Suasana malam memang sangat menakutkan seakan malam adalah waktu yang tepat untuk kemunculan “mereka”. Memang begitu orang orang menganggap nya. Pada saat itu aku masih duduk di bangku SD. Aku sedang melihat acara TV di rumah kakek entah mengapa aku ingin membeli sesuatu, kebetulan ada warung yang tidak jauh dari rumah kakek ku.
“Bu aku ingin membeli sesautu ke warung sebentar” pamit ku pada ibu yang sedang duduk asik menikmati acara TV tersebut. Ibu menganggukan kepala nya sebagai tanda mengijinkan aku pergi. Jalanan yang ku lewati saat itu sedang sepi tidak ada orang yang berjalan. Kelihatan nya jalanan itu memang seram.
Aku memberanikan diri melewati jalan itu dengan berlari untuk menuju warung yang sudah terlihat di depan mataku. Setelah dari warung itu aku menuju ke rumah kakek ku melewati jalan yang sama awalnya aku ragu untuk melewati jalan itu lagi, tapi hanya jalan itu yang cepat sampai ke rumah kakek ku.
Awal nya aku berjalan biasa saja tapi tiba tiba aku berlari dengan kencang seakan ketakutan. Aku tidak mengalami kesurupan aku masih sadar dengan keadaan sekitar. Aku masuk ke dalam rumah kakek masih dalam keadaan ketakutan keringat dingin telah bercucuran di dahi ku. Ibu langsung pergi memeluku dengan tergesa gesa ada perasaan khawatir.
“cepet panggil pak toto” titah ibu pada kakek ku yang berada tidak jauh dari kami. Kakek ku langsung bergegas menuju rumah pak toto. Pak toto adalah tetangga kakek ku orang orang percaya beliau orang pinter dalam artian pinter dalam hal hal ghaib. Kemudian beliau dateng di ikuti kakek ku di depan nya.
“oh ini mah ketemu pas lagi jalan tadi” yang beliau katakan sambil melihat aku yang sudah tenang. Orang tuaku hanya bisa menghembuskan nafas kasar, dari yang tadi nya panik sudah menjadi tenang.
Maksud beliau bertemu makhluk ghaib tapi beliau tidak menyebutkan nama nya apa.
“ambilkan air segelas” pinta beliau pada ibu ku yang masih memancarkan kepanikan dari wajah nya. Beliau mengambil segelas air dari tangan ibuku sambil jampe jampe.
“ini minum dulu” kata beliau sambil menyodorkan segelas air minum untuku.
Pada saat berjalan aku tidak melihat apa apa tapi beliau pak toto mengatakan aku bertemu “mereka” aku menjadi semakin bingung ini adalah kejadian pertama kali nya.Masih banyak kejadian lainya yang membuat ku semakin bingung, selepas kejadian ini ibu selalu mengatakan “kalo kamu takut sama mereka, mereka akan berani kepadamu begitupun sebaliknya” aku pun sadar untuk tidak takut, semakin aku besar semakin banyak pengalaman tentang hal hal ghaib lainya.
Kejadian ini terjadi pada siang hari di tempat kakek juga pada waktu itu bisa di bilang aku hampir tiap hari ke rumah kakek ku dengan alasan jarak nya dekat dengan rumah ku hanya berjalan kaki itu pun tidak sampai 10 menit. Pada saat itu aku sedang sakit demam aku merasa ngantuk sekali akhirnya aku memutuskan untuk tidur.
Pada saat tidur aku bermimpi aneh aku melihat titik dan titik itu membesar sehingga membuat ku kaget dan aku terbangun dari tidur ku langsung pergi berlari kearah samping rumah kakek ku. Entah pada saat itu apa yang aku pikirkan tiba tiba saja aku merasa ketakutan kemudian aku di peluk oleh ibu ku dan di bawa masuk ke dalam rumah.
“coba bawa ke sini” kata kakek ku yang sedang duduk di dapur sambil menikmati terpaan angin. Ibu pun menuruti apa kata kakek ku, lalu di raihlah aku dan aku di peluk oleh kakek ku.
“itu…ada orang besar,tinggi bawa pisau mau bunuh iyan tolong!” kataku sambil menunjuk kearah sumur diselingi dengan rontaan yang aku berikan. Aneh nya mataku tidak melihat sosok itu tapi mulutku berbicara seperti itu sunggu aneh bukan?
“gk ada apa apa jangan takut ada kakek di sini” begitu kata kakek ku seraya menenangkan ku yang masih kelihatan gelisah.
Disitu diriku sudah mulai tenang semua merinding mendengar aku bicara seperti tadi terutama ibuku yang kelihatan nya khawatir. Sebenar nya aku enggan menceritakan kisah ini. Aku menulis kisah ini saja bergidik ngeri padahal aku sendiri yang mengalami.
Rasanya masa kecil ku tidak sama dengan teman teman ku, mungkin anak lain bebas berkeliaran ke tempat mana saja tapi tidak dengan ku. Waktu itu pernah aku main sepeda dengan saudraku ke irigasi di dekat komplek tepat di samping nya terdapat rumah tua yang terlihat nya sudah terbengkalai. Pada saat hendak pulang aku merasakan badanku tidak enak rasanya berat sekali.
Malam hari nya aku bangun dari tidurku berjalan kearah pintu dengan mata meram sambil mengiggau ketakutan. Saat aku sadar aku di marahi oleh ibuku, ibuku sudah paham aku seperti ini kenapa.
“tadi abis main kemana?” Tanya ibu padaku yang sedang tidur di kasur.
“ke irigasi yang di dekat komplek” jawab ku dengan nada lemas selepas kejadian tadi.
“yaudah tidur lagi ibu temenin, makanya kalau main jangan ke tempat yang seperti itu. Kamu tau sendiri kan bagaiman dirikamu” kata ibu seraya menasihati ku.
Selepas kejadian itu aku jadi sering sekali di rumah kadang keluar rumah hanya beli sesuatu di warung. Sampai sekarang pun aku lebih sering menghabiskan waktu di rumah.
Pernah aku sampai mengeluh dengan keadaan ini aku ingin main bebas seperti anak lainya yang tanpa memikirkan apa resiko nya. Setiap aku ke tempat tempat yang terlihat nya seram pasti selalu memanjatkan doa untuk terhindar dari makhluk makhluk ghaib.
Di luaran sana mungkin banyak yang mengalami seperti ku. Teman ku pernah mengatakan jika melihat bintang jatuh segeralah berdoa pasti di kabulkan. Pernah aku melakukan itu, doa yang aku minta ialah semoga "aku terlindung dari makhluk halus"
Seakan hidup ku penuh dengan kisah kisah seram di dalam nya.Tanpa ada cobaan hidup terasa hambar seperti sayur tanpa garam.
Kita tinggal menerima nya saja apa yang telah tuhan takdir kan untuk kita.______________________________________
Sorry kalo ada typo, kalimat nya gk jelas dan lain sebagai nya.
.
.
. Soalnya ini cerita pertama
Happy reading ya v:
KAMU SEDANG MEMBACA
SIXTH SENSE
HorrorBased on true story Ketika orang pertama kali mendengar indra ke 6 atau sixtsh sense maka yang terlintas di benak mereka orang yang bisa melihat hantu,setan dan jin. Tapi nyata nya aku tidak, entah ini di sebut nya apa ? sampai aku merasa pusing me...