4: Single as pringle

16 2 0
                                    

MULMED: Adam

CHAPTER 4: Single as Pringle

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHAPTER 4: Single as Pringle

Ketika Vali sampai di rumah jam sudah menunjukkan pukul 9, dia sudah takut kalau mami bakalan marah tapi untungnya sesuai dengan perkataan Hana, dia bakal gak apa-apa.

Setelah Hana izin pulang, Vali dan mami duduk di ruang makan. Om Ozzi suaminya mami ivory, seperti biasa di luar kota. Jadi hanya menyisakan kami berdua dirumah, beserta bik inah, bik lis, dan pak Ardi. Mami Ivory memang tidak punya anak, sejak kedatangan Vali kesini 7 bulan yang lalu, yang pertama kali masuk dipikiran Vali adalah "Semoga anak tante Ivory baik-baik."

Tapi, setelah mami Ivory menunjukkan kamar nya dia berkata, "Ini dulunya jadi kamar Bella, tapi dia meninggal waktu usianya masih 3 tahun. Karena kanker. Tapi karena sekarang ada kamu, mami seneng kamar ini bisa terisi lagi." Waktu mami Ivory menceritakan itu, raut wajahnya tersenyum tapi suaranya gemetar. Mami Ivory sangat kuat dan baik.

"Jadi, gimana sekolahnya hari ini?"

Senyum Vali merekah lagi mengingat semua kejadian di hari pertamanya sekolah, "Seru banget mi! Aku dapet banyak temen, terus main kerumah Adam terus dia ada panggilan sayang buat aku!"

Mami Ivory menaikkan satu alisnya kemudian tertawa, "Panggilan sayang? emang dibilangin apa?"

"Iya, kata Galih itu panggilan sayang, dia panggil aku Valey." Vali menopang wajahnya dengan kedua tangan kecilnya, "Tapi mi, memangnya kenapa kalo ada panggilan sayang? karena Galih dan yang lain senyum-senyum terus sama kita."

Mami mengusap pelan rambut Vali, "Kalo orang sayang sama kita itu artinya dia peduli sama kita, rela, tulus dan melindungi kita. Karena sayang juga kita jadi takut untuk kehilangan mereka. Tapi, waktu bisa ngebantu kita buat jadi orang yang tegar dan ikhlas karena kehilangan."

Vali mengangguk paham, "Berarti Adam peduli sama aku dong?" bibirnya tidak lelah untuk membentuk senyuman lagi.

"Iya, bisa jadi Adam peduli sama kamu." kata Mami sambil meminum teh hijau nya.

"Kalo gitu, aku ke kamar dulu ya mi? Goodnight." Vali mencium pipi kiri mami dan berlari kekamar atas.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 18, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

INOCENTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang