[10] Will be mine?

26 8 1
                                    

Hangatnya pagi serta indahnya cahaya mentari yang masuk kedalam kamar seorang wanita yang masih terlelap dalam tidurnya.Ya wanita yang berparas cantik,memiliki mata hanzel yang menghangatkan,dan moodnnya yang mudah berubah.

"Woi dugong bangun woiii..bangunnnn!!!Cepetan ada Devan di depaann"Caca mengambil air minum di nakas Tasya,dan langsung mencipratkan kepada wajah Tasya.Dan Caca menyebut Devan,agar Caca bangun.Sebenarnya tak ada Devan diluar sana.

Setelah mendapat cepretan air dari sang kakak tercintanya,akhirnya Tasya bangun.Tasya tampak mengerjapkan matanya berkali-kali.

"Anding lu woi,udah udahh nii udah belotot!! Lain kali kalo bangunin gue pake cara yang halus dikit.Lu sana keluar,gue mau mandi"Dijawab dengan cengiran khas Caca dan langsung keluar dari kamar Tasya.Karena Caca rasa dia akan dimarahi terus menerus jika tidak keluar kamar.

Di ruang makan,hanya ada Caca dan Tasya saja.Karena Nanda -ibu Tasya dan Caca- belum pulang kerumah.Mereka masih terlihat adem ayem dan berkutik dengan sarapan dihadapan mereka.Mereka masih berpikir apakah mereka harus memakannya atau tidak.

Tasya mendengus kesal "Ah mood gue ancur,gaakan makan.Biar gue kelaparan aja ah"

"Yah gue sedih,seenggaknya lu makan ya ade ku sayang.Maafkan kakak mu ini,karena kecerobohan kakak,nasi gorengnya jadi aneh rasanya"Tampak Caca sedang berpura-pura sedih

"Lagian sih lu ogeb,kalau emang iya nasi gorengnya asin,lu ga usah pake gula juga tolil,maafkan adek mu ini,dedek makan di sekul saja.Mari kak antar dedek ke sekolah"

"Yaa maap lah,kirain rasanya bakal enak yah teenyata"Caca langsung mengambil kunci mobilnya di nakas ruang tamu.

Diperjalanan,Tasya yang sedari tadi sudah menahan lapar hanya bisa menatap sendu jalan yang dilaluinya.

"Sya,kenapa lu jadi ga suka pake kacamata lagi ?" Tanya Caca yang sudah kepo akut dari waktu itu

"Ohh..hmm..kenapa ya hehe"

"Biasanya kalau lu berubah,lu lagi ngeceng orang ya? Yang asalnya ga mau jatuh cinta,eh malah kesemsem"Tebak Caca sambil mengejek adiknua

"Ih apaan sih,gue juga masih trauma sama kejadian itu"Tasya langsung terlihat murung mengingat kejadian 3 tahun lalu

'anjir ni mulut kenapa ga dijaga sih.Ah sial gue salah ngomong' batin Caca

"Oia Sya,nanti lu langsung beli makan dikantin ya"Tasya hanya mengangguk

Setelah Caca memarkirkan mobilnya,Ia turun dan diikuti Tasya.

"Kak ayoo ke kantinn anterin guee..gue laper nihh,nanti dedeks emesh kenapa-napa lagi kalau ga makan"Rujuk Tasya

'Bener-bener gampang banget berubah moodnya'Batin Caca sambil menggelengkan kepalanya melihat Tasya yang tengah berlari dan masih menarik tangan Caca

Tak terasa,sudah 4 jam pelajaran berlalu.Ini waktunya istirahat.Saat ini Tasya tengah berada di samping lapang in door basket.Dia sedang mengamati Devandra yang masih asik bermain basket bersama teman-temannya.

Padahal bel istirahat sudah berdering.Mungkin karena kecintaan Devandra terhadap bola basket sangat besar,sampai menghiraukan bel istirahat.

Tasya ternyata diam-diam mengambil foto Devandra sendirian.Bianca dan Hany kemana?Sudah pasti sekarang mereka sedang makan batagor kesukaan Bianca.

Bianca dan Hany kemana?Sudah pasti sekarang mereka sedang makan batagor kesukaan Bianca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Weird HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang