Bel pulang pun berbunyi. Tetapi lain haknya dengan kelas X-A1 yang tidak dibubarkan oleh gurunya.
"Eh busyettt lama amat sehh, hfftt." gerutu Guntur.
Semua murid pun mengeluh lagi. Tetapi lain halnya dengan guru yang menjelaskan materi di kelas X-A1 yang menulikan telinganya dengan gerutuan para muridnya.
"Pak ini sudah bel loh Pak, masa kita belum disuruh pulang sih?" protes Wafi, ketua kelas X-A1 yang langsung mengalihkan perhatian Pak Bandi -guru Sejarah- kearah Wafi.
"Baiklah, kalau begitu materi kita hari ini sampai disini dan kerjakan tugas hal 185-192 dikumpulkan besok dimeja saya pada waktu istirahat." ujarnya.
"Baik Pak!" ujar semua murid.
Para murid pun langsung bersorak sorai dan ada juga yang masih menggerutu karena diberi tugas.
"Ahhh akhirnya..gila kali ya tuh guru waktu udah habis digas ae," keluh Izzal, "tapi gak papa lah penting pulang. Eh bro lo mau ikutan mabar kagak sama temen-temen gue nanti gue kenalin dah." lanjutnya.
"Gak ah males gue, mager." jawab Guntur.
"Aelahh macam cewe ae lu pake mager-mageran segala."
"Bodo ah, yaudah gue cabut duluan." pamit Guntur yang langsung keluar tanpa mendengarkan jawaban Izzal.
"Oh yaudah. Ati-ati jan ngebut yee!" teriak Izzal.
• • •
Guntur pun langsung melesat ke parkirannya. Ketika mengeluarkan motornya dari barisan tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya.
"Hayoo mau kabur ya lo." ucap gadis yang menepuk pundaknya.
Aduh ketauan kan gue batin Guntur.
"Ha? Kagak siapa juga yang mau kabur. Orang ini gue mau nunggu lo didepan gerbang kok, eh tau-taunya lo nyusul gue ke sini." elak Guntur.
"Bener nih emang."
"Eee..i-iya kok ngapain juga gue ninggalin lo gak ada untungnya juga sih bagi gue hehe." bela Guntur sambil mengalihkan pandangannya.
"Yaudah deh ayo cepetan. Lama tau gak sih sue nungguin lo daritadi." gerutu gadis itu.
"Siapa suruh lo nungguin gue, itu sih namanya derita haha." ejeknya
"Uhh awas ya lo gue bilangin ke bokap tau rasa lo!"
"Udah diem gue tinggal lo disini tau rasa nanti." ucap Guntur yang langsung membuat gadis itu cemberut.
Guntur pun langsung menyalakan motor nya dan langsung melesat ke jalan raya dengan kecepatan sedang.
Ya. Pria yang memiliki paras ganteng, hidung mancung, bulu mata lentik, alis tebal, dan memiliki lesung pipi disebelah kanan yang menambahkan kesan manis. Ralli Guntur Fatmadja yang kerap disapa Guntur oleh temannya merupakan anak dari Fatma dan Atmadja. Guntur mempunyai adik perempuan yang merupakan saudara kembar tak identik yang bernama Rallien Assyifa Fatmadja yang kerap disapa Ellyn, yang menduduki di kelas X Ips 1 atau X-S1 di SMA Pradana. Guntur sangat tidak suka dengan adiknya karena sifatnya yang jail dan bar bar, meskipun Guntur tidak suka dengan adiknya tetapi dia sangat menyayanginya.
"Bang abang." panggilnya.
"Apa?" tanya Guntur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Secret Admirer
Ficção AdolescenteHarapan... Seperti manusia yang lain hanya memiliki harapan sebagai tujuan Akupun begitu hanya bergantung terhadap harapan Seperti diriku yang memiliki harapan akan bisa bersamamu Harapanku adalah dari 1000 orang kau hanya memilih 1 yaitu diriku Itu...