01.Pertemuan

6 0 0
                                    

"Assalamualaikum" ucapku sambil keluar menutup pintu.

Tahun ini adalah tahun terakhirku di SMA. Namun sampai sekarang aku tidak memiliki keberanian untuk menyatakan perasaanku pada seorang wanita yang sangat aku sukai.

"Assalamualaikum Raihan..."

"Walaikumsalam Putri..."

Dia bagaikan rembulan dimataku. Wajahnya seperti bidadari. Dan sifatnya yang baik bagaikan malaikat membuatku semakin cinta padanya. Hingga membuatku tak berani untuk memilikinya.

"Hari ini kita belajar apa ya?" Tanyaku.

"Hari ini kita belajar MTK dan Sejarah." Jawabnya sambil tersenyum miring.

Walaupun kami sekelas namun jarak diantara kami bagaikan langit dan bumi. Memang terlihat akrab tapi sebenarnya... Aku tak berani untuk mengungkapkannya. Aku tak memiliki keberanian untuk itu semua. Ditambah lagi aku hanya seorang pria yang bodoh dan penakut juga malas.

Kadang aku berfikir... Gadis yang aku cintai itu tidak akan pernah aku miliki. Namun 3tahunku bersamanya selalu membuatku bahagia walaupun hanya disampingnya.

Aku akan menceritakan 3tahun kisahku disaat pertama kali aku bertemu dengannya hingga saat dimana aku melihatnya pergi meninggalkanku.

Sekitar 2tahun yang lalu. Setelah aku lulus SMP aku berniat melanjutkan pendidikanku ke tingkat SMA. Tapi, Satu-satunya sekolah yang mau menerimaku yaitu SMA Negeri yang tidak jauh dari rumahku, SMAN 13 Makassar. Saat itu, saat dimana aku pergi untuk registrasi ulang. Disitulah Aku bertemu dengan dia, cinta pertamaku, Putri. Dengan rambut panjangnya yang terurai berhembuskan angin membuatku makin terpesona. Bukan cuma aku seorang. Tapi baik cowok maupun cewek terpesona akan keerotisannya.

"Wahh... cantiknya..." itulah yang diucapkan semua calon murid disekitarku.

Saat dimana aku ingin mengembalikan formulir dan data-data yang diperlukan ke panitia aku tak sengaja menabrak tubuh lemah, lembut dan sangat rapuh itu. Aku membuat Putri yang bertubuh mungil itu terjatuh. Entah mengapa semua orang mengarahkan pandangannya kepadaku. Seakan ingin membunuhku.

Putri yang saat itu sedang bersama dengan temannya. Aku mencoba mengulurkan tanganku pada Putri namun...

"Kau tidak apa-apa?" Temannya yang berwajah seram menghempas tanganku. Seolah dia tidak sudi membiarkanku menyentuh Putri.

"Ma.. maafkan aku! aku tak sengaja!" Aku berusaha untuk meminta maaf tapi... "Aduh... sakitnya..." keluhku dalam hati.

"Cih!! Kalau jalan pakai mata!!" Tapi gadis yang menghempas tanganku terus memarahiku.

"Cih!! Kalau jalan pake kaki tahu..." ucapku pelan memalingkan wajah

"Sudah... sudah... jangan buat keributan disini. Lagi pula ini hanya hal sepele, dia tak sengaja menabrakku kok." Sambil tersenyum Putri mencoba menenangkan Temannya, Delia. Senyumannya membuat jantungku seakan berhenti berdenyut. Hatiku seakan berbunga-bunga "Apakah ini yang dikatakan cinta pertama?" Pikirku.

"Apa kau bilang?" Tanpa sengaja suaraku terdengar oleh beberapa orang termasuk Delia.

Banyak pandangan yang mengarah padaku saat itu. Bahkan ada yang melirikku sinis.

Karna merasa takut aku langsung berterimakasih pada Putri dan pergi meninggalkan mereka "Te.. terimakasih! Sekali lagi trimakasih!" Ucapku berulang kali.

"Sebaiknya kau jangan terlalu baik pada semua orang Putri. Gimana kalau dia orang jahat?" Ucap Delia mencoba memperingati Putri.

Aku yang masih belum jauh tak sengaja mendengarkan apa yang mereka bicarakan. "Dasar gorila chibi!" Mendengar ucapan Delia entah mengapa aku merasa sangat kesal.

MyWomen(I can not reach)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang