━━━━━━━ 0 1 ━━━━━━━
the broke up
━━━━━━━ 0 1 ━━━━━━━
loading... 0%"gak bisa gitu dong, her, aku juga butuh-"
"kalo aku bilang putus ya putus, mark!"
"tap-"
tut.
suara sambungan telfon yang terputus seketika membuat nafas mark tercekat, otaknya kesusahan untuk mencerna apa yang sedang terjadi.
laki laki berparas rupawan itu terus terusan menggeram dan mengacak surai coklatnya yang tadinya tertata rapih, seraya terus-terusan mengumpat sebal.
"ah, brengsek!"
bug!
"cewe sialan!"
bug!
pukulan demi pukulan mark layangkan kepada bantal nya yang sama sekali tidak bersalah guna meluapkan emosi nya.
mark susah payah mengatur nafas nya yang memburu, mencoba meredam amarahnya yang membuncah sebisa mungkin.
kepala nya terasa pening, ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. mark hanya ingin mencurahkan segala isi hatinya, itu saja.
tak jarang mark dihadapkan kepada situasi yang seperti ini, dan yang biasa ia lakukan adalah menceritakan itu semua kepada sahabatnya, donghyuck atau akrab disapa haechan.
haechan, iya, haechan.
tanpa pikir panjang, mark langsung keluar dari kamar dorm nya dan segera menuju kamar haechan berada. berharap agar dengan cara ini, ia mampu melupakan semua amarahnya.
mark melangkahkan kaki nya masih dengan helaan nafasnya yang berat berat, lantas itu menarik perhatian johnny, yuta, dan juga taeil yang sedang menonton acara televisi di ruang tv.
"mark? lo kenapa? asem bener mukanya?" tanya johnny kebingungan.
taeil ikut mengangguk, "iya, kayak abis diputusin pacar aja."
mark menghentikan langkah nya, menatap ke arah ketiga kawannya itu dengan tatapan tajam, "iya emang abis diputusin. kenapa? lo semua mau ketawa?!" balas mark rada nyolot.
ya maklum lah namanya juga baru putus, jadi tempramental.
mereka bertiga terdiam, cukup kaget mendengar ucapan mark. tapi akhirnya mereka memakluminya.
"eh? serius, mark?"
"ya masa gue becanda? udahlah, kalian brisik tau ga?!"
setelah itu, mark langsung memasuki kamar haechan, membanting pintu nya, meninggalkan ketiga orang yang melihat tingkah mark itu shock.
"sinting?"
mark menghela nafas nya lega, tidak salah ia menyambangi sahabatnya disaat saat seperti ini. haechan memang selalu bisa membuat mark merasa lebih tenang.
setelah sekitar setengah jam mark berada di kamar haechan , mark memilih untuk kembali lagi ke kamar nya dengan perasaan yang lebih membaik.
mark masuk ke kamar nya, ia mengingat pesan haechan untuk mark. bermain game bisa membuat kita melupakan masalah untuk beberapa waktu, katanya.
maka dari itu, mark berniat untuk bermain game online dari pc gaming nya yang baru ia beli sebulan lalu sebentar.
saat ia menyalakan pc nya, ia teringat akan sesuatu.
"ah iya anjir, mouse gaming gue dipinjem bang johnny!" tukas mark pada dirinya sendiri.
pun, mark sedikit berlari menuju kamar johnny yang tak jauh dari kamarnya.
tok! tok! tok!
"bang, bang johnny," panggil nya, namun tidak ada sahutan.
berkali-kali mark mengetuk pintu namun tidak kunjung dibukakan.
buka aja kali ya, pikir mark.
tangan mark menekan gagang pintu kamar johnny, namun ternyata dikunci.
"yah elah dikunci?" gerutu mark, "udah tidur ini mah, ish."
akhirnya malam itu mark tidak jadi memainkan pc gaming nya dan memilih untuk tidur.
loading... 100%
loading complete.
KAMU SEDANG MEMBACA
untold +nct127
Fanfictionsatu persatu manusia merenggut nyawa, meninggalkan sebuah tanda tanya, siapakah pelakunya? "you can't trust anyone, trust me." tw // blood, harsh word, violence [] highest rank : #1 in murder #1 in mystery-thriller ©2018 by recgulate