CHAPTER 6 : PULAU ANAMBAS

24 18 5
                                    

Kicauan burung terlihat seperti seni acapella, mereka yang mendengarnya pasti akan terlihat seperti mendapatkan halusinasi tingkat dewa. Segera itu juga Robert terbangun, matanya yang perlahan-lahan terbuka melihat kanan kiri langsung fokus bingung dimana Rose berada.

Rose hilang, dan dia tidak tahu.

Ini adalah bentuk persimpangan, dan semua akan mendapatkan balasan keras akan itu. Kejahilan seorang pemuda yang penuh dengan misteri. Tak ada yang tahu jikalau akhirnya begini.

"Wah, bagaimana ini? Dimana wanita itu, merepotkan saja kau Rose," bahasa tubuhnya melihatkan sisi kekhawatiran, ia menggaruk kepala dan mencoba berlari kecil kesana kemari tetapi hasilnya nihil.

Saat itu matahari sudah terlihat mulai tertawa. Benar-benar pagi telah datang, dengan kepusingan yang begitu menghantui Robert mencoba duduk di bawah pohon dengan napas terengah-engah. Sesekali ia meminum air putih untuk mengobati haus. Dilema pun datang, dia bingung mencari Rose terlebih dahulu atau berjalan sendiri mencari jantung bumi.

Tak lama setelah itu datanglah seekor tupai, tupai itu mencoba mencuri roti milik Robert. Robert mencoba diam saja memasang wajah bodoh. Tapi si tupai itu ia pantau terus menerus, hingga si tupai kenyang lalu pergi ke semak-semak belukar. Robert tetap saja hanya memandang hingga ia menemukan sebuah keanehan.

Iya, cahaya itu masih ada. Tempat Rose tertarik lalu menghilang.

Tanpa basa-basi Robert segera mengikuti tupai itu. Tentu saja ia tertarik dan masuk ke dalamnya dengan sang tupai. Mereka jatuh di pulau yang begitu indah.

"Sungguh, kejadian macam apa ini, hei Tori tunggu aku!" Terjatuh di pesisir pantai bersama, Tori adalah tupai yang ia ikuti. Robert memberi nama Tori karena hasrat ingin memelihara tupai itu, lalu alasan ia memberi nama Tori adalah plesetan nama dari roti. Setelah mengikuti tupai sampai tempat lain ia berusaha berlari kecil mengikuti Tori.

"Tori, tunggu temanmu ini sayang!"

Apa yang terjadi?

Rose duduk di pesisir pantai dan meminum air kelapa muda sendirian.

"Bagaimana bisa?" dia kaget melihat Tori datang ke arahnya sembari Robert mengikutinya dari belakang.

"Disini kau rupanya, dasar gila. Aku mencari kesana kesini tahu!" ia marah tidak karuan.

"Aku juga tak tahu bagimana bisa aku disini, kenapa kau mengikutiku. Dasar!" segera berdiri melihat sikap Robert yang panas.

"Aku tidak mengikutimu, aku mengikuti Tori." menunjuk tupai kecil lucu yang sedang bermain pasir.

"Apa? Tori? Dia itu tupai bukan Tori!"

"Bodoh, namanya itu Tori. Tori bukan tupai Tori itu seni terbaik yang pernah ku lihat," segera menggendong Tori lalu menciumnya.

"Terserah kamu!" pergi meninggalkan Robert dan Tori.

Setelah perdebatan panjang yang mereka lakukan, kini mereka terlihat canggung. Mereka tidak saling berdekatan dan bercanda seperti biasanya. Setelah kejadian itu mereka benar-benar tersesat dengan cara yang aneh.

Rose lelah dengan kecanggungan itu dan segera berbicara mendekati Robert.

"Jantung itu ada di dasar laut sana," menunjuk pantai di sebelahnya.

"Apa? Kenapa baru bilang?" segera berlari ke pantai dan membawa Tori. Namun sayang, ia tak bisa berenang dan terjebak dengan cara tenggelam. Memalukan!

Rose menyusul menyelamatkan Robert dan Tori, hingga mereka selamat. "Bodoh, kalau tidak bisa berenang jangan lakukan ini!" gumamnya.

"Maaf," hanya satu kata saja yang ia ucapkan.

"Bangun, kita ini di Indonesia," berdiri sembari meminum kembali air kelapa muda.

"Benarkah?" langsung bangun dengan wajah berseri-seri.

"Kita di Anambas, ayo berpikir dan mengambil jantung itu secepatnya," Rose mencoba bersikap elegan di tengah-tengah masalah. Sebenarnya ini bukan sikap Rose yang sesungguhnya, tapi Rose kini berusaha bersikap seksi di depan Robert.

Tidak tahu kenapa, Rose sedang mengalami perubahan mental. Mungkin karena peristiwa kemarin, Rose menjadi dingin.

"Sungguh indah sekali disini," kata Robert dalam hati.

tbc.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 22, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ROBERT : THE CHILD OF DRACULA (HIATUS SEMENTARA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang