kepahitan yang melanda

32 5 2
                                    

Setelah tragedi kesiangan tadi, mereka bergegas masuk ke kelas dan menyimpan tas.

Bel berbunyi!!.

"Ra, sebenarnya ada yang mau aku omongin tapi gak sekarang tapi nanti pas lagi istirahat" ucap fatimah berbisik kepada khumaira.
"Oke"

"Khumaira!!" Teriak seseorang memanggilku.

Aku pun menoleh ke belakang ternyata ada seorang laki laki.lalu aku menghampiri dia.

"Ra, nanti gw mau ngomong ke lo, tapi nanti pas lagi istirahat"

"Tapi..."

"Oke ya, yaudah gw ke belakang dulu"

"Tapikan fatimah mau cerita juga ke aku pas istirahat gimana donk" gumam ku.
Aku pun menghampiri fatimah kembali.

"Ada apa ra?,"
"Itu fa, tadi ilham katanya dia mau ngomong sesuatu kepada ku, tapi pas istirahat" ucapku.
"Owh, gapapa ra biar aku cerita nanti nanti saja"
"Oke"

Kriiiingg
Suara bel istirahat berbunyi

"Ra," suara ilham yang memecahkan konsentarasi ku.
"Iya bentar aku mau beres beres buku dulu... kalo boleh sih ngomong nya bareng sama fatimah ya? "
"Iya gapapa"

"Eh ngomongnya jangan disini kita di deket taman aja"jelasnya
"Iya"

Aku pun pergi meninggalkan kelas untuk ke taman

"Gini sebenernya..."
"Apaan? " ucapku penasaran.
"Sebenernya gw ada rasa sama si hulya... tapi gimana cara ngungkapin nya yaa..."
"Hah? " ucap kami karena terkejut.

"Dari kapan kamu punya perasaan ke dia? " Fatimah angkat suara.
"Udah lama... pas masuk masih kelas 2 semester awal" jelas ilham.
"Yaudah kalau gitu mending kamu ngomong langsung aja ke dia, nanti kita bantuin atur waktu" ucapku.

Malam nya kami memberi tau kepada ilham agar dia berbicara besok saja pada saat istirahat.  Dan dia pun menyutujuinya.

Keesokan harinya pada saat istirahat... ilham sudah bersiap siap untuk menyatakan cintanya kepada hulya... tepatnya di taman dia akan berbicara.

"Hul, mau ikut aku ketaman sekolah gak?" Ajakku
"Mau ngapain? "
" ya pengen aja hehe... biar gak frustasi karena belajar tadi" candaku.
"Yasudah ayo"
"Aku ajak fatimah dulu ya"

Mereka bertiga berjalan ke taman sekolah.. ternyata di kursi taman sudah ada laki laki yang menunggunya.

"Kita duduk sama ilham yu" ucap fatimah
" ayo" sambil menarik tangan hulya aku berjalan mendekati ilham yang mukanya sangat tegang.

"Eh ilham" sapaku.
"Eh kalian lagi ngapain? "
"Aduhh... aku mau ke wc dulu nihh" sambil menarik tangan fatimah.
"Aku titip hulya dulu ya kepadaku ham" ucapku sambil mengedipkan mata kepada ilham.
" ih kalian..." ucap hulya.

Aku dan fatimah pun pergi meninggalkan mereka berdua.
Tapi khumaira dan fatimah  masih mengintip dan mendengarkan apa yang ilham dan hulya bicarakan.

"Hul gmn kabarnya? " ucap ilham dengan wajah cukup tegang.
"Alhamdulillah aku baik baik saja. Tidak biasanya kamu bertanya seperti ini"
"Hehe.. apa tidak boleh aku bertanya seperti itu?"
"Ya tidak juga, "

"Hul, aku mau ngomong sesuatu ke kamu boleh? "
"Silahkan"
"Sebenarnya. .. aku..."
"Sebenarnya apaan? " jawab hulya dengan wajah penasaran.

" sebenarnya aku suka sama kamu.."
"Hah? " sontak hulya dengan nada terkejut.
"Apakah kamu mau jadi pacar aku?" Tanya ilham dengan wajah serius.

Hulya berhenti sebentar lalu ia memejamkan matanya. Dan mulai angkat suara.

"Maafkan aku ilham.. untuk saat ini aku tidak akan pacaran. Dan memang dalam Islam tidak ada yang namanya pacaran.. itu zina ilham..ada dalam surat Al Isra ayat 32 , aku tidak ingin mendekati suatu perbuatan keji dan itu sebuah jalan yang buruk. untuk sekarang aku hanya ingin membahagiakan ayah dan ibuku.. tidak untuk hal seperti ini.. maaf kan aku yang tidak bisa membalas cinta mu ham" jelas hulya dengan tegas.

" jadi kamu menolak aku... tidak papa mungkin bukan sekarang kita bersanding ada waktu yang lebih indah.. dan mungkin kita tidak berjodoh.. dan juga ingat ini sejauh apapun jarak kita bila sudah jodoh kita akan di pertemukan kembali."
Hulya hanya mengangguk.

Mendengar hal tersebut aku dan fatimah kembali menghampiri ilham dan hulya lalu kembali ke kelas.

Di sisi lain ternyata ilham sedih dengan kejadian itu, tak terasa air mata jatuh dari matanya.

Setelah pulang sekolah, di dalam angkot setelah keheningan akhirnya hulya angkat bicara dan menjelaskan apa yang tadi terjadi di taman.
Aku hanya diam dan mengangguk saja."mungkin memang bukan jodoh hul" ucapku.

Sesampainya di rumah aku langsung mengambil ponselku yang berada di meja belajarku lalu mencari kontak ilham dan mengirim pesan.
"Assalamu'alaikum ilham, menurutku memang blum saatnya kalian bersanding, bila kalian jodoh pasti kalian bersanding kembali, karena cinta tidak bisa di paksakan, sabar ya ham"

Setelah beberapa saat ternyata ilham menjawab pesanku.

"Iya ra, gpp mksh ya dah ngebantu gw"  jawab dia

"Ya maaf ya gk bisa bantu lebih, wassalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

" sepertinya memang dia bukan jodoh gw, yaudah lah gpp" gumam ilham.

--------
Di tempat lain setelah sholat isya hulya berdo'a agar ini yang terbaik untuk dia dan untuk nya.

*******
Maaf ya msh jelek kta katanya typo nya msh berkeliaran dimana mana.
Jngn lupa vote sama comment ya. Semoga bermanfaat.

Hijrah menuju yang terbaikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang