Sesampainya di sekolah, Vino memarkirkan mobil nya segera, karena sebentar lagi latihan akan dimulai.
"Vy, ayok turun. Apa kamu mau di mobil aja,?" ledek Vino.
"Eh enak aja, nanti kalo aku di sini terus bisa mati," jawab Stevy sambil cemberut memanyunkan bibirnya ke depan membuat sahabatnya yang berada di sampingnya gemas melihat tingkah konyol gadis itu.
"Eh jangan mati dong, nanti aku kangen gimana," canda Vino membuat kedua insan tersebut tertawa.
"Udah lah, yuk turun nanti kamu telat," ajak Stevy.
Mereka pun turun dari mobil Vino dan berjalan berdampingan menuju lapangan basket tempat latihan Vino. Disana, ternyata sudah ada anggota lain yang sedang menunggu kapten tim basket mereka."Hei bro, wiih sama sahabat tercinta nih ya," ledek Aldi pada Vino.
"Apaan sih Di, udah lah sana latihan biar besok menang," ucap Stevy jengkel karena baru saja dia datang sudah diledek oleh sahabat Vino yang satu ini.
"Oke deh, aku latihan dulu ya, kamu nunggu aja sambil duduk di kursi pinggir lapangan itu, jangan kemana-mana sebelum aku selesai oke," pamit Vino.
"Iya iya," jawab Stevy sambil mendorong punggung Vino ke arah lapangan.Vino dan tim nya pun mulai latihan. Mereka latihan dengan semangat, tidak peduli cuaca panas. Sementara Stevy, mulai bosan karena dari tadi dia hanya duduk melihat Vino dan tim nya latihan. Dia pun membuka ponsel milik Vino yang sebelumnya dititipkan padanya. Dia memainkan game yang ada di ponsel milik sahabatnya tersebut.
Saking asiknya, tidak terasa waktu latihan sudah selesai. Vino kembali ke tempat duduk, dan duduk di sebelah Stevy. Stevy, yang merasakan kedatangan seseorang di sebelahnya, yang ternyata adalah Vino segera mengulurkan handuk kecil dan sebotol air mineral yang dibawanya dari rumah.
"Ini minum dulu, kamu pasti capek kan," sambil mengulurkan minum kepada Vino yang disambut senang oleh Vino. Vino pun tersenyum ke arahnya tanda terima kasih.
"Vy, habis ini kita mau pangsung pulang apa mau ke mana dulu?" tanya Vino.
"Temenin aku beli ice kream di tempat biasa mau ngga?" ucap Stevy sambil memasang puppy eyes andalannya.
"Oke lah, sahabat ku yang satu ini memang ngga bisa lepas dari ice kream," Vino menerima tawaran Stevy sambil mengacak-ngacak pelan rambut hitam gadis tersebut.
"Ya udah ayo, keburu sore nanti," ajak Vino sambil berdiri dari duduknya yang diikuti oleh Stevy di belakangnya.Sebelum pergi, mereka berpamitan pada anggota tim nya dan langsung menuju mobil Vino.
🍂🍂🍂
Sampai di rumah, Stevy langsung masuk ke rumahnya dan tidak menjumpai siapa pun di dalam. Stevy mencium bau masakan dari dapur, sehingga dia langsung menuju dapur dan menjumpai wanita paruh baya yang tidak lain ibu nya sedang asik memasak. Stevy langsung memeluk ibu nya dari belakang dan membuat ibu nya tersentak kaget karena ulah anak bungsu nya.
"Ih kamu kebiasaan deh, mamah kaget tau," ucap Susi, mamah Stevy sambil tetap serius meneruskan kegiatan masaknya itu.
"Iya mah maaf deh, lagian mamah keliatan serius banget, lagi masak apa si?" tanya Stevy.
"Masak nasi goreng, Stevy mau?" mamah Stevy menawarkan nasi goreng kesukaan anaknya.
"Mau dong mah, tapi aku ke atas dulu ya, mau bersih-bersih sama ganti baju,"
"Oke nak,"🍂🍂🍂
"Udah selesai sayang, ayo makan," ajak mamahnya.
Mereka pun menuju meja makan yang di sana sudah ada Sakti, ayah Stevy.
"Hai ayah," sapa Stevy sambil memeluk ayahnya dari belakang.
"Hai anak ayah yang paling cantik, ayo duduk kita makan sama-sama,"
"Loh, kak Gilang kemana Yah?" tanya Stevy pada ayahnya."Kakakmu sedang keluar, ada urusan katanya," jelas ayahnya yang dibalas anggukan oleh Stevy, tanda mengerti.
🍂🍂🍂
Maaf typo bersebaran
Jangan lupa vote dan comment nya ya 😀
See you guys
KAMU SEDANG MEMBACA
Best (Boy)friend
Teen FictionStevy Wulandari, gadis pintar kebanggaan keluarganya. Dia mempunyai seorang sahabat dari kecil, Vino Saputra. Persahabatan mereka sangatlah erat. Apabila salah satu diantaranya mempunyai masalah, maka yang satu akan membantu untuk menyelesaika...