Kayla Rasya Angellica

13 5 1
                                    

Seorang gadis memakai seragam SMA yang menguncir rambut seperti ekor kuda dan memakai kacamata melesat dengan cepat menuju ke halte bus. Sesekali gadis itu melihat kearah arlojinya yang menunjukkan waktu 06:30.

"Astaga aku harus lebih cepat." gumam gadis itu.

Setelah sampai di halte bus yang bertepatan dengan bus yang tiba, gadis itu langsung masuk kedalam bus dengan ekspresi cemas. Tak menunggu berapa lama gadis itu sudah sampai didepan sekolah.

"Tunggu pak jangan ditutup dulu." cegah gadis itu ketika gerbang sekolah hampir ditutup.

"Aduh neng untung hampir saya tutup. Ayo cepat masuk!" kata satpam sekolah.

"Terima kasih Pak." kata gadis itu.

Setelah masuk gadis itu langsung berlari kearah kelasnya.

Ya. Gadis yang cantik, baik hati, ramah tetapi menggunakan kacamata bundarnya yang membuat terlihat cupu, tetapi mempunyai otak yang sangat cerdas. Kayla Rasya Anggellica, yang kerap disapa Lala yaitu seorang gadis sederhana yang merupakan anak angkat dari Ellia dan Kafi. Lala memiliki adik tiri laki-laki bernama Abidzar Kallia Pravantra yang masih menduduki kelas 5 SD, meskipun jail dan nakal tetapi Lala menyayangi adiknya seperti adik kandungnya sendiri. Lala sekolah di SMA Pradana yang merupakan SMA favorit di Jakarta tentunya dengan mengandalkan beasiswa yang dimilikinya. Sekarang Lala menduduki kelas X Ipa 1 atau yang biasa dikenal X-A1 yang keseluruhannya berisi siswa berprestasi.

Ketika gadis itu hampir masuk kearah lorong kelasnya, dia dipanggil oleh Bu Aul.

"Lala apa kamu bisa ke ruangan saya sebentar?" tanyanya.

"Eh? Iya bu, bisa kok." Kataku sedikit ragu.

"Baiklah, mari ikuti saya." ujar Bu Aul.

"Silahkan duduk." katanya ketika kami sampai diruangannya, "Saya ingin mengembalikan bukumu, karena bukumu terselip ditumpukkan kelas lain." sambil menyerahkan buku Biologi.

"Ah, iya Bu terima kasih, kalau begitu saya kembali ke kelas dahulu karena saya sudah terlambat em..kalau begitu permisi Bu." pamitku.

"Iya La, sama-sama kalau begitu silahkan." katanya.

Satelah diizinkan keluar dari ruangan. Aku langsung bergegas menuju ke kelas. Setelah sampai aku langsung meminta izin masuk ke kelas yang sudah ada Bu Hana berdiri didepan bersama seorang anak laki-laki.

"Maaf Bu saya telat" ucapku.

"Oh Lala, ya sudah masuk ke kelas ada murid baru yang memperkenalkan diri, cepat masuk." kata Bu Hana, walikelas-ku.

"Baik Bu." ucapku yang langsung melesat masuk kelas. Dan langsung duduk dibangku ku.

"Hei, Lala kamu darimana saja kenapa telat." bisik Citra teman sebangkuku.

"Kamu tau kan keseharianku Citra." bisikku sambil memutar bola mataku, "oh ya, itu siapa yang bersama Bu Hana didepan Ci?"

"Itu anak baru pindahan dari sekolah SMA Negri 45 na-"

"Baiklah, anak-anak bila tidak ada yang ditanyakan lagi kalau begitu Guntur silahkan kamu duduk dikursi kosong sebelah Izzal." kata Bu Hana, yang langsung mengalihkan pembicaraanku dengan Citra.

Setelah dipersilahkan duduk laki-laki itu berjalan menuju bangkunya yang tepat berada dibelakang Citra.

"Hei, perkenalkan nama gue Rizzalno Tian." sambut Izzal ketika laki-laki itu sampai dibangkunya.

"Ya. Salam kenal juga pasti lo udah tau kan nama gue, jadi nggak usah perkenalan lagi kan?" kata Guntur sambil bersalaman, "eh eh, nama lo siapa kenalan dong." kata Guntur sambil menggoyangkan kursi Lala.

"Kenalin nama aku Kayla, terus ini Citra." kataku.

"Ih La kok aku dikenalin juga sih kan aku punya mulut." bisik Cici sambil merajuk, "gak seru ah Lala, gak bisa modus kan aku jadinya." lanjutnya.

Ya. Citra Thalyia teman sebangku Lala sekaligus sahabatnya. Citra gadis yang cantik, cerewet, manis, memiliki kulit kuning langsat yang kerap disapa Cici oleh orang terdekatnya. Cici termasuk dari keluarga berada, meskipun kaya keluarga Cici tetap sederhana dan suka membantu orang yang membutuhkan. Citra merupakan anak tunggal dari keluarga Abraham, meskipun anak tunggal Cici tidak pernah manja terhadap orang tuanya karena dibiasakan oleh mereka-orang tua Citra- dari kecil. Keluarga Cici sangat dekat dengan Lala. Mereka berteman ketika kelas 4 SD yang pada saat itu Cici pindah rumah di komplek belakang rumah Lala, karena Lala yang sering bermain di taman komplek Cici dan kebetulan pada saat Cici bermain dan tidak memiliki teman karena merasa kesepian.

"Lha kan biar sekalian Ci, jadi hemat tenaga kan buat ngomong." bela Lala.

"Yaudah deh ter-"

"Hei, kok jadi bisik-bisikkan sih?" lerai Guntur sedangkan Citra cengengesan.

"Yaudah kita lanjut, jadi nama lo Kayla dan lo Citra, gitu?" lanjutnya.

"I-" kata Citra

"Panggil aja namaku Lala" kata Lala yang memotong omongan Citra.

"Tuhkan mau ngomong udah keduluan, huhh." keluh Citra.

"Yaudah deh, maap maap nanti aku beliin kamu cilok ya, ya, ya?" kata Lala dengan memasang wajah pupy eyes.

"Ish, yaudah deh kalo begini mah hayati bisa apaahh?" kata Citra.

• • •

Akhirnya bel istirahat berbunyi yang menjadi favorit siswa siswi SMA Pradana. Dan para murid pun berhamburan keluar kelas menuju kantin begiti pula kelas X-A1.

"Ci kamu cari meja aja deh aku yang pesen makanannya." kata Lala.

"Oke Syalalalala." balas Citra sambil cengengesan.

Setelah Lala memesan makanan, Lala pun langsung mencari Citra.

"Ah itu dia." gumam Lala.

"Nih pesanannya Cicicuit sayangku." kata Lala sambil menaruh 2 mangkok cilok dan 2 gelas es teh dan duduk dihadapan Citra.

"Apaan sih gak lucu tauk." rajuk Citra.

"Lha emang siapa yang bilang lucu sih Ci." goda Lala.

"Hm." gumam Citra yang langsung makan cilok sambil cemberut.

"Hehe yaudah maap maap." kata Lala.

Ketika mereka makan cilok ada yang tiba-tiba duduk disamping Lala yang membuat Lala tersedak.

"Uhuk..uhuk, siapa sih?" gerutu Lala.

"Hai dua ciwi-ciwiku numpang duduk bareng yah nggak dapet tempat soalnya hehe. Bolehkan?" kata Guntur.

"Oh iya iya boleh kok Gun." balas Citra sambil senyum-senyum.

Ishh, ganggu aja batin Lala.

"Beneran boleh? Tapi kok yang ini kayak nggak ikhlas." kata Guntur sambil melirik Lala.

"Ah enggak kok, duduk aja nggak papa." kata Lala.

"Beneran nih kalo nggak boleh aku pindah aja deh." kata Guntur sambil berdiri.

"Eh eeh, iya kok beneran nggak papa." kata Lala sambil senyum paksa.

- - -

Ditulis: Jumat, 1 Juni 2018
Dipublish: Jumat, 1 Juni 2018

- - -

Haii readerskuu yang unyu makasih yahh udah baca cerita aku.

Kalo ada typo tolong dikasih tau ya saya supaya saya perbaiki.

Jangan lupa vote dan comment dibawah sini.
👇👇👇

Just Secret Admirer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang