Awal Masalah?

319 33 7
                                    

"Keripik kentang yang kumakan pagi ini terasa enak,"

~~~

Chouchou mengeram. Sial! ini tak bisa dibiarkan! Gebetanya Mitsuki, yang diakuinya secara sepihak, didepannya sedang dirangkul manja oleh seorang wanita genit dengan bedak berlebih.

Dasar Bitch!

"Mau apa kau?"

"Kau tidak lihat itu? Dasar kecentilan! mau jadi pelakor ya? raba-raba lapak orang!"

Sarada yang mendengarnya hanya menggelengkan kepala,

"Lapak orang? Mitsuki punya siapa? Punyamu?"

"Calon"

Matanya kembali melirik ke arah prianya, Makin melotot! Sang wanita bergelayut manja dengan wajah tanpa dosa, sedang sang pria hanya tersenyum seperti biasa.

Dasar! Jadi cowok kok gapeka! Pelajaran boleh sempurna, tapi sosialnya nol besar.

"MITSUKI!!!"

saking gemesnya liat gebetan di grepe orang, tanpa sadar chouchou berteriak.

Sarada makin geleng kepala.

"Oh, Chouchou ada apa?"

Chouchou menghampiri mereka berdua, si gebetan dan pelakor,

"Mitsuki sedang apa? siapa dia?"

Si pelakor menatap sinis kedatangan Chouchou.

"Oh ini teman osisku, dia-"

Belum selesai perkataannya dipotong,

"Mitsuki aku pergi dulu, istirahatnya sudah hampir selesai, masalah anggaran dana kita bicarakan lewat chat saja, jaa ne"

Pengucapannya dilakukan dengan ekspresi semanis mungkin, sok manis kata Chouchou, berbanding terbalik ketika melewatinya,

"Dasar gendut tidak tahu diri,"

Chouchou menggigit bibirnya.

"Apa masalahmu jalang!"

Tidak, bukan dari Chouchou, melainkan sarada, ia tidak terima sahabatnya dihina.

"Sudahlah Sarada tidak apa, dia hanya iri karena dada kecilnya,"

Lihatlah Chouchou, siapa yang bitch disini :v

Sudah terlalu sering. Ya, sangat sering malah dirinya dihina karena berat badannya, sehingga sudah cukup tebal mukanya.

"Cih, memuakkan,"

Dua kata, dan si pelakor yang tidak diketahui namanya melenggang pergi dari hadapan mereka.

"Jadi ada apa?"

Atensinya kembali kepada pria yang menjadi akar permasalahan.

"Mitsuki nanti pulang bareng ya! sudah lama kita tidak pulang bersama."

Ekspresi sang pria tidak mudah ditebak, chouchou yang dasarnya tidak peka biasa-biasa saja, tapi beda dengan sarada, terlalu peka sampai sadar, meskipun senyuman masih tetap bersarang di wajahnya, namun sorot matanya menggambarkan suatu rasa risih dan jengkel.

"Mungkin lain kali, hari ini aku ada rapat osis"

Raut kekecewaan jelas terlihat di wajah chouchou, tidak dibuat-buat, juga tidak berusaha untuk ditutupi.

Chouchou dan Mitsuki sudah berteman dari kecil, mereka masuk TK yang sama sampai SMA yang sama, dulu Mitsuki sangat perhatian dengan Chouchou, namun semua terasa berbeda sejak mereka mulai masuk SMA, apakah Mitsuki malu punya sahabat sepertinya? atau ia merasa risih karena ia sadar bahwa Chouchou ternyata menyimpan rasa padanya.

BetweenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang