hati yang hancur 3

42 5 1
                                    

Keesokan harinya khumaira dan fatimah begegas pergi ke rumah hulya.

Setelah sampai di rumah hulya mereka mengucap salam.

"Assalamu'alaikum hulya.." ucap khumaira dan fatimah.
"Wa'alaikumussalam sebentar"

Hulya pun membuka pintunya dan menyuruh mereka masuk. Setelah masuk khumaira dan fatimah mencium punggung tangan ibunya hulya lalu bergegas pergi ke kamarnya hulya.

"Wah sudah lama aku tidak kesini hul, terus kita disini mau ngapain? " ucapku.
"Ayo kita maen Truth or Dare" ucap fatimah.
"Ayo" serentak kami mengiyakan apa yang fatimah mau.
"Tapi gak usah di undi ya langsung aja siapa yang mau, dan kayanya cuman jujur aja ya gak ada tantangannya terus curhatin semua hal yang kalian sembunyiin jangan sampai ada yang kelewat" ucap fatimah dengan semangatnya.
"Iya fatimah yang bawel" ucap hulya sambil tersenyum.

"Aku dulu ya" ujar fatimah dengan mengacungkan jari telunjuknya.
"Jadi gini ya hal yang gak pernah aku kasih tau adalah ...."
"Adalah?  Adalah apa? " ucapku karena penasaran.

Fatimah diam sejenak dan mengambil nafas sedalam dalamnya lalu melanjutkan ceritanya.

"Adalah aku suka sama si ilham." Ucap fatimah.
"Hah? " ucap hulya karena terkejut dan dia langsung melirik kepadaku.
"Jangan dulu ada yang ngomong yaa aku cerita dulu abis itu baru boleh ngomong... iya udah hampir satu taunan lah.. dan kemarin baru banget ilham nyatain perasaanya ke aku"
"Hah? " teriak kami.

Didalam fikiranku aku hanya merasa sedih hatiku sangat sakit serasa hati ini dicabik cabik. Tapi aku tetap tegar berusaha untuk menyimpan rasa apa yang aku rasakan saat ini.

"Shutt... jangan dulu ngomong ya terus aku jawab dan aku nerima cintanya" jelasnya.
"Jadi kamu sudah berpacaran dengan nya sekarang? "

"Iya" menjawabnya dengan malu..

Aku hanya diam mendengarkan perkataannya.  Karena gejolak sakit ini sedang membara.

"Owhh.. tapi apakah kamu tidak takut itu akan menimbulkan fitnah dan itu zina fa"ucapku.
"Iya iya aku tau tapi itu yang aku jawab ".
"Lalu? " ucap hulya dengan muka polos.
"Lalu ya gimana lagi sepertinya sebelum aku kuliah aku akan memutuskannya"
"Lebih cepat lebih baik aku hanya takut itu akan menimbulkan fitnah fa.. selalu beristighfar ya fa"ucapku.
"Iya InsyaAllah" jawabnya

Setelah main di rumah hulya kami bergegas pulang karena hari sudah mulai gelap. Aku dan fatimah berpamitan kepada ibunya hulya dan pulang.

Sesampainya di rumah aku liat di rumah kosong tidak ada siapa siapa dan aku baru ingat ternyata ummi ada pengajian yang letak pengajiannya agak jauh dari rumah.

Aku bergegas pergi ke kamar untuk merebahkan kaki ku yang pegal. Dari sana aku langsung mengambil wudhu untuk sholat karena tadi aku belum sholat ashar di rumah hulya. Baru saja aku beres sholat, tiba tiba ponselku berbunyi setelah aku ambil ternyata itu dari hulya.

"Assalamu'alaikum ra"
"Wa'alaikumussalam hul, ada apa?"
"Aku mengerti perasaan mu, tapi sabarlah, mungkin kalian bukan jodoh... selalu istighfar dan sholat tahajud yaa"
"Iya terima kasih hulya atas perhatian mu kau sahabat yang paling pengertian"
"Kamu ini bisa aja yaudah aku tutup telphonenya Wassalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam"

Aku pun menyimpan ponselku tepat di sampingku. Lalu entah kenapa suasana hatiku sangat kacau, rasanya hatiku patah dan tercabik cabik.. tapi yasudahlah memang ini takdirnya. Aku pun merapihkan mukena ku. Saat aku selesai merapihkan terdengar di luar ada yang mengucapkan salam.

Aku pun bergegas pergi kedepan pintu untuk membuka pintu, ternyata itu ummi.

"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam ummi baru pulang? " sambil mencium punggung tangannya.
"Iya tadi ada acara mendadak jadi pulangnya agak sore, yasudah ummi ke kamar dulu ya ingin merebahkan kaki, ini kaki sungguh pegal"
"Ingin aku pijat ummi? "
"Tidak usah na sebaiknya kamu belajar dan istirahat"

Akhirnya aku ke kamar dan ummi pun ke kamar.

'''''''''''

Setelah hari itu kami jarak sekali berbicara karena padatnya aktifitas kami dan tugas yang menumpuk. selesai melakukan pengayaan di sekolah kami memfokuskan diri untuk ujian.

Ujian berlangsung dengan khidmat

Sampai di ujian hari terakhir ini membuat semua siswa senang. Setelah sekian lama kami mengikuti ujian akhirnya sekarang beres juga. Tiba tiba  fatimah menghampiri aku dan hulya.

"Khumaira hulya" teriak dia sambil melambaikan tangannya.

Aku dan hulya pun menghampiri nya.

"Tolong bantu aku untuk bertemu dengan Ilham, hari ini juga aku akan memutuskannya" ujarnya.
"Kamu sudah siap fa? "Ucapku.
"Sudah InsyaAllah ".

Kami pun mencari cari ilham, pada saat dicari ternyata ilham sedang duduk sendirian di taman.

"Ayo hampiri dia, mumpung dia lagi sendiri kami akan menunggu mu disini" ujar hulya.
"Oke terima kasih" ujar fatimah

Fatimah pun menghampiri ilham. Sepertinya mereka melakukan debat yang serius tapi aku hanya berdo'a agar fatimah di lancarkan urusannya. Setelah hampir 15 sampai 20 menit, akhirnya fatimah kembali menghampiri kita dan dia berkata.

"Sudah aku putuskan" lirihnya
"Ya sudahlah ikhlaskan dia, mungkin dia memang bukan jodoh mu, bila kalian berjodoh pun kalian akan dipertemukan kembali" ucap hulya.
"Iya terima kasih, aku bersyukur karena mempunyai sahabat seperti kalian" sambil menangis dan memeluk aku dan hulya.

Setelah masalah fatimah selesai. Kami pun pulang kerumah masing masing.

*******

Maafin yaa kata kata nya masih jelek cerita nya juga masih jelek. Typo nya pun masih berkeliaran dimana mana.

Jangan lupa vote sama comment ya.
Semoga bermanfaat :-)

Hijrah menuju yang terbaikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang