Lagi Syantik

100 3 1
                                        

Bel berbunyi panjang menandakan sekolah telah selesai. Vio merapikan buku-bukunya, memasukkan kedalam tas. Ia berjalan keluar kelas, meninggalkan Zahra yang masih membereskan buku-buku di sampingnya.

Setelah keluar, mata Vio memincing memperhatikan kedua gadis yang ada di depan kelasnya. Belum sempat Vio berbicara kedua gadis itu langsung menarik tangannya.

"Hei, kalian mau bawa gue kemana?" tanya Vio kesal

"..."

Tak ada sahutan

"Woii, punya kuping nggak??" Vio bertambah kesal, karena kedua gadis itu terus saja menraik tangannya. Entah kemana, ia tak tau.

"..."

Tak ada sahutan lagi

"WOOII, GUE MAU DIBAWA KEMANAA?" teriak Vio dengan suaranya yang sangat menggelegar.

Untung saja koridor sudah sepi, karena ini sudah 30 menit setelah sekolah.

"..."

Sekali lagi mereka diam, menghiraukan Vio.

Langkah mereka terhenti disuatu tempat, sebuah ruang kelas. Vio bingung dan kesal.

"Kelas siapa? Mau ngapain?" tanya Vio datar, dengan tatapan menusuk kearah dua gadis tadi.

"Ini kelas kak Clara" jawab salah satu gadis dengan enteng, yang tak lain adalah Tita.

What the fuck, demi tuhan. Dari tadi gue diseret, dan nggak taunya kekelas kakak?? Batin Vio kesal.

"hah? Dari tadi gue diseret dan ternyata mau ke kelas kak Clara doang?" ucap Vio kesal tapi nada bicaranya sangat datar.

"Kita cuma mau nunjukin kalau kelas kakak lo itu disini kok. Hehehe, sorry" kata gadis lainnya sambil senyum-senyum tak berdosa, yang tak lain adalah temannya. Velis.

"Hebat, makasih loh ya" ucap Vio lagi-lagi datar namum dengan penekanan setiap kalimat. Ia meninggalkan kedua sahabatnya begitu saja, ia benar-benar tak menduga kelakuan konyol dari sahabatnya tadi.

Setelah sepeninggalan Vio, keduanya bingung. Kali ini mereka yang salah atau Vio yang terlalu sensitiv. Niat mereka hanyalah ingin memberitahu dimana kelas  kakaknya. Hanya itu, tak lebih.

"Lo sih, bikin ide aneh amat" ucap Velis yang langsung pergi dari tempat dan meninggalkan Tita sendirian.

Hening.

Tak ada siapapun yang menemaninya, ia sendiri. Tita sendiri di depan kelas Clara, menatap kosong.

"Tuhan, gue salah apa?"

***

Vio keluar sekolah berniat untuk pulang, kali ini ia memilih naik taksi. Karena ia ingin segera istirahat.

10 menit

20 menit

30 menit

40 menit

50 menit

Hampir satu jam Vio menunggu taksi lewat didepan sekolahnya. Ia sangat kesal, karena tak ada satupun taksi yang lewat dari tadi. Dengan terpaksa ia-pun berjalan kesamping sekolah untuk naik angkot.

Nihil, angkot sama saja dengan taksi. Tak ada satupun yang lewat.

"ini taksi sama angkotnya kemana sih, dari tadi nggak nongol-nongol" kesal Vio dengan menhentak-hentakan kakinya ke tanah

Tepat di depan nya, sebuah mobil berhenti. Ia sudah tau siapa pemilik mobil kalau bukan kakaknya sendiri, Clara.

Ia langsung naik mobil, duduk di samping kakaknya.

Badgirl "VIOLET"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang