My Doctor (Male!Indonesia x Seychelles)

679 41 4
                                    


Terakhir yang aku ingat adalah suara orang-orang yang terdengar panik. Suara sirine ambulan menjadi melodi pengantar dalam kekacauan yang terjadi. Aku merasa tubuhku terangkat ke dalam brankar dan rasa sakit yang sangat dahsyat melanda kaki kananku. Setelah itu aku masuk ke dalam ambulan, sesuatu menusuk lenganku membuatku tertidur melupakan semua yang akan terjadi kemudian.

Ketika aku membuka mata pertama kalinya, yang aku lihat hanyalah pelapon berwarna putih dan bau obat-obatan. Suara maskulin yang begitu lembut menyapa indra pendengarku, membuat mataku mencari asal suara itu.

"Anda sudah sadar, Ms.Michelles?"

Seorang pemuda tampan-manis dengan senyuman paling indah yang pernah aku lihat menatapku begitu lembut penuh kasih sayang. Dengan gerakan cepat namun anggun dia menempelkan punggung tangan kanannya di keningku dengan begitu lembut.

"Dimana aku Mr...?"

"Rangga, anda dapat memanggilku Rangga nona. Dan menjawab pertanyaanmu, anda ada dirumah sakit."

"Berapa lama?"

Dia tampak menulis sesuatu di note sambil terus menatap diriku dengan senyumannya yang begitu lembut. Aku perhatikan lebih seksama lagi, dirinya memiliki tubuh yang lebih pendek dari orang-orang di sini namun tetap lebih tinggi dariku dengan bentuk tubuh yang seimbang. Tubuhnya terbalut jas khas dokter dengan dalaman kemeja biru muda dengan dasi hitam.

"Sudah seminggu yang lalu. Anda mengalami kecelakaan pada saat surfing di lautan. Anda memiliki cedera yang lumanyan serius pada kaki kanan anda. Maafkan kami, anda kami vonis tidak dapat melakukan surfing sampai waktu yang belum di tentukan. Maaf..."

Aku hanya dapat tersenyum miris mendengar cedera yang aku alami. Aku ingat hari itu aku bersama teman-temanku pergi surfing setia akhir pekan. Namun kejadian adanya hiu liar yang tiba-tiba ada di dekat pantai menjadi kejutan yang mengerikan bagi kami. Aku adalah satu-satunya orang paling beruntung, mungkin. Kaki kananku tergigit saat aku berenang menjauhi pantai tidak sampai putus seperti kejadian-kejadian lain.

"Aku mengerti, terima kasih Rangga."

~Nesia21~

Hari-hariku selama di rumah sakit sedikit berwarna tdak seperti bayanganku akan suram. Dokter Rangga pemuda asal Indonesia membuat suasana dalam rumah sakit begitu berwarna dengan ide dan tingkah lakunya. Dokter Rangga adalah dokter yang kompeten yang dapat menyeimbangkan kehidupan kerjanya dan pribadinya.

Dia orang yang sangat ceria yang membuat suasana suram yang menyelimuti para pasien tertular dengan keceriaannya. Membuat para pasien yang sebenarnya di rundung kesedihan putus asa kini kembali memiliki secerca harapan akan kehidupan lebih baik akan kata-kata penuh semangat Dokter Rangga.

Salah satu pasien yang terkena sihir Rangga adalah aku, Michelles. Dulu aku beranggapan bahwa hidupku hanyalah seputar surfing dan dunia malam, namun dokter Rangga mengubah segala pandanganku tentang hidup hanya dengan sekali kedipan mata.

Dia mengajarkan diriku bahwa kebahagiaan itu dapat aku temukan di mana saja, bahkan hal-hal sederhana yang tidak pernah aku bayangkan dapat menjadi kebahagiaan paling indah. Contoh paling kecilnya saja kesabaran, sesuatu yang paling susah aku lakukan dan paling menyebalkan. Namun buah dari kesabaran itu adalah pengontrolan emosiku yang dapat mengubah hal-hal yang dulunya aku anggap susah aku ubah dapat berubah semudah membalikkan telapak tangan.

Sungguh, aku sangat bersyukur bertemu dengan dokter Rangga. Dirinya dapat mengubah gadis paling menyedihkan seperti diriku menjadi lebih baik seperti sekarang.

Namun, aku sedikit menyesal. Apanya? Kesembuhanku.

Hari ini adalah hari terakhir aku berada di rumah sakit, juga hari terakhir aku bersama dokter Rangga cinta pertamaku. Ya, dirinya sudah mengambil hatiku sejak pertemuan pertama kami dengan senyuman paling indahnya menyambut diriku siuman membuat ribuan kupu-kupu seakan-akan keluar dari perutku juga pompaan jantung yang begitu cepat dari jantungku.

"Selamat, Michelles. Kamu dapat pulang besok, mungkin rumah sakit ini akan kekurangan keceriaanmu. Bukan maksudku memintamu untuk kembali sakit biar keceriaanmu tetap ada disini." Ujarnya sambil mengedipkan matanya jail.

"Ah, dokter Rangga gombalin aku lagi. Jangan rindu ya~ aku tinggalkan dokter Rangga." Balasku balik jail.

"Aku tidak jamin, tidak rindu gadis tengik tomboy di depanku ini."

Dapat aku rasakan rasa panas menjalar ke seluruh wajahku, mungkin wajahku memerah. Aku lempar bantal ke arah dokter Rangga kesal dengan gombalan recehnya. Namun, aku tidak menampik adanya rasa senang dalam hatiku bahwa dirinya akan merindukan diriku.

"Dokter Rangga,...."

"Ya, ada apa Michell?" jawabnya memanggil namaku dengan panggilan khusus.

"Aku berjanji, dua tahun lagi aku akan kembali ke sini dn mengikat dengan kencang anda dalam tali kehidupanku sehingga anda akan terus mengingat diriku dalam setiap langkah kehidupan anda." Ujarku serius sambil menampilkan seringai bahwa aku akan menang.

"Hahaha... seharusnya aku yang berkata begitu loh!"

Hari itu kami habiskan dengan obrolan berdua yang selamanya akan aku kenang dalam memoriku. Sampai dokter Rangga di panggil karena waktunya shif.

~End~

Maafkan aku, terlalu lama update. Hp-ku rusak, layarnya pecah jadinya aku tidak bisa lanjutkan cerita-ceritaku. Ini pun aku lanjutkan pakai leptop yang hampir setiap hari di booking my mom.

BTW, thanks for all like my story. Ugh... aku cinta pada kalian semuanya. Aku juga mengucapkan terima kasih pada semua yang selalu mendukung dan memberi semangat padaku, aku terharu... T^T.

See you next...

~Omake~

2 tahun kemudian.

Setiap langkahnya membuat setiap pandangan tertuju padanya. Pandangan matanya yang tajam dengan senyum terbaiknya membuat semua orang kagum dan iri melihat sosok sempurna wanita karir yang bekerja sebagai dokter terlihat dari jas khas dokter membalut tubuh indah layaknya gitar spanyol itu.

Rambut hitam bergelombang sepunggung itu di kuncir dua dengan pita merah memberikan kesan polos pada dirinya. Sampai mata coklat tajam itu melihat mangsanya yang sudah dia incar berjalan berlawanan arah dengannya.

Mengambil tali laso di tasnya, wanita itu langsung saja mengikat tubuh sang mangsa yaitu pria tampan-manis yang merupakan sang pujaan hati yang mengisi relung hati wanita paling terkenal di dunia kedokteran itu.

"Hei nona, apa maksudnya ini?"
Bukanya menjawab wanita itu mengikat sangat kencang pemuda itu dan menyeretnya keluar rumah sakit. Membawanya pergi ke tempat seharusnya.

"Bukannya aku sudah berjanji, dokter Rangga. Aku akan mengikatmu sangat kencang dalam kehidupanku yang berarti kita akan ME-NI-KAH! Ucapkan selamat tinggal pada gelar jomblo yang kau pegang."

~Owari~

Fall In Love [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang