3. Mumpung Libur

182 7 0
                                    

Pranggg

Fara sedang asik menonton kartun kesukaannya terganggu akibat mendengar suara panci jatuh dari arah dapur. Fara menaruh Snack dan bantal lalu berjalan menuju dapur. Fara melihat Deon sedang mencari sesuatu.

"Kak Deon..... Lo ngapain hah? Dapur udah kaya kapal pecah kaya gini. Kalo bunda liat pasti bunda ngoceh lagi."

"Gue laper, makanya bikinin gue makan. Lagian kan bunda lagi pergi sama ayah ke luar kota jadi gak bakalan diomelin sama bunda."

"Gue lagi males masak. Lo delivery aja sih elah. Jangan kaya orang susah Napa." Ucap Fara dengan nada mengejek Deon.

"Udah ah, mending gue lanjut nonton dari pada disini panas liat muka Lo yang jeleknya gak ketulungan hahaha." Ledek Fara dan langsung pergi dari hadapan Deon.

"Dasar adek durhaka." Teriak Deon dari dapur dan Fara tertawa puas karna berhasil membuat Deon kesal.

Fara kembali duduk di sofa dan memeluk bantal sambil memegang Snack. Fara tertawa cekikikan karna melihat kartun Doraemon.

Ting nong

"Siapa sih yang ganggu?" Fara menghentakkan kakinya dan berjalan menuju pintu luar.

Fara membuka knop pintu dan melihat seorang pria yang membelakangi dirinya. Pria itu memakai celana pendek selutut dan kaos putih polos. Fara menaikan satu alisnya dan mendekat ke pria tersebut.

"Cari siapa ya?"

Pria itu menengok ke belakang. Pria itu tersenyum manis ke arah Fara. Fara langsung memeluk pria tersebut.

"Dimas...."

Dimas mengecup pucuk kepala Fara dan mengelus kepala Fara. Fara mendongakkan kepalanya agar dapat melihat wajah tampan Dimas.

"Kamu pagi-pagi gini mau ngapain?"

"Emangnya aku ga boleh ya? Yaudah deh kalo ga boleh aku pulang aja." Fara menggelengkan kepalanya mengisyaratkan supaya Dimas tidak pulang.

"Jangan.... Ayo masuk." Fara menarik tangan Dimas untuk masuk kedalam.

"Weleh weleh, ada calon adek ipar nih." Ucap Deon yang tiba-tiba datang. Fara langsung memasang wajah kesalnya.

"Udah deh, yang jomblo mending get out dari sini. Hus hus hus."

"Songong lu ya dek, gue baper sama Lo." Ucap Deon sambil menghentakkan kakinya dan berpura-pura marah dengan Fara.

"Bodo amat, wleee." Ucap Fara sambil memeletkan lidahnya ke arah Deon.

"Udah yuk dim, mending kita dibelakang aja. Jangan disini nanti yang jomblo malah bunuh diri lagi gara-gara liat orang pacaran." Ledek Fara dan mendapat pelototan dari Deon. Fara dan Dimas berjalan menuju halaman belakang rumah.

Fara dan Dimas sedang duduk di tepi kolam renang. Fara mengayunkan kakinya yang dicelupkan ke dalam kolam renang.

"Nanti malem jalan yuk." Fara mendongakkan kepalanya dan tersenyum riang saat Dimas mengatakan kalau nanti malam ia akan berkencan.

"Ayokkkkkk." Ucap Fara dengan semangat.

"Semangat banget sih." Ucap Dimas sambil mengacak-acak rambut Fara. Fara menyengir dan menampilkan giginya yang putih.

"Nanti malam aku jemput jam tujuh malam, oke."

"Oke."

"Yaudah, aku mau pulang dulu. Soalnya aku ada banyak urusan penting." Ucap Dimas sambil mengelus pipi chubby Fara. Fara cemberut saat Dimas bilang ingin pulang.

"Yah kok pulang sih."

"Iyalah, dia kan punya rumah. Tololnya tolong dikondisikan." Ucap Deon yang tiba-tiba menyambar percakapan Fara dan Dimas. Fara langsung menoleh ke arah Deon dengan tatapan kesal.

"Udah jangan cemberut gitu nanti cantiknya ilang loh. Udah jangan didengerin omongan bang Deon."

"Apa Lo liat-liat? Napa? Mau bilang gue ganteng? Ya jelas lah ganteng kalo ga ganteng mana mungkin banyak cewek yang ngantri buat jadi cewek gue." Ucap Deon dengan sangat pede.

"Najis tralala trilili. Lo punya kaca kan kak? Ngaca dulu deh sebelum ngomong. Jijiw gue dengernya." Ucap Fara sambil berpura-pura dengan ekspresi muntah.

"Yaudah aku pulang dulu ya. Jangan lupa nanti malem." Ucap Dimas dan diantar oleh Fara kedepan.

Perfect & Good BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang