Entah berapa jam proses operasi yang menyiksa itu dan Chanyeol duduk di sana dengan seluruh tubuh menegang dan tersiksa. Chen masih menungguinya di sana, sementara Krystal sudah berpamitan, karena puteranya membutuhkannya. Krystal bilang akan kembali besok pagi.
Lalu terdengar tangis bayi. Tangis bayi yang sangat kuat dan keras, seakan memompa seluruh udara yang ada ke dalam paru-parunya.
Chanyeol terkesiap dan saling berpandangan dengan Chen, tubuhnya makin menegang. Apakah itu suara anaknya?Tiba-tiba lampu menyala hijau, dan seorang perawat keluar, memanggilnya, “Tuan Park Chanyeol”
Chanyeol diajak masuk ke ruangan dalam di bagian ruang persiapan operasi, yang menjadi pembatas antara ruang tunggu dengan ruang operasi.“Ini Putera anda Tuan Park, kami menunjukkannya sebelum dia dibawa ke kamar bayi”
Bayi itu menangis begitu keras, seolah-olah memprotes kenapa dia direnggut dari kehangatan yang nyaman di perut ibundanya ke dunia yang penuh marabahaya ini.
Chanyeol mengamati bayi itu dengan takjub, mahluk kecil tak berdaya itu, yang selama ini tumbuh di perut Jiyeon, darah dagingnya, yang tumbuh dari percintaannya dengan Jiyeon. Makhluk itu begitu tak berdaya, dan ingatan bahwa Chanyeol memusuhinya dulu terasa begitu konyol.
Anak laki-laki ini anaknya. Buah cintanya dengan Jiyeon. Perawat itu menunjukkan alat kelamin bayi itu, anak laki-laki yang sehat. Dan wajahnya itu, yang bahkan sudah menunjukkan kemiripannya dengan seluruh keturunan Park, lalu membawa sang bayi ke ruangan khusus.
Sejenak Chanyeol masih tertegun di sana, lalu teringat kepada Jiyeon… Jiyeon.. bagaimana isterinya?
“Suster,” Chanyeol memanggil suster itu, berusaha agar tidak terdengar panik, “Bagaimana dengan isteri saya?”
Suster itu melirik ke ruang operasi, “Masih belum sadar tuan, kondisinya cukup stabil meskipun kita tidak tahu apa yang akan terjadi waktu-waktu mendatang, Anda bisa menengoknya nanti ketika dia sudah dipindah dari ruangan operasi ke ruangan icu" Lalu suster itu pergi meninggalkannya, memaksanya menunggu ke dalam ketidakpastian yang menyiksa lagi.
Kalau dulu, Chanyeol pasti akan membentak, memaksa, menggunakan cara kasar agar bisa dituruti kemauannya. Dia ingin melihat Jiyeon segera! Kenapa para dokter tidak becus itu begitu lama menanganinya?
Tetapi Chanyeol menahan dirinya. Tidak. Mereka sedang menyelamatkan Jiyeon. Dia tidak boleh mengganggu mereka, karena nyawa Jiyeon taruhannya.
***
Ruangan icu itu sepi, hanya ada Jiyeon dan suara detak jantungnya yang dimonitor. Jiyeon masih belum sadarkan diri, dan menurut penjelasan dokter tadi, kondisinya masih belum lepas dari kritis.
Chanyeol duduk di sana, di samping ranjang Jiyeon, mengamati wajah Jiyeon yang terbaring pucat pasi. Dia pernah mengalami ini sebelumnya dan ternyata Yumi tidak pernah terbangun lagi. Akanlah Jiyeon melakukan hal yang sama pada dirinya?
“Kau tidak boleh meninggalkanku Jiyeon,” Chanyeol menggeram parau, “Kau tidak boleh meninggalkanku sebelum aku mengizinkanmu, putera kita menunggu di sana, ingin disusui jadi kau harus bangun dan menyusuinya, membantunya tumbuh menjadi anak yang sehat yang..,” suara Chanyeol tertelan, menyadari bahwa dia sudah berkata-kata terlalu banyak.
Chanyeol lalu menyentuh jemari Jiyeon dan menggenggamnya, “Maafkan aku,” bisiknya parau, “Maafkan aku karena selalu memaksamu, menyakitimu, bahkan ketika kau mengandung anakku, aku tidak pernah memperhatikanmu seperti seharusnya,” Dengan lembut Chanyeol mengecup jemari Jiyeon, “Bangunlah sayang dan akan kutebus semua kesalahanku”
Hening, Hanya suara monitor jantung yang terdengar teratur di ruangan itu, Chanyeol menggenggam jemari Jiyeon makin erat.
“Bangun sayang, apakah kau akan tega meninggalkanku dan putera kita? Kau bahkan belum memberinya nama, akan aku panggil apa dia?”
Mata Chanyeol terasa panas membakar. Dia tidak pernah menangis sebelumnya, tetapi kediaman Jiyeon yang begitu berbeda dengan kesehariannya yang berapi-api membuatnya merasakan aliran dingin merayapi benaknya. Ketika kemudian panas membakar itu berubah menjadi tetesan hangat yang mengalir di sudut matanya, suara Chanyeol berubah serak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sleep With The Devil
Fanfiction📌RE-MAKE📌 Real Story belongs to Santhy Agatha Chanyeol-Jiyeon 🔞🔞🔞🔞