Para remaja berseragam putih abu-abu itu merasakan kesenangan yang tak utuh. Jam pulang sekolah sudah tiba, namun hujan deras datang meredam rasa gembira mereka yang ingin bergegas pulang ke rumah. Kantin sekolah penuh lagi, terisi kelompok-kelompok pertemanan yang selalu rindu bersama dan bercanda.
Alia sedang berteduh di Pos Satpam bersama beberapa murid yang berteduh pula, Menunggu hujan sedikit reda agar bisa berjalan ke Halte. Hari ini menjadi hari yang cukup menyebalkan bagi Alia. Hari pertama sekolah di sekolah baru. Terlalu banyak cowok norak yang nyolong star ingin mendekatinya dan membuat dia risih.
Hujan tak kunjung reda. Banyak kabar tersebar di grup-grup chat bahwa akan ada badai datang menerjang wilayah ini dan sekitarnya.
Genangan air hujan menyiprat seiring langkah sepatu datang seorang cowok berparas rupawan dengan tinggi sekitar 176 cm datang membawa payung dan mendekatinya.
"Hai Alia, aku mau nganter kamu ke Halte" ajak cowok itu dengan nada sedikit datar tanpa basa-basi.
** Dyar **
Tanpa fa-fi-fu cowok itu langsung menawarkan jasa nya.
"Ohh makasih, tapi nggak usah" jawab Alia sambil memalingkan muka setelah menatap sinis cowok itu.
Alia males dengan cowok sok baik semacam ini walaupun spesifikasi sekilas cowok ini adalah cowok idamannya = Ganteng, dan tinggi. Di kota-kota besar spesies seperti ini biasanya tergolong dalam ordo reptilian dan biasanya mereka buaya atau kolektor mantan. Bagi Alia hal ini hanyalah tambahan dari daftar cowok-cowok norak yang membuatnya risih hari ini.
"Maaf Alia, tapi aku harus mengantarmu ke Halte"
Cowok ini bersikeras.
"Iya terimakasih, tapi gausah repot-repot, gue bisa sendiri" jawab Alia ketus merasa mulai terganggu.
'Udah sok baik, maksa lagi. Untung cakep, kalo enggak udah aku lelepin ke kubangan tu anak nggak tau diri' kata Alia dalam hatinya
"Sebelumnya saya minta maaf lagi, tapi mari kita buat ini leih simple aja!" cowok itu bicara lagi sambil menenagkan nada bicaranya.
"Kamu butuh tumpangan payung biar kamu bisa berjalan ke Halte untuk pulang. Mungkin lima menit lagi bus nya akan datang. Aku nggak ada maksud buruk atau modus buat deketin kamu seperti anak-anak lainnya dan aku nggak minta apapun walaupun Cuma nomer hp atau ID media sosial kamu, dan sebaliknya kamu juga nggak perlu nanya apapun sama aku. Oke?"
"Aku anter kamu kesana, kamu nggak basah, setelah itu aku nggak akan ganggu kamu lagi."
"Walaupun ini sedikit norak tapi harus aku lakuin dan aku belum bisa jelasin." Kata cowok itu tanpa henti.
'Rupanya cowok ini cukup pinter juga, modus baru apa yak' kata Alia dalam hati
"Oke, tapi aku yang pegang payungnya dan kamu nggak boleh deket-deket apalagi nempel sama aku." jawab Alia tegas.
"Okelah"
Alia merebut payung dan meloncati genangan air lalu berjalan menuju halte.
"Ih cewek ini, ditolongin malah aku ditinggal" ucap cowok itu sambil sedikit geleng-geleng kepala.
Alia tersenyum sedikit puas karena meninggalkan cowok itu cukup jauh dan membuat dia sedikit basah karena berlari mengejarnya.
"Hey" panggil cowok itu.
Alia tetap berjalan dengan pandangan lurus kedepan dan sedikit meringis tanpa memperdulikan panggilan cowok itu.
"Hey Aliaaa Aw....."
CROOOTT
xxBERSAMBUNGxx
KAMU SEDANG MEMBACA
ALIA
Teen FictionAlia bagaikan kembang kota yang terpaksa tumbuh di kebun, Mengalami kisah cinta yang penuh akan persoalan gengsi