Renjana datang pada sanubari
Mengias pikiran akan kosongnya hati
Berlalu lama berhari-hari
Merindu kalbu malam yang mati
Hilang dan pergi
Bagai Dandelion mengangkasa
Oleh puputan sang bayu
Berharap tangan tuk menggapai
Namun hampa yang tergapai
Mengucap mulut memanggil
Namun raga hanya mengigil
Kosong mata menatap
Diri yang terus meratap
"Lihatlah oh lihatlah!
Meringkuk dia dalam kelemahan
Terkuras habis sari hidupnya
Menggantung rendah akal sehatnya
Terinjak-injak hati nuraninya
Tak ada yang menyedihkan selain dirinya
Sungguh hina hamba sahaya"
Begitulah dunia mengejeknya...