━━━━━━━ 2 1 ━━━━━━━
final
━━━━━━━ 2 1 ━━━━━━━
loading... 0%di tengah situasi mencekam hebat, terdengar suara langkah kaki yang terburu-buru kian mendekat, beberapa detik kemudian mark dan jaehyun datang lalu menuruni tangga basement.
"johnny gaad-" ucapan mark terputus saat indra penglihatannya menangkap sosok johnny yang sedang berdiri di sebrangnya. "l-loh kok?"
"kenapa? kaget ya?" tanya johnny sarkas lalu terkekeh, "orang kayak kalian tuh emang paling gampang buat ditebak."
walaupun jantungnya berpacu, doyoung mencoba bersikap biasa saja dan membalas perkataan johnny, "oh ya? sama dong kayak lo. gampang ditebak. terlalu bodoh."
johnny mulai melangkah ke arah doyoung, perlahan dan benar benar menakutkan. pandangannya, seakan bukan dirinya.
doyoung melangkah mundur, lalu setelah itu berancang-ancang untuk memberikan tinju ke wajah johnny, namun nyatanya johnny jauh lebih cepat. doyoung kini terpelanting ke lantai basement dalam posisi tertidur menghadap ke bawah.
mark tidak tinggal diam, ia langsung melayangkan tendangan ke perut johnny dan tepat pada sasaran, johnny tersungkur dan meringis kesakitan.
"brengsek!" umpat johnny lalu kembali berdiri, begitu pula dengan doyoung.
saat mark melangkah mendekat, dengan cepat johnny menodongkan pistol ke arah mark, "bener bener mau mati sekarang, hah?!" sentak johnny dengan kilatan amarah yang membara di kedua matanya.
mark melirik ke arah doyoung, mengisyaratkan sesuatu, doyoung pun paham dan langsung berteriak, "JAEHYUN TEMBAK!"
dengan sigap, jaehyun mengeluarkan pistol dari sakunya dan menekan pelatuk pistol tersebut.
DOR!
"BANG JAEHYUN!"
"ups, salah sasaran."
jaehyun terkekeh, sementara doyoung tergeletak dengan darah yang mengucur karena luka hasil tembakan di perutnya.
doyoung berteriak kesakitan, tangannya penuh darah, otaknya tak sanggup lagi berpikir jernih. rasa sakit sudah menjalar menguasai tubuhnya yang kini lemas.
jaehyun mendekat ke arah doyoung yang meronta-ronta, kaki nya menginjak perut doyoung yang terluka, "uh, sakit ya?" ujar jaehyun dengan nada mengejek lalu menginjak nya lebih kencang, "puas jadi orang sok tau? puas udah tau pelakunya? puas udah bertindak sok pahlawan?"
sekujur tubuh doyoung mati rasa saking sakitnya, teriakan nya yang melolongkan sakit pun tak memperbaiki keadaan, "b-bajingan ka-kalian," lirih doyoung,
sementara, mark menatap pemandangan di depannya tak habis pikir. nafasnya tercekat, kaget, takut, emosi, semua bercampur menjadi satu. mark terpaku, tangannya gemetar.
johnny ikut mendekat, mengarahkan pistol nya ke arah kepala doyoung, "last words?"
doyoung merintih, "ib-iblis. p-pergi kalian ke neraka."
"sampah."
DOR!
darah doyoung membanjiri lantai basement. jasadnya tergeletak mengenaskan dengan dua peluru yang tersarang di kepala dan perutnya.
mark shock bukan main, mulut dan matanya terbuka sempurna. emosi membuncah hingga ke ujung kepalanya.
"MAKSUD LO APA ANJING?!" teriaknya lantang walaupun dengan suara yang sedikit bergetar, "APA MAU LO?! KENAPA LO NGELAKUIN INI?!"
johnny tak menjawab, melainkan mengisyaratkan sesuatu kepada jaehyun, detik selanjutnya, tangan mark terasa ditarik paksa dan disatukan. mark kaget dan memberontak namun tenaga jaehyun lebih kuat, "LEPAS BANGSAT!" tapi nihil, kini seutas tali sudah mengikat tangan mark dengan kencang.
bahu mark di dorong hingga terseungkur, jaehyun dan johnny kini menatapnya dengan tatapan mengintimidasi.
"seneng gak yang nuduh lo udah pada mati semua?" sindir johnny disusul dengan tawaan dari jaehyun.
mark memekik seraya meronta, "MAU LO APA?!"
"sadar gak victim utama nya disini adalah lo? seneng kan lo dapet attention dari semua orang?"
mark masih tak dapat mengerti, otaknya semakin panas dan amarahnya semakin membuncah, "JAWAB BAJINGAN MAU LO APA?!?!?!"
"MAU GUE? SIMPEL. NGEBUAT LO MENDERITA!" sentak johnny kencang.
"KENAPA GUE?! KENAPA HARUS GUE?!"
"lo dapet semuanya! lo dapet perhatian dari semua orang, lo dapet banyak fans, lo dapet banyak job, lo dapet banyak bagian yang bikin lo jadi sorotan! LO EGOIS, LO SERAKAH, LO DAPETIN SEMUANYA. ANJING. padahal lo gak lebih bagus dari seonggok sampah!"
nafas mark memburu, tidak menyangka atas kalimat yang dikelakarkan johnny. dia tidak menyangka bahwa selama ini johnny iri kepadanya, padahal mark masih selalu merasa bahwa dirinya itu masih kurang, ini tidak adil.
tak di perkirakan, sebuah benda tajam menusuk bola mata mark dengan kencang.
"AAAAAAAARGHHH!!!"
terdengar kekehan johnny menggelegar, "gue tau lo gabakal suka buat ngeliat ini, jadi lebih baik lo ga liat sama sekali. oke?"
sriet.
"AAARGHH SAKIIITTTT!"
tau apa yang johnny dan jaehyun lakukan? mereka menguliti mark dari ujung kaki. benar benar bengis.
"tau, mark lee? kenapa gue bunuh haechan duluan? soalnya dia paling deket sama lo dan percaya sama lo."
"ARGHHHH!"
"orang kayak gitu emang harus disingkirin, ya kan?"
"ARGGH DEMI TUHAN SAKIT PLEASE JOHNNY ANJING OTAK LO DIMANA AAAHHHH!"
"ga seru kan kalo gue bales dendam cuman dengan cara bunuh lo. lo mati, semua nya selesai. kalo kayak gini kan lebih menantang, iya gak?"
tidak ada lagi yang dapat mark lakukan, semuanya gelap. sekujur tubuh nya nyeri hebat bahkan ia rasa ia akan segera kehabisan darah. ini lebih dari sakit. mark benar benar disiksa.
mark merintih, badannya lemas.
"iya gak? ayo jawab dong, jangan teriak teriakan doang."
"BAJINGAN BUNUH GUE SEKARANG GUE MOHON BUNUH GUE,"
mark berteriak sekeras kerasnya, bahkan hingga suaranya serak. ia tidak tau apa lagi yang harus ia perbuat kecuali menunggu ajal.
TAK!
"berisik."
teriakan mark sudah tidak dapat lagi terdengar tepat saat jaehyun memilih untuk menebas leher mark.
THE END
KAMU SEDANG MEMBACA
untold +nct127
Fanfictionsatu persatu manusia merenggut nyawa, meninggalkan sebuah tanda tanya, siapakah pelakunya? "you can't trust anyone, trust me." tw // blood, harsh word, violence [] highest rank : #1 in murder #1 in mystery-thriller ©2018 by recgulate