelaki dengan wajah tampan yang menggunakan kaca mata bulat yang tepat dihadapanya.

"Rei lo lagi apa disini?" Tanya alice kaget.

"Gue denger lo dihukum bu diana, jadi ya gue mau bantuin lo lah"

Alice sungguh terharu mempunyai teman yang siap membantunya.

Lalu langsung tersenyum setelah memikir kan rencananya.

"Rei lo bisa pindahin 32 buku paket ini ke meja bu diana gak? Jadi gue nanti tinggal bersihin ruang UKS" mohon alice sambil memasang wajah super memelasnya.

Rei tampak berpikir sejenak, lalu langsung mengangguk setuju.

"Lo emang sahabat gue!"

_ _ _

Alice berjalan dengan susah payah sambil membawa ember yang penuh dengan air, sapu dan elap pel.

Ia mengusap keringatnya sambil membuka pintu UKS,

"Permisi"

Alice merasa lega karna setidaknya bu susi sedang tidak ada.

Ia mulai mengepel, dan menyelesai kanya dengan cepat.

Namun baru saja dia akan berbalik pergi dari sana, pintu tertutup tiba tiba yang membuatnya sangat kaget.

"Selamat bermalam moon" ucap seseorang diluar yang membuat alice menggertakan giginya.

"KELUARIN GUE BANGSAT"

"lo kenapa? Takut, haha"

"BAJINGAN LO TAI"

alice memukul mukul pintunya, tapi percuma davin telah menguncinya didalam sendiri.

Ia mengecek jendela diseluruh ruangan dan sialnya semua tidak bisa dibuka.

"KELUARIN GUE BRENGSEK"

"Satu syarat, bagaimana?"

_ _ _

Irenxe

Dua juga gak papa ;)

Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang