My King (3)

88 7 1
                                    

Nathali berjalan menyusuri koridor sekolahnya,menuju ruang kepala sekolah yang berada di lantai 1

Beberapa menit yang lalu seorang temannya memberitahu Nathali bahwa kehadirannya di tunggu oleh Pak Sajiwo di ruang kepala sekolah ,jujur saja Nathali sangat gugup dan takut,dirinya sudah mempunyai feeling bahwa panggilan dari Pak Sajiwo untuknya pasti bertujuan untuk menjadikan dirinya saksi atas keributan Leo dan Ryan.

Tok tok..

Nathali mengetuk pintu ruang kepala sekolah seraya mengucapkan salam.

"Asalamualaikum".ucapnya yang masih canggung.

"Waalaikumsalam,masuk aja".jawab beberapa orang yang berada di dalam ruangan itu.

Nathali memasuki ruang guru dengan perlahan,dilihatnya ada 4orang di dalam ruangan itu,Bu Novi yang di kenalnya sebagai kepala sekolah,Pak Sajiwo dan tentunnya Leo dan Ryan yang terlihat masih sama sama saling melemparkan tatapan tajam.

"Misi Pak,saya Nathali,tadi kata temen saya,saya di panggil ke sini?".Nathali menghampiri posisi ke 4 orang itu dengan canggung lalu menyalimi Pak Sajiwo dan Bu Novi

"Oh kamu Nathali,yasudah silahkan duduk di situ".balas Pak Sajiwo seraya menunjuk satu kursi kosong yang berada tepat di samping Leo.

"Iya Pak".Nathali berjalan,beranjak duduk di kursi itu.

"Nak Nathali,bapak minta tolong,kamu jelaskan bagaimana bisa pertengkaran antara Leo dan Ryan terjadi?soalnya menurut keterangan Leo dan Ryan kamu adalah saksi yang berada paling dekat dengan mereka saat kejadian itu terjadi".jelas Pak Sajiwo to the point.

Nathali mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi antar dirinya Leo dan Ryan,walaupun sedikit malu malu dan canggung pelan tapi pasti Nathali menceritakan semua detail.

"Tuh Pak udah jelas jelas kan emang cewe ini itu penyebab semua ini kan dan si Leo itu sok tau,sok ikut ikut campur sama urusan saya dan cewe ini".celetuk Ryan membela diri dan melempar segala tuduhan pada Nathali dan Leo

"Ya jelas gue ikut campur,lo udah kasar sama cewe dan posisi lu itu KETOS di sekolah ini,mau jadi apa ini sekolah kalo ketua osisnya aja kayak gini".balas Leo yang di setiap katabya penuh dengan penekanan untuk membela dirinya.

"Ya tapi kalo lo ga ikut campur,ini gaakan terjadi kan!,lagian lo kenapa juga sampe segitu ngebelanya?lo suka sama dia?".Ryan menujuk Nathali yang sedari tadi tunduk terdiam tak bergeming sedikit pun.masih bersih keras menyatakan bahwa dirinya tak bersalah.

"Terus kalo gue suka sama dia kenapa?lo gasuka?".jawab Leo dengan lantang.

Deg.

Pernyataan Leo tadi sungguh sungguh berhasil membuat jantung Nathali berdegup lebih kencang dari biasnya,dirinya benar benar tak percaya atas pernyataan Leo tadi,bagaimana bisa Leo bilang seperti itu di saat seperti ini,sekarang perasaan Nathali akan menjadi sangat senang apa bila Leo benar benar dengan ucapannya,tapi di sisi lain Nathali juga berfikir bahwa masih ada Mecca perempuan yang saat ini statusnya masih sebagai kekasih Leo.

"Tuh pak,udah jelas jelaskan si Leo itu punya maksud terselubung,pasti dia belain cewe ini karna mau carmuk depan cewe ini,udah jelas jelas di bilang kalo dia suka sama cewe ini".Ryan lagi lagi melemparkan segala kesalahan pada Leo.

"Eh lo kalo ngomong itu di jaga,gausah sotoy!".bentak Leo yang sudah tak bisa menahan emosinnya lagi.

"Eh sudah sudah,kalian berdua saya bawa ke sini untuk saya damaikan,bukan untuk ribut lagi!".bentak Pak Sajiwo seraya melempara tatapan penuh makna pada Leo dan Ryan.

"Sudahlah dari yang saya tangkap dari cerita Nathali,ini semua cuma salah paham aja,tapi kalian berduanya saja yang apa apa selalu harus pakai kekerasan".Pak Sajiwo memberikan selembar kertas dan satu batang pulpen yang di letakannya tepat di depan Leo dan Ryan.

My KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang