Disaat aku keadaan pingsan, aku mengingat kembali masa laluku, saat dimana aku meminta saran ke orangtuaku untuk hadiah ulang tahun Wanda.
"Mah... besok temanku ulang tahun!" Seruku.
"Hah?! Teman?! Memangnya kau punya teman?" Tanya sepupuku yang saat ini sudah jadi sarjana. "Setauku... disekolah kau selalu sendiri, menyendiri kayak orang kesepian." Sambil terkekeh.
"Temanku itu bukan dari Mandiri tahu! Dia dari SD sebelah. Siapa juga yang mau berteman sama anak nakal di Mandiri kayak kamu." Sambil menjulurkan lidahku padanya.
"Apa kau bilang? Sini kau! Aku akan menghajarmu." Ucap sepupuku, Marlin. sambil mengejarku dan tertawa.
"Sudah hentikan... sekarang, kita harus bersyukur karna kamu akhirnya punya teman :)" senyuman ibuku saat itu sangat tulus dan ikhlas dari biasanya. Aku belum pernah melihat ibu tersenyum sebahagia itu.
Akhir-akhir ini ibuku selalu menunjukkan senyum yang tampak sedih ketika aku menceritakan tentang temanku itu, Wanda. Dia seakan menganggapku berbohong. namun tetap tersenyum dan berpura-pura mempercayainya. Walaupun senyumannya itu membuatku kesal.
"Hmm... ya sudah. Lagian aku juga udah kelas 3 SMP hahaha! Jadi aku udah mau lulus.... aku akan lanjut di sekolah ibuku :p" Ucap Marlin, "Syukurlah tante bisa tersenyum lagi."
(*)Mandiri adalah salah satu sekolah di Makassar yang terdiri dari TK, SD, SMP, SMA, dan juga SMK.
Ibuku selalu sedih melihatku sendirian. Dari awal masuk sekolah dan setiap kali ibuku kesekolah tidak ada yang ingin berteman denganku. Aku selalu kesepian. Tapi, mendengar bahwa aku sudah memiliki teman ibukulah orang yang paling senang.
"Bagaimana kalau bentar malam kita jalan- jalan ke MP untuk mencarikan temanmu hadiah?" Jawab ibuku.
"Benarkah? Horee!!!..." aku sangat senang mendengarnya. Untuk pertama kalinya aku bisa memberikan hadiah pada seseorang.
(*)MP=Mall Panakukang, kalian tahukan Mall bagaimana?
"Aku ikut ya tante?" Tanya Marlin pada ibuku.
"Tidak usah!!" Jawabku, masih kesal.
"Kita bertiga akan pergi :)" nampaknya senyuman ibuku tidak akan hilang saking senangnya. "Temanmu laki-laki atau perempuan?" Tanya ibuku.
"Laki-laki! Namanya Wanda." Jawabku.
"Mungkin sebuah gelang atau kalung akan membuatnya senang." Ucap ibuku.
"Benarkah? Kalau gitu aku sudah tidak sabar!" Saking senangnya aku segera melepas bajuku lalu mandi.
"Pelan-pelan nak!" Aku sampai tak mendengarkan ucapan ibuku.
"Hahaha... kalau kau jatuh bilang ya? Supaya aku yang menertawaimu!" Triak Marlin.
"Emang aku peduli!" Jawabku.
Ketika aku masuk kedalam kamar mandi, aku mengguyur badanku dengan air yang sangat dingin, "Brrrr..... DINGIN!!!" Aku triak karna tidak tahan.
Disisi lain, ketika aku sedang asik mandi. Merlin dan ibuku sedang membicarakan hal yang penting.
"Marlin? Kamu memang keponakan tante yang paling cantik dan juga baik." Ucap ibuku yang nampak sedih.
"Maksud tante?".
(*)Nama panjang Marlin yaitu, Marlinayana dwi rahmadhani. Dan dia seorang perempuan.
"Kau selalu mengajak Raihan bermain dan mengejeknya agar dia bisa merasa senang." Mata ibuku mulai berkaca-kaca berlinang air mata.

KAMU SEDANG MEMBACA
MyWomen(I can not reach)
RomanceHalim Qiran, seorang pria lemah dan psimis. Yang tak mempunyai teman. 9tahun bersekolah hidupnya selalu tersiksa akan bullyan teman sebayanya. Dia berencana untuk melanjutkan sekolahnya dibangku SMA. Kemudian bertemu dengan seorang gadis optimis yan...