[6] Dimulai?

41 13 0
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 11 malam.Setelah Nichole mengantarkan Tasya pulang jam 7 tadi,Nichole langsung menemui teman-temannnya yang sudah menunggu di cafe.

"Jam berapa ini?"Tanya seseorang kepada Nichole ketika Nichole sudah membuka pintu rumahnya

"Lu bisa liat sendiri kan jam berapa"Jawab Nichole tak berdosa

"Kenapa sejak bunda sama ayah gaada,lu makin ngelunjak sama gue?"Heran seseorang yang tengah berdiri menghampiri Nichole

"Stop Devan! Lu ga usah sosoan baik sama gue.Yang lu perlu inget,kalau gue masih benci lu!"Sentak Nichole yang sedang berlalu dari hadapan Devandra

***

Setelah sampai disekolah,Tasya mendengar bahwa ada gurunya yang meninggal.Maka dari itu,sebagian guru melayat ke rumah duka.Murid-murid hanya diberi tugas untuk mengisi kosongnya pelajaran ketika ditinggal oleh guru-guru.

"Sya,ke perpus yu.Gue ngantuk,ingin tidur nih"Rengek Bianca

"Lah kok ke perpus?kenapa ga di kelas aja atau di UKS? Kan lebih enak"Tanya Tasya

"Nih ya,gue jelasin.Kalau di kelas itu berisik,nanti gimana kalau snow white kebangun dari sleeping beauty sama kalau di UKS gue ga suka bau-bau obat gitu.Nanti yang ada gue sesek.Lagian tau yah,kalau ada jamkos gini tuh,ada kecengan gue disana hehe.Secara gitu ya kecengan gue kan ganteng,pinter,anak teladan,ah pokoknya dabest banget.Jadi gue bisa sekalian modus.Lu temenin gue yaa.."Jelas Bianca panjang lebar

"Oke"Singkat Tasya

Bianca hanya bisa berdecak dan jengkel terhadap Tasya.Dan akhirnya mereka sampai di perpustakaan tempat modus nya Bianca.

"Oke,gue mau tidur dulu ya.Oia nanti kalau lu ngeliat orang yang ganteng,putih,mukanya dingin,terus keliatan pinter bangunin gue ya.Oia satu lagi,kalau lu mau keluar dari perpus jangan lupa bangunin gue"Bianca langsung menutupi mukanya menggunakan buku yang tadi Ia bawa.

Karena Tasya merasa bosan,maka dari itu,Tasya kembali mencari buku yang ingin dia baca.Tasya kembali lagi ke rak buku jejeran ke 4.Sayangnya,buku yang Tasya mau letaknya lebih tinggi dari tubuhnya.

"Ih dasar nasib orang pendek"Decak Tasya sembari memajukan bibirnya itu.Tetap saja Tasya berusaha untuk mengambil bukunya dengan loncat-loncat.Tasya tahu,jika disana ada bangku kecil,untuk memudahkannya mengambil buku.Tapi sayang,gengsi Tasya terlalu tinggi.

"Pake ini"Seseorang menyodorkan bangku yang dari tadi Tasya tatap.

"Hm makasih"Ucap Tasya kepada lelaki yang ada disampingnya.Tasya menaiki bangkunya.Lalu usahanya nihil,dia tidak dapat mengambil buku itu.

"Tetep ga nyampe?"Tanya lelaki itu

"Iya,boleh tolong ambilin ga?...Devan-dra?"Gugup Tasya sambil melihat bet namanya

"Nih" Devandra memberikan bukunya ke arah Tasya

"Oke thanks"Ramah Tasya dengan memberi senyuman andalannya.

Lalu mereka pun duduk bersebelahan dan diapit oleh dua rak buku.Devandra heran mengapa dia menjadi lebih dekat dengan orang yang baru dijumpainya.Meskipun Devandra tau siapa perempuan yang ada disampingnya,yaitu adik dari temannya.

The Weird HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang