Revisi Bab 2 : Pertama & Terakhir dan Akademi Luna

67 13 28
                                    

Pertama dan Terakhir

"Dimana mereka!" teriak komandan ksatria ke ksatria yang lain ksatria hanya menggeleng tak tahu. Sang komandan semakin geram karna tidak bisa menemukan orang yang di carinya.

"Cepat temukan mereka sebelum mereka keluar dari istana ini!" setelah mendengar perintah mereka pergi menyusuri lorong istana yang hanya di pasang obor.

Di sisi lain  dua anak kecil yang menggunakan tudung yang telah disihir tengah berlari digandeng dengan seorang wanita paruh baya yang menggunakan jubah bertudung berwarna hitam.

suara hembusan nafas yang terengah-engah keluar dari mulut wanita paruh baya itu sedangkan ke dua anak kecil itu masih santai berlari mengikuti wanita itu.

"Apa kalian menemukan mereka?" Larian mereka terhenti saat mendengar suara dari seorang pria.

wanita paruh baya itu mengeluarkan kepalanya sedikit mengintip siapa yang ada disana ia langsung gemetar ketakutan saat melihat siapa yang ada disana seorang pria paruh baya yang memakai mahkota di kepalanya yang sudah pasti seorang raja

" Maaf yang mulia, tapi kami masih belum dapat menemukan mereka, " jawab dari salah satu ksatria, raja semakin geram karna tak mendapatkan jawaban yang ia harapkan ia mengepalkan tangannya.

BRAK!!

raja menghajar dinding yang berada di sebelahnya dan dengan marah dia berteriak ke ksatria yang berada di depannya

“ DASAR TIDAK BERGUNA MENANGKAP SEORANG WANITA DAN ANAK KECIL SAJA KALIAN TAK BISA, CEPAT TEMUKAN MEREKA ATAU KU PENGGAL KEPALA KALIAN. ”

Dengan gemetar ketakutan mereka lari secepatnya sedangkan sang raja ia pergi ke arah berlawanan dengan amarah yang meluap-luap.

Setelah punggung raja sudah tidak kelihatan wanita paruh baya itu pergi ke arah gerbang belakang.

tapi siapa yang sangka tidak ada ksatria yang kelihatan disana.

"ibu,” salah satu anak kecil itu memanggil wanita itu, wanita paruh baya itu langsung berhenti setelah di panggil oleh anak kecil itu.

ia lalu tersenyum dan duduk menyimbangi tinggi badan mereka.

"ada apa sayang,”

"Ibu. Kenapa kita lari, apa kita melakukan kesalahan." Tanya salah satu anak kecil itu

"kita tidak melakukan kesalahan apa pun sayang." jawab si ibu yang penuh dengan kelembutan

"Lalu kenapa kita lari dari mereka bu," yang satunya lagi bertanya

"Itu karna ayah kalian takut dengan kalian.”

"kenapa ayah takut dengan kami."

Masih dengan senyuman, tangan si ibu memegang pipi ke dua anak itu.

“ Itu karena kalian– ” tak sempat menyelesaikan ucapannya sebuah anak panah melesat ke arah ibu dan ke dua anak itu.

Untung saja anak panah itu meleset jika tidak maka anak panah itu pasti mengenai salah satu kepala anak kecil itu.

Karena merasa terkejut Mereka pun terdiam sesaat dan Wanita paruh baya itu mencari siapa yang telah memanahnya.

Setelah ia mengetahui dimana sumbernya ia menarik tangan anaknya. Ia berlari menuju gerbang belakang istana begitu juga dengan para Ksatria yang berlarian mengejar dan di atas sudah ada pemanah yang melontarkan panahan mereka.

My Destiny'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang