CHAPTER 2 - KUTUKAN DI AKHIR TAHUN

78 57 35
                                    


Mengenai Danu, disini saya hanya ingin bercerita bahwa di kampung halamannya, Lombok, ia begitu banyak mempunyai pembenci. Danu yang bernama lengkap Danu Gabrian Lordosa merupakan anak panti yang begitu berbakat. Kesehariannya adalah mengotak-atik barang rongsokan setiap hari. Sampai teman-temannya banyak yang menghujat, Danu tak peduli. Yang ada di pikirannya bahwa hidup selalu bisa diperbaiki, dari buruk ke baik, dari barang rongsokan sampai barang jual bernilai mahal tentunya. Tanpa peduli dengan para pembenci si Danu kecil dulu begitu ambisi saat kecil, dan mungkin juga berlaku sampai sekarang ambisinya.

Kembali ke Danu yang sedang bangun dari mimpi. Setelah ia mendapat mimpi yang begitu terlihat nyata, ia segera menulis cerita di mimpinya tersebut di bagian belakang buku cara membuat mesin waktunya tersebut.

"Ada seorang gadis minta tolong padaku, lalu ada dua kota yang sedang tertimpa bencana, benar-benar nyata," dia bergumam sendirian.

"Apa yang sedang kamu lakukan?" tanya Profesor Kito dengan membawa handuk.

"Semalam saya bermimpi aneh," celetuknya tanpa basa-basi.

"Ya, jika seperti ini kamu harus segera menikah!"

Desakan untuk menikah selalu saja membuat Danu terpojok. Di bebarapa kesempatan Profesor Kito selalu berkata "kamu harus menikah!" hingga Danu tak tahan lagi dan melarikan diri ke hutan. Danu berjalan dan terus berjalan, ia merasa ada seseorang yang mengikutinya dari belakang.

"Sial," dengan nada lirih Danu kesal merasa risih dengan seseorang yang misterius. Danu mencoba menoleh, dan tak ada siapa-siapa di belakangnya hingga ia menoleh kedepan lagi. Seorang gadis manis tepat berada di depannya.

"Astaga, kamu siapa?" Danu melangkah mundur.

"Aku gadis kemarin yang meminta tolong." melangkah maju meraih tangan Danu, namun Danu mengelak ketakutan.

Sore yang dingin saat itu terasa semakin dingin, hembusan angin membuat rok gadis tersebut terangkat. Untung saja Danu tidak salah fokus. Danu bisa mengontrol dengan baik.

Danu tertegun, merasa badannya meriang entah bagaimana rasanya hanya Danu yang tahu. Bagaimana gadis di mimpinya bisa sampai hidup seperti ini. Melihat sosok yang secara tiba-tiba muncul membuatnya bertanya-tanya. Tanpa basa-basi dibawanya gadis itu ke rumah Profesor Kito.

"Ayo ikut aku!" segera meraih tangan gadis itu dan berlari terburu-buru.

" Kemana?"

"Sudah, ikut saja!"

Mungkin sekitar berpuluh-puluh menit mereka sampai di rumah Profesor Kito.

"Profesor, profesor saya bawa seorang gadis!" Danu terus berlari dan berlari dengan memasang wajah senyum lebar.

"Danu, itu siapa?"

"Dia? Oh dia gadis tanpa nama," jawabnya santai.

"Kok bisa tanpa nama, kamu ini sinting atau gimana?" menyinggung Danu yang kini bertindak bodoh "Siapa namamu nak?" sambungnya bertanya pada gadis manis tersebut.

"Nama? Saya tidak tahu apa itu nama?"

"Kacau sudah," Profesor Kito menggeleng-gelengkan kepalanya terlihat putus asa.

"Aku ingin menikah dengannya," sahut Danu tanpa basa-basi.

"Hah? Menikah? Apalagi itu?" Gadis manis benar-benar terlihat polos.

Mereka benar-benar terjebak. Gadis manis itu jahat. Dia adalah drakula jawa yang tersesat sampai ke jepang dan menyamar menjadi gadis manis polos tak berdosa. Gadis itu memang benar tak mempunyai nama. Betul memang, namun salah satu temannya seekor kitsune jepang atau dalam bahasa korea namanya gumiho, biasa memanggil gadis ini Rosean.

Rosean melarikan diri dari pulau jawa karena banyak sekali pemberontakan masal saat itu. Dia marah, keluarganya mati sia-sia dan hanya dia yang selamat. Ia pun bersumpah akan menghisap darah manusia di setiap akhir tahun. Ia pun berkelana mengelilingi bumi untuk membalas dendam. Hingga akhirnya kini ia berada di Jepang.

Tanpa berpikir panjang, Profesor Kito yang percaya dengan menikah semua hal akan menjadi mudah langsung menjadi saksi pernikahan antara mereka berdua. Sampai saat itu Rosean masih bungkam tentang namanya dan asal-usul darimana sebenarnya dia. Danu sudah terlanjur menaruh hati padanya.

Karena memberikan nama "gadis manis" cukup berlebihan. Danu memikirkan nama yang indah untuk gadis yang telah ia nikahi.

"Profesor bagimana kalau namanya "sungai" artinya bagus dia akan selalu mengalir dan mengalir tanpa henti."

"Kamu memang sungguh bodoh!"

"Jangan beri nama istrimu seperti itu, kalau perlu juga kasih nama "air terjun!"

"Anda lebih bodoh profesor!"

"Rose! panggil saya Rose!" sahut gadis manis.

"Itu bagus, baiklah kalo kamu mau dipanggil seperti itu" Danu meng-iyakan.

*******

Pernikahan antara Danu dan Rose berjalan hingga beberapa bulan. Rose tak tahan ingin sekali segera menghisap darah Danu. Namun sedikit demi sedikit Danu memberi rasa cinta yang begitu menghangatkan, Rose mengurungkan niatnya untuk menghisap darah suaminya. Tentu saja ia mendapat hukuman, karena setiap tahun ia diharuskan untuk meminum darah manusia. Tapi Rose itu cerdik. Meski ia tak bisa menghisap darah suaminya ia menghisap darah manusia lain. Penggembala kambing contohnya, nelayan, petani, dan lain-lain. Dengan cara itu Rose bisa selamat dari hukuman.

Hingga akhirnya mereka mempunyai anak. Menanti cukup lama pasangan suami istri ini, kisaran empat tahun. Bayi laki-laki lahir, benar, dia anak Danu dan Rose. Danu tak bisa membayangkan perasaannya sebagai ayah. Ingin dia segera pulang ke kampung halamannya, lombok. Dengan memboyong anak dan istrinya namun ia merenungkan niatnya, bahwa itu tidak benar. Bahagia dengan keluarga kecil tidak harus melarikan diri bukan? Danu teringat mimpi-mimpinya untuk menyelesaikan mesin waktu. Maklum selama satu tahun ia berhenti mengabdi membuat mesin waktu dan menyerahkan semuanya kepada Profesor Kito.

"Robert" nama bayi itu adalah "Robert".

Rose yang memberikan nama. Robert lahir di akhir bulan, 28 desember. Rose sudah terjebak cukup lama. Dia berpura-pura menikah dengan manusia sampai mempunyai anak. Alasannya hanya karena ia jatuh cinta pada pandangan pertama.

Setelah bayi itu lahir Rose benar-benar di ujung tanduk. Setengah energinya menghilang, ia begitu haus darah. Dan waktunya pun telah tiba, ia menghisap Danu yang sedang tidur menjaganya. Dan matilah Danu setelah itu juga, bayinya bertahan menangis begitu keras. Profesor Kito yang merasa terbangunkan malam itu segera mencari tahu apa sebenarnya yang terjadi.

Terdiam dia, melihat Rose yang berlumuran darah, gigi runcingnya yang menakutkan membuat Profesor Kito mati rasa. Namun selama beberapa menit ia tersadar dan dengan tanpa rasa takut ia menolong Danu. Profesor Kito bukan orang biasa, dia mengerti sihir, cara membuat dan pemakaiannya.

Di setiap akhir tahun Profesor Kito selalu mengutuk orang-orang yang mempunyai masalah besar. Itulah kenapa ia menyuruh Danu segera menikah. Inilah sebabnya, ia akan mengutuk Rose dengan mengirim jiwa Danu ke dalam bayi Robert yang pada akhirnya saat Robert besar nanti akan mempunyai wajah, badan, sikap, dan lain-lain sama persis seperti Danu. Itu menguntungkan bagi Danu dia bisa hidup lebih lama karena jiwanya dan jiwa anaknya bersatu. Profesor Kito mempunyai tujuan baik, dia bisa mengembalikan semuanya yang hilang dengan sihir kecuali mengembalikan anaknya yang hilang delapan tahun yang lalu. Sungguh misterius.

Sedangkan Rose, ia mati.

tbc.

ROBERT : THE CHILD OF DRACULA (HIATUS SEMENTARA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang