1: Day One

29 2 0
                                    

CHAPTER 1: Day One

"Loh ini hari pertama sekolah, jangan manyun ah! Nanti cantiknya hilang."

Kalimat itu terngiang di kepala Vali, sambil menatap bayangannya di cermin memakai seragam sekolah yang baru dibuka dari plastiknya. Pagi ini, hari pertama Vali di SMA Eastern. Mama adalah orang yang bisa memberikan perasaan senang tanpa perlu melakukan apa-apa, cukup mendengar suaranya saja sudah bisa meyakinkan Vali kalau semua pasti akan baik-baik saja.

"Udah siap?" intip mami dari pintu kamar.

Mami atau tante Ivory, adalah saudara kandung mama, semenjak kepergian mama dan papa, hak asuh Vali dipindahkan ke tante Ivory atau mami, karena mami selalu berkata kalau sekarang dia adalah orang tua sah Vali.

"Eh, udah." Vali mengambil tas ranselnya dan bergegas keluar kamar.

Sesampainya di pintu depan, mami memegang bahu Vali sambil tersenyum, "Kalo perlu apa-apa langsung telfon mami aja ya? Dan tenang aja, kamu bakal suka kok sama sekolahnya. Jangan lupa makan bekal yang mami bikin ya? Oh iya, tadi mami udah isiin pulsa ke hp kamu, tinggal telfon aja ya? ini beneran loh mami bilang jangan lupa telfon kalo kenapa-napa."

"Iya tant--"

"Mami. bukan tante, kamu anak mami." potong Mami, "Udah sana masuk mobil nanti kamu telat lagi, Have a great day!"

Vali langsung memeluk mami dan masuk kedalam mobil yang terparkir dihalaman rumah.

Tidak sampai 20 menit gerbang SMA Eastern sudah terlihat, semakin dalam Vali masuk kedalam lingkungan sekolah ini bayangan masa lalu seperti terulang kembali oleh karenanya cepat pula jantungnya berdebar dan telapak tangannya semakin berkeringat.

"Udah nyampe non." kata pak Ardi.

Vali tersenyum lemas, "Iya pak." dan melangkahkan kaki keluar mobil

Semuanya bakal baik-baik aja. Vali meyakinkan diri dalam hati

Vali berjalan di koridor, siswa-siswi berkeliaran, bercerita, tertawa, bahkan ada yang berpegangan tangan. Sambil melihat sekeliling  mencari kantor kepala sekolah karena mami ivory menyuruhnya semalam.

Tak susah menemukan kantor kepala sekolah, Vali pun mengetuk pintunya pelan,

"Masuk." ada suara dari dalam

Vali masuk dan memegang erat tali tasnya yang tipis. Ternyata didalam ada 2 orang siswa laki-laki.

"Sekarang kalian boleh keluar." kata Ibu kepala sekolah, kemudian tersenyum ramah kearah ku, "Saya mau bicara sama anak baru."

Kedua siswa laki-laki itu tegak dari kursinya dan berjalan keluar melewatiku,Vali tidak berani menegakkan kepalanya, jadi dia terus menunduk dan menjilati bibirnya yang kering. Dia gugup sekali.

"Jadi, Valerie kan?" tanya nya ketika Vali duduk di kursi dihadapannya.

"I-iya bu." jawabnya pelan.

"Nama ibu Ally, tapi kalo lagi diluar panggil aja tante Ally ya? Ibu ini temen akrab Ivory, mami kamu." kata nya kemudian tersenyum sedih, "Dan Viola juga."

Mata nya langsung membulat, Viola adalah nama mama Vali yang sudah meninggal 3 tahun lalu. Tapi tetap saja, namanya masih membuatnya sedih.

"Oh iya, kelas kamu di XI IPS 3, nah kelasnya di lantai 2 sebelah tangga."

Vali tersenyum, "Makasih banyak bu, kalo gitu saya permisi."

Melangkah keluar, koridor sudah sepi sepertinya bel masuk sudah berbunyi.

INOCENTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang