003. Boncengan

18.3K 1K 35
                                    

"Sekeras apapun hati akhirnya akan luluh hanya karena doa, karena doa adalah senjata yang paling ampuh"_Aisyah Azzahra

***

Aisyah berjalan mengelilingi setiap rak yang ada untuk mencari buku rumus-rumus untuk tugas kelompoknya. Cowok di belakangnya tidak berniat ikut hanya menatap datar Aisyah di depannya yang sama sekali tidak mau menoleh melihat keberadaannya.

Aisyah kembali berjalan memutar arah membuat Abbas berdecak kesal, kenapa juga ia harus mengikuti kemana saja gadis itu pergi. Mendingan ia menunggu di mejanya, toh gadis itu akan menemuinya nanti.

Abbas pun terlihat melangkah menjauh sembari mendudukan diri pada salah satu meja yang terletak dekat dengan jendela perpus. Dengan menghela nafas kasar, Abbas pun duduk sembari membolak-balik halaman buku yang sempat cowok itu ambil.

BUG

Suara dentuman keras membuat penghuni perpustakaan menoleh pada sumber suara. Abbas menegak saat melihat Aisyah tengah ditindis lemari yang menjadi tempat buku itu berada. Kenapa bisa lemari itu ambruk dan mengenai tubuh mungil gadis itu.

Abbas mau tidak mau berlari kearah Aisyah yang sudah meringis kesakitan, ia pun berusaha mengangkat beban yang menimpa tubuh Aisyah dibantu oleh anak cowok lainnya yang juga berada di sana.

Aisyah meringis sakit sembari melihat kedua pergelangan kakinya yang sudah biru. Abbas berdecak kasar sembari melotot kearahnya, "Lo jadi orang bisa gak sih jangan bikin gue kesal?"

Sentaknya membuat anak kelas lain yang membaca di sana jadi memperhatikan keduanya.

"Tadi gue naik mau ambil buku panduan itu, tapi lemarinya oleng makanya ambruk," jelas gadis itu sudah ingin menangis.

Abbas berdecak kasar tidak tega juga melihat Aisyah yang kesakitan, "Lo bisa jalan gak?"

Aisyah menggeleng dengan menggigit bibirnya takut, "Terpaksa lo gue seret sampai UKS," katanya membuat Aisyah menelan ludah pahit.

Harus di seret sampai UKS? Apa kabar tubuhnya yang rapuh, mungkin tulangnya akan terlepas dari angle-anglenya karena seretan Abbas.

Aisyah menegak seketika saat cowok itu sudah menggendongnya dengan santai, cewek itu hanya menutup mata takut memandangi wajah Abbas sedekat itu. Aisyah komat-kamit beristigfar karena sekarang ia tengah di gendong sama Abbas di depan banyak anak-anak lainnya.

***

Abbas menendang kasar pintu UKS membuat penjaganya terlonjak kaget, "Obatin dia cepat, jangan pake lama. Gue tunggu,"

Katanya lalu menjatuhkan tubuh Aisyah secara tidak kemanusiaan, cewek itu sudah meringis sakit dengan menggigit bibirnya kuat.

Petugas UKS tergagap dan langsung mengambil obat untuk Aisyah yang masih memegang kakinya, "Lo bisa obatinnya gak?"

Sentaknya lagi saat cowok itu tengah membuka salep dengan tangan bergetar, "sana lo keluar, biar gue yang obatin," usirnya kasar, membuat laki-laki berkacamata itu menurut dan keluar begitu saja.

"Lo mau ngapaian?" Ujar Aisyah saat Abbas mendudukan diri di tepi ranjang, "mau matahin kaki lo," balasnya dengan tatapan tajam, namun tangannya terulur membuka salep di tangannya yang ia rampas dari penjaga UKS tadi.

"Gue bisa obatin sendiri," ringis gadis itu takut, "Lo diem aja," kata Abbas dingin tapi Aisyah menggeleng cepat, "serius gue bisa ngobatin sendiri," katanya lagi berusaha meyakinkan cowok itu. Cukup tadi cowok itu menggendongnya jangan lagi sekarang sampai ia harus menyentuh kakinya. Mungkin Allah akan langsung menurunkan azab untuk keduanya.

Keep Istiqomah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang