━━━━━━━ 0 2 ━━━━━━━
tragedy
━━━━━━━ 0 2 ━━━━━━━loading... 0%
"harum banget nih bau apaan?"lelaki bermarga jung itu mengendus-endus bau yang memasuki indra penciumannya, padahal dia baru saja bangun tidur, nyawa nya pun belum sepenuhnya terkumpul.
yuta yang sedang membuat susu untuk dirinya sendiri di kitchen bar, menyaut, "tuh, taeyong masak."
"lah tumben?"
taeil tertawa, "gatau, pengen nikah kali," ujarnya asal.
"HEH GUE DENGER YA?!!" teriak taeyong dari dapur yang langsung disambut tawaan dari teman temannya.
sabtu pagi seperti ini memang waktu paling tepat untuk melepas penat.
semua penghuni dormㅡkecuali haechan dan winwin yang bisa dipastikan belum bangunㅡsedang asik mengumpul di ruang keluarga lantai satu. tempat yang senantiasa digunakan sebagai basecamp mereka sejak pertama kali menginjakkan kaki di dorm 127 ini.
"widih wangi bener nih???" winwin yang baru keluar kamar langsung menyambangi teman temannya yang sedang berkumpul, menunggu masakan taeyong jadi.
"yoi, ibu kos lagi masak tuh!" balas jaehyun sambil menyesap teh manis yang ia buat.
mereka asik ngobrol dan bercanda. sementara taeyong di dapur kecapean sendirian gak ada yang bantuin. kasian.
emang temen jaman sekarang, nyusahin.
saat sedang seru-seru nya berbincang mengenai janda kembang komplek sebelah yang kabarnya sudah menikah, suara taeyong menginterupsi topik hangat mereka.
"woi nih udah jadi, pada makan sini!"
taeyong menenteng piring besar yang berisi pasta ke meja makan. harum nya menyebar ke seluruh penjuru.
anak-anak kelaparan itu langsung menyerbu menyambangi meja makan, satu persatu mulai mengambil piring dan sendok-garpu.
walaupun mereka sudah seperti anak gelandangan tidak dikasih makan sebulan, heboh, masakan nya taeyong larisㅡlangsung ludes habis.
mereka sekarang sedang berbincang-bincang sambil menikmati masakan taeyong yang patut diacungi jempol.
bahan pembicaraan mereka sudah bukan perihal janda kembang lagi, melainkan soal putusnya mark dan juga herin.
mark bercerita panjang lebar, kini dengan perasaan yang masih bisa ditolelir, tidak seperti kemarin yang dirundung emosi.
"oh iya bentar," taeyong menginterupsi, "ini si haechan mana ya?"
berkat taeyong, mereka semua jadi sadar atas ketidak-beradaan maknae mereka ini yang biasanya berisik minta ampun.
"kenapa tuh?"
"boker paling,"
"masa iya lama banget daritadi gakeluar keluar sampe makanan udah abis gitu?"
winwin bangkit, "bentar coba gue cek." ujarnya seraya berjalan menuju tangga.
teman temannya yang lain mengiyakan.
winwin melangkah ke arah kamar haechan, saat sudah sampai di depan pintu, winwin mengetuk pintu kamar temannya itu.
"haechan,"
"chan, chan!" panggilnya lagi, namun pemilik kamar tidak kunjung menunjukkan tanda tanda keberadaannya.
"chan!"
"buka aja pintunya coba, win!" perintah taeil dari lantai bawah. winwin pun menyanggupi permintaan taeil, dan benar saja pintu kamar haechan tidak dikunci.
winwin melangkah masuk ke kamar haechan.
"chan, mak-"
detak jantung winwin terasa berhenti, kaki nya mematung dan semua nya terasa membeku.
"h-haec-chan...?"
winwin tak bisa berkata apa apa lagi begitu melihat sosok temannya yang terbujur kaku di tempat tidur, dengan kondisi badan yang penuh dengan luka pukulan dan juga luka sayatan. bersimbah darah, hingga sudah tidak bisa dikenali lagi wajahnya.
loading... 100%
loading complete.
KAMU SEDANG MEMBACA
untold +nct127
Fanfictionsatu persatu manusia merenggut nyawa, meninggalkan sebuah tanda tanya, siapakah pelakunya? "you can't trust anyone, trust me." tw // blood, harsh word, violence [] highest rank : #1 in murder #1 in mystery-thriller ©2018 by recgulate