"Ini CV gue udah beneran fix kan?"
"Iya. Tadi udah gue cek. Berdo'a aja lo beneran keterima."
Genta tersenyum. "Oke thanks Ra. Maaf ngerepotin elo."
"Santai aja."
Setelahnya mereka kembali menyesap minumannya dan sibuk dengan laptop masing-masing. Tak lama, Rara kembali membuka suara.
"Lo yakin mau ninggalin Alea?"
"Gue juga pergi demi Alea."
"Lo yakin ga bakal kepincut cewek di sana?"
"Kalau iya, berarti cewek itu adalah Alea yang nyusul gua."
Rara lantas berdecih mendengar jawaban Genta, di tambah dengan seringaian cowok itu, membuat Rara semakin merasa geli akan jawaban yang terkesan lebay itu.
"Kayak cowok paling alim dan ga mudah tergoda aja lo Gen Gen. Ga inget apa pas lo dulu ngejar-ngejar gue."
Genta tak peduli, hanya mengedikkan bahu pelan, bersamaan dengan hapenya yang tiba-tiba menampilkan gelembung chatting.
~ New Message ~
Mine!!Genta😣
Gen
Tadi beneran deh, salah sambung. Alea ga boong.😩😭
...
Genta memijat kepalanya yang tiba-tiba merasa pening. Alea lebih bego dari yang ia duga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo Alea!
Short Story[Please, read Hallo Genta first, before you read this story] Genta tahu, tak seharusnya ia masih membiarkan sikap dinginnya pada Alea Genta harusnya sadar bahwa sikap cueknya membuat Alea bisa saja menyerah, walau pada kenyataan yang paling ia sadar...