16.Mulutku Terkunci

15 2 0
                                    

Saat itu kami piket bersama hari Selasa,aku masih ingat dia duduk dikursi yang tepatnya ada didepanku.Aku sangat malu berdiri dihadapan dia.Entah mengapa tiba-tiba saja aku ingin bertanya kepadanya.Namun apa, ketika aku sedang didekatnya dan ingin berkata apapun tak bisa.Mulutku seakan terkunci tidak bisa ngomong apa-apa.Ingin rasanya aku berbicara sepatah katapun ke dia,namun tetap saja tak bisa.Aku malah terdiam membeku.Disaat itulah hatiku ingin berteriak bahwa 'Aku mencintaimu'

Mengagumi Sang SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang