Pagi ini, seperti biasa Sinb sedang sibuk di rumahnya menyiapkan semuanya. Sinb juga sudah mulai baikan, dia tidak lagi merasakan pusing karena Jungkook memijat kepalanya dan memberikannya obat.
Saat kedua anaknya sudah siap untuk sarapan, ia belum melihat Jungkook sejak tadi. Meskipun hari libur, Jungkook harus tetap bangun pagi karena setiap hari libur, mereka harus mengunjungi rumah orang tua Sinb dan Jungkook. Ia pun memutuskan menyusul Jungkook ke kamarnya.
"Astaga, Ayah kok belum bangun sih. Kan bunda udah bangunin ayah daritadi " kata Sinb sambil menyeret Jungkook dari tempat tidur
"Bentar lagi bun.." jawab Jungkook
Sinb tidak kehabisan akal, ia pun pura-pura sakit agar Jungkook segera bangun
"AAKH.." ringis Sinb
Dan berhasil, Jungkook segera bangun begitu mendengar ringisan istrinya.
"Bunda kenapa bun, bunda masih sakit? Istirahat bun, istirahat " Jungkook cemas
"Bunda gak apa-apa kok, bunda cuma pura-pura aja biar ayah bisa bangun " kekeh Sinb
"Jadi bunda ngerjain ayah huh? " Jungkook langsung menarik Sinb ke tempat tidur dan mengelitik Sinb
"Hahaha, iya maafin bunda, yah " kata Sinb berusaha lepas
"Gak, bunda harus diberi pelajaran karena udah ngerjain ayah " kata Jungkook
"Anak-anak, tolongin bunda " teriak Sinb
"Bunda kok ngelibatin anak-anak sih, Ayah pasti bakalan abis ama mereka "
Kata JungkookSementara itu diruang makan, Sungjae dan Somi yang mendengar teriakan bundanya langsung naik ke kamar bundanya.
"Abang, jangan lupa senjatanya " kata Somi
"Oke dek " Sungjae dan Somi pun memperagakan tangannga seperti sedang memegang pistol dan masuk ke kamar orang tuanya seperti polisi
"Jangan bergerak! Angkat tangan "
Teriak SungjaeJungkook pun segera mengangkat tangannya dan Sinb berlindung di belakang Sungjae dan Somi
"Tolong saya tuan, pria ini mengelitiki saya " kata Sinb
"Apa yang anda lakukan adalah kejahatan besar tuan Jeon. Anda kami tahan! " kata Somi dan pura-pura sedang memborgol tangan ayahnya
"Maafkan saya, saya hanya.."
"Anda dapat menjelaskannya nanti di kantor polisi tuan " potong Sungjae
Mereka membawa Jungkook ke kamar mandi dan menyuruhnya segera mandi. Di dalam kamar mandi, Jungkook tersenyum bahagia karena keluarganya saling menyayangi. Sedangkan Sinb dan kedua anaknya menunggu Jungkook dibawah sambil memilihkan baju untum Jungkook kenakan.
Setelah mandi, mereka turun kebawah untuk sarapan. Keributan kembali terjadi karena Jungkook dan kedua anaknya berdebat.
"Ayah, habis dari rumah nenek kita ke disneyland yah " kata Somi
"Nggak, ayah maunya ke pantai. Udah lama kita gak ke pantai sayang "
"Ayah, kita ke taman aja yah. Kita jarang banget ke taman " kata Sungjae
"Ihh abang apaan sih, kok mau ke taman sih, noh di depan ada taman rumah kita, abang duduk aja disana sampai adek udah jadi artis " kata Somi
"Kan sekali-sekali dek "
"Nggak, kita ke disneyland aja "
"Ke pantai "
"Ke taman "
"Kita ke mall saja " kata Sinb membuat ketiga orang di depannya terdiam
"Yaudah, kita ke mall saja kalau bunda sudah bilang begitu " kata Jungkook
"Emang kita mau ngapain di mall bun? " tanya Somi
"Bunda pengen beli bahan dapur sama keperluan yang lain "
"Bun, abang boleh beli sesuatu juga gak? "
"Boleh, asalkan bermanfaat "
"Makasih bunda "
"Yaudah cepetan habisin makanannya, nenek sama kakek pasti udah nungguin kita "
Mereka pun makan dengan tenang dan setelah itu ke rumah orang tua Jungkook dan Sinb.
Di perjalanan, Sungjae dan Somi sibuk berdebat (lagi) kali ini perihal apa yang akan mereka beli di mall nanti.
Sinb dan Jungkook hanya membiarkan kedua anaknya berdebat. Toh mereka sudah biasa dengan hal itu.
Mereka sampai di rumah orang tua Jungkook. Orang tua Jungkook sudah menunggu mereka sejak tadi dan menyambut mereka.
Sungjae dan Somi langsung menghabur ke pelukan nenek dan kakeknya.
"Halmoeni, Haraboji " seru Somi sambil memeluk keduanya diikuti oleh sang kakak
"Cucu nenek sudah datang, ayo kita masuk. Nenek sudah menyiapkan makanan untuk kalian "
Mereka masuk ke rumah megah itu dan mendudukkan diri di sofa ruang tamu yang sangat luas. Sungjae dan Somi sedang bermanja-manja dengan kakek dan nenek mereka, sedangkan Sinb dan Jungkook, mereka juga sedang bermesraan. Sinb bersandar di bahu Jungkook sedangkan Jungkook mengusap-usap surai milik Sinb.
Setelah cukup lama, mereka pamit lalu pergi ke rumah orang tua Sinb. Kedua anaknya sangat tidak sabar bertemu dengan orang tua Sinb karena orang tua Sinb berjanji akan memberikan hadia jika mereka berkunjung lagi.
Saat sampai, mereka langsung masuk ke rumah yang berukuran besar dan tak kalah mewah dari rumah orang tua Jungkook.
"Eomma.. " teriak Sinb
"Eoh, kalian sudah datang. Cucu nenek sudah datang rupanya "
"Nenek tidak lupa dengan janji nenek kan? " tanya Somi
"Tentu saja sayang, tunggu sebentar nenek panggilkan kakek kalian dulu "
Tak lama Ayah Sinb datang dan langsung diberi ciuman oleh kedua cucunya.
"Uwwah, kakek makin ganteng saja. Ayah bahkan kalah sama kakek " puji Sungjae
"Hmm... kakek tau mau kalian apa, kakek tidak lupa kok. Kakek sudah menyiapkan hadiah untuk kalian "
"Yeayy, terima kasih kakek sayang " teriak keduanya
Setelah itu mereka lanjut pergi ke mall dan membeli keperluan rumah tangga. Tak lupa Sungjae membeli keperluannya begitu pula dengan Somi dan Jungkook.
"Abang, bukannya belanjaan aban terlalu banyak? Yakin yang abang beli itu penting? " tanya Sinb
"Iya bun, ini semua penting. Gak apa-apa kan bun? "
"Iya, gak apa-apa selagi itu bermanfaat sayang "
Setelah berbelanja mereka pun makan malam di luar. Awalnya Sinb menolak, tapi karena tiga makhluk ini terus saja membujuk, akhirnya Sinb setuju. Setelah makan malam, mereka pun pulang ke rumah dan beristirahat di kamar masing-masing.
GAJE? Mian, soalnya ini pertama kali aku buat cerita. Apalagi ceritanya tentang keluarga😌 Menurut para readers lanjut atau stop aja yah?
Rencananya sih, di part selanjutnya aku bakal bikin ada konflik tapi liat kondisi dulu, kalau banyak yang vote dan comment heheh😂
SEE YOU NEXT PART READERS 😘
ANNYEONG!!!🤗🤗🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) ✔Happy With You [SINKOOK]
RandomMenceritakan tentang kehidupan rumah tangga Jeon Jungkook dan Istrinya Sinb yang menikah di usia muda. Ditambah mereka harus menguruh kedua anaknya yang sering bertengkar