GAMBAR DI MULMED: Valerie
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CHAPTER 2: Sayang
Saat ini Vali sedang duduk di ruang latihan band-nya Andre dan Naomi. Karena dikabarkan guru rapat, jadi mereka mengajaknya.
"Ndre, main gitar dong!" kata Hana.
"Mau lagu apa?"
"High hopes nya kodaline aja!"
Mereka bertujuh bernyanyi bersama, walaupun kadang Galih berjerit tidak karuan.
"Eh, Val, lo dulu dari SMP mana?" tanya Galih.
"Aku homeschooling waktu SMP."
Sontak itu membuat mereka berenam mengalihkan perhatiannya pada Vali,
"Kok lo homeschooling?"
"Ya, gitu."
"Kamu masih terlalu polos untuk dunia ini, Valerie ku!" kata Galih sambil mencubit pipi Vali gemas.
Hana memukul tangan Galih, "Ih! modus lo pegang-pegang!"
"Iri aja! pengen juga ya dipegang gue? sini gue pegangin bagian mana?"
Mata Hana membulat dan akhirnya melempar bungkus cheetos ke Galih.
"Mesum anjing!" kata Andre sambil tertawa.
"Eh, gue dipanggil yang lain ke lapangan. Pelatih tiba-tiba dateng." kata Galih,
"Nanti balik ngumpul di Adam?" tanya Andre sebelum keluar pintu.
"Iya." jawab Adam
"Eh, Valerie ikut aja ya sama kita kerumah nya Adam, bisa kan?" tawar Hana
Vali mengangguk dua kali."Tapi izin dulu."
"Okey kalo gitu kita main pulang sekolah!" kata Hana senang.
Sepulang sekolah, mereka menuju kerumah Adam.
"Gue naik mobilnya Adam aja." kata Hana dan Galih berbarengan. Kemudian saling bertolehan.
"Eh gak jadi." kata mereka barengan lagi.
"Lo tuh kenapa sih?" kata Hana.
"Lo itu yang ngikutin gue mulu!"
"Yaudah, hana ikut gue aja." kata Naomi. "Biar galih sama Adam."
"Gue balik bentar, nyokap nyuruh pulang. nanti gue nyusul ya." kata Andre sambil menghidupkan mesin motor besarnya.
"Valerie bareng kita aja!" kata Galih sambil merangkul Vali tanpa peduli.
Vali hanya terdiam. Tidak pernah berada sedekat ini dengan cowok.
"Enak aja! Valerie ikut kita!" kata Hana sambil menarik tangan kiri Vali.
KAMU SEDANG MEMBACA
INOCENTE
Teen FictionCerita klise tentang seorang cewek polos yang belum pernah menjalani kehidupan remaja pada umumnya. Tapi, semua hal berubah ketika dia melangkahkan kakinya masuk kedalam SMA Eastern.
