IndoBel

1.2K 74 13
                                    

Terlihat laki-laki berkulit coklat eksotik sedang berjalan pulang. Melewati kompleks pembelanjaan yang dipenuhi toko-toko baju, aksesoris, restoran, kafe, dll. Sampai dia berhenti di sebuah gang karena melihat seseorang yang dia kenal sedang duduk di sana. Segera dia menghampiri orang itu.

"hei, apa kamu tidak apa-apa?" tanyanya pada orang itu.

Orang itu menatap kepada dia dengan wajah yang dipenuhi air mata. Sontak dia kaget dan langsung memeluknya. "ada apa? Apa yang terjadi?"

"hiks, hiks, kakak... Dia membenci diriku..." jawab orang itu sambil menangis.

"sstt... Tenanglah, aku tahu kakakmu tidak mungkin membenci dirimu. Pasti ada alasannya, dan juga air mata tidak cocok di wajah manis kamu, dear. " ujarnya menenangkan orang itu sambil menghapus jejak-jejak air mata di pipi orang itu.

Di perlakukan seperti itu membuat orang itu merona karena perlakuan lembut dia. "nama,... Nama kakak siapa?"

Dengan senyuman lembut dia menjawab "Rangga Wijayakrama Dirgantara. Panggil Aku Rangga. Namamu siapa? Ma-maaf jika aku lancang memeluk dan menyentuh dirimu" tiba-tiba Rangga teringat bahwa dia telah menyentuh perempuan tanpa adanya ikatan. Mengingat hal itu membuat dirinya malu dan merona hebat hingga membuat wajah tampannya merah.

Melihat tingkah Rangga membuat orang itu tertawa kecil dan tersenyum manis. "namaku Natalia Arloskaya. Terima kasih, kak Rangga." jawabnya sambil tersenyum manis pada Rangga hingga membuat wajah Rangga bertambah merah melihat Natalia, terpesona.

"a-ah, Arloskaya... "

"Panggil Aku Natalia, kak Rangga. " ujar Natalia memotong pembicaraan Rangga.

"u-uh... Ba-baiklah. Na-na-natalia..."

"uhm, itu baru benar..." senang mendengar Rangga memanggil Nama depannya membuat Natalia tanpa sadar tersenyum bebas.

"ne, Natalia maukah kamu ikut denganku. Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat. Ta-tapi jika kamu tidak mau, tidak apa-apa kok!"

"baiklah"

><><><><><><><><><><><><><><

Rangga pov.

Halo, namaku Rangga Wijayakrama Dirgantara, aku anak 1 dari 2 bersaudara. Saat ini aku sedang berjalan bersama Natalia, adik dari sahabatku. Yang aku tahu dari Natalia hanya sebatas adik dari sahabatku Ivan. Sahabatku atau Ivan tidak pernah membahas tentang keluarganya padaku lebih jauh. Hal ini pun baru aku ketahui, tentang Nama Adiknya atau Natalia. Aku mengajak Natalia ke game center untuk menghilangkan kesedihannya.

Kami bermain segala permainan di sana. Mulai dari basket, menembak zombi, dll. Bahkan kami bermain dance dan duet dan menjadi pusat perhatian di sana karena kami melakukan dance tanpa salah. Ugh, aku malu sekali. Tetapi melihat Natalia tersenyum dan tertawa bahagia, membuatku ikut bahagia. Mungkin aku harus menggunakan uang minggu ini dan tidak jadi beli anime baru.
T^T

Setelah puas kami bermain di game center, akhirnya kami pergi ke sebuah restoran dengan tema maid. Kami memilih meja paling ujung di atas. Disana kami memesan omlet 2, jus alpukat dan jus apel. Setelah pesanan mereka datang mereka terdiam dan menikmati makanan omlet mereka.

"kak Rangga, apa kau ingin tahu apa alasanku menangis di sana tadi?" ujar Natalia membuka pembicaraan.

"aku... Jika kamu tidak mau menceritakan hal itu aku tidak akan memaksakannya." jawabku padanya sambil tersenyum lembut.

"kak Rangga,... Akan aku ceritakan semua hal tentang diriku dan kakakku.

Sebenarnya diriku adalah adik tiri kak Ivan. Ayah kami menikahi ibuku setelah ibu kak Ivan meninggal 6 bulan kemudian. Dari Istri pertama ayah, mempunyai dua anak yaitu kak Ivan dan kak Yekaterina. Dan istri keduanya lahirlah aku. Awalnya aku tidak mengetahui hal ini sampai pada umurku yang ke 8 tahun aku mendengar pembicaraan kedua orang tuaku. Aku begitu syok mendengar hal ini, aku berlari keluar dari rumah dan bersembunyi di bawah pohon maple. Aku menangisi hal ini, ternyata aku hanya anak penganggu rumah tangga ibu Kak Ivan dan Yekaterina. Sampai kak Ivan datang dan memeluk diriku dan mengatakan hal itu tidak benar. Dia menenangkan diriku dan mengatakan bahwa diriku adalah permata dari keluarga. Saat itu aku merasakan bahwa kak Ivan begitu keren. Aku mengira perasaan itu sebagai rasa cinta yang ternyata baru aku sadari bahwa sebenarnya perasaan itu hanya sebatas kagum pada dirinya. Kamu tahu kak Rangga, aku selalu memaksakan kehendak diriku pada dirinya. Aku betul-betul egois bukan, kak Rangga. Aku selalu meminta kak Ivan untuk menikah dan menerima cintaku yang hanyalah merupakan rasa kagum padanya. Aku benar-benar gadis yang tidak tau malu ya, kak Rangga... "

Fall In Love [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang