part 1

28 3 0
                                    

Akad sudah terucap, terlihat semua orang di sana sangat bahagia terutama kedua mempelai pengantin, apalagi ditambah dengan dekorasi ruangan yang sederhana namun elegan, terlihat di atas pelaminan terdapat hiasan mawar biru dan putih yang sangat indah, begitu serasinya mereka duduk di atas pelaminan sana bak raja dan permaisurinya...

Para tamu bergantian menghampiri kedua mempelai untuk mengucapkan selamat

"Waaahh... Selamat ya Ra, akhirnya kamu nikah juga, semoga keluarga kalian menjadi keluarga yang Sakinah Mawadah wa Rohmah"

"Amiinn... Makasih ya Zah do'anya, ayo silahkan hidangannya dimakan"

"Sama-sama Fahira ku..."

Ya...dia adalah aku, Fahira namaku, aku menikah dua hari yang lalu, dan sekarang mumpung ada waktu luang aku menuliskan kisah ku di sini, kalian tau suamiku itu bagaimana?? Jelas belum tau lah ya... Hehehe..

Menikah dengannya itu anugrah, dia istimewa, dia tidak terlalu tampan tapi wajahnya menenangkan, dia tak setinggi dan seputih oppa Rapmoon tapi dia bisa menjadi penenang, romantis? Hmm... Sepertinya dia tak se romantis D'lan tapi dia humoris, dia tak perfect tapi aku bisa membuatnya terlihat perfect, semoga aku bisa mempertahankan dia sampai bersatu lagi di syurga nanti... Amiinn..

Banyak rintangan sebelum aku menikah dengannya, sejak aku belum siap mengenal cinta dan di situlah awal dimana kisah ku di mulai...

Ini kisah ku, ini pengorbanan ku

***

"Aduh... Ujaan.." aku berlari ke gubuk dekat danau, aku sedang berada di tempat wisata Bandung "Ciwidey" kalau tak salah itu namanya

Tadi aku berjalan dengan Intan, tapi sekarang entah dimana dia, dan akhirnya aku terjebak di gubuk ini, tak sendiri ada dua adik tingkatan ku Aura dan Chantiq dan satu kakak pembimbing kak Fajar, mereka bertiga entah membicarakan apa sampai tertawa terbahak bahak, aku sesekali di ajak mereka berbicara tapi hanya aku tanggapi 'Ya' dan 'Tidak'

Hujan sudah mulai reda, aku langsung lanjut mencari Intan

"Nisa... Masih hujan, kamu mau kemana?" tanya ka Fajar

"Mau cari Intan ka" sahut ku

Baru beberapa langkah aku meninggalkan gubuk tadi, Intan memanggilku dari gubuk dekat kolam renang

"Fahira!!.. Sini... Buruan, ujan lagi tuh"

Aku langsung cepat cepat menuju gubuk dimana Intan berteduh, karena hujan mulai turun deras lagi, tapi sayang saat di depan gubuk bajuku terlanjur basah dan di tertawakan oleh kakak kakak dan temanku disana

"Nisa...(cekrek)" panggil salah satu kakak disana, aku tak mengenalnya tapi aku tau wajahnya, dan apa tadi?? Dia memotoku? Menyebalkan, pasti mukaku jadi aib karena belum siap di foto, coba kalau bilang dulu, aku bisa bergaya... Hahaha..

"Ish.. Apaan sih ka"

"😊" hanya melempar senyum, hah sudah lah...

"Eh... Fah, kamu gak bawa baju ganti apa? Baju kamu basah gitu tuh.." ucap Intan

"Hmm... Aku bawa, ada di tas, tapi tasnya ada di bis, biarin aja deh.. Gapapa basah dikit"

"Nanti masuk angin loh"

"Enggak, dikit doang kok, lagian juga kan aku pake almet"

"Hmm... Yaudah deh, eh.. Fah.. Ka Nanas VC tuh, liat nih... Halo kaka... Lagi dimana ka?"

"Kakak lagi di motor mau ke masjid, belum sholat zuhur soalnya"

"Itu yang nyetir siapa ka?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

2555 Last Day Before marriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang