kotak dan perlombaan

21 5 2
                                    

Matahari mulai menenggelamkan dirinya bersamaan dengan langit yang berubah gelap. Malam ini, Caca dikejutkan oleh sebuah paket yang dikirim seseorang.

Sebuah kotak berpita merah muda-warna kesukaannya- kini berada di genggamannya.

Perlahan ia membuka, dan terkejut menemukan sebuah bingkai dengan foto ia dan seseorang laki-laki didalamnya.

"Si.. siapa sih yang ngirim ini!?" Caca berteriak kesal.

Ia melemparkan kotak berisi bingkai itu ke sudut kamarnya, lalu memeluk lututnya dan menangis.

Klekk.

Dewi masuk ke dalam kamar Caca, menemukan anak gadisnya menangis.

"Kenapa ca? Jangan nangis sayang"

Caca memeluk Dewi, lalu menunjuk kotak yang sudah terjatuh di sudut kamarnya.

"Apa itu?"

Caca tidak mau menjawab, isaknya terdengar semakin keras. Dewi merenggangkan dan melepas peluknya. Ia melangkah menuju kotak tersebut dan mengambil nya, senyumnya mengembang lalu kembali berjalan mendekati Caca.

"Ini yang buat kamu nangis?"

Caca mengangguk lemah.

"Caca tau siapa yang kirim?"

Caca menggelengkan kepalanya.

"Apa mungkin Aldi?"

Caca terdiam, menahan tangisnya.

"Mung- mungkin bun.. bingkai dan foto it- itu hadiah ul- ulang tahun Aldi yang ca- ca kasih" ucapnya terbata-bata.

"Udah nggak usah dipikirin ya sayang"

Dewi tersenyum lalu mengelus rambut caca dengan lembut, Caca perlahan mencoba menghentikan tangisnya. Dewi mengambil kotak beserta isinya dan membawanya keluar dari kamar Caca.

***

"Panggilan kepada seluruh siswa-siswi SMA Hitam Putih yang mengikuti lomba photoshop untuk segera berkumpul di aula sekolah"

Pengumuman dari pengeras suara membuat Anya yang sedang menulis tiba-tiba mendongakan kepalanya. Kaget.

"Ca! Anterin gue dong"

"Keman--"

Anya sudah menarik lengan Caca sebelum gadis itu menyelesaikan pertanyaan nya. Mereka berdua berjalan tergesa-gesa. Setelah sampai di aula, Anya memilih tempat duduk di kursi paling depan.

Caca mengehela napas pelan. Napasnya tergesa-gesa setelah ditarik dan diajak berjalan dengan cepat hingga di aula sekolah yang berada di tengah sekolahnya, padahal kelasnya jauh berada di depan.

"Nya, ngapain sih lo ajak gue ke sini?!"

"Tadi lo denger penguman ngga?"

Caca terlihat berpikir, lalu menggeleng.

"Mau ada pengumuman buat lomba photoshop minggu depan"

"Lo ikutan?"

Anya mengangguk mantap.

"Kalau lo mau ikutan juga bisa ca, tinggal minta formulir nya aja ke Aji"

Caca hanya berdehem singkat.

Ruangan aula mulai diisi oleh siswa dan siwi yang memang berminat dalam perlombaan ini. Panggung aula sudah diisi oleh beberapa pengurus dan panitia perlombaan, dan seseorang laki-laki yang selalu membawa kamera kemana-mana kini tengah memegang microphone, nampaknya ia ingin membuka acara ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Not (only) Our Story [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang